➇ 𝘿𝙚𝙡𝙖𝙥𝙖𝙣

177 19 1
                                    

"Ayo semuanya kumpul dilapangan!" Kata guru olahraga. Beberapa anak yang masih nongkrong di pinggir lapangan disuruh mendekat ke lapangan untuk diabsen. Aku salah satu diantaranya

"Sekarang tanggal berapa?" Tanyanya begitu selesai mengabsen

"Em.... 7 pak!" jawab Junho

"Absen nomor 7...." pak guru mengecek papan dada yang berisikan absen siswa

"Pas sama absen kamu Junho. Tolong pimpin pemanasan. Saya mau ngurus inventaris gudang olahraga dulu, nanti saya kesini lagi" kata pak guru sambil pergi meninggalkan lapangan

"Lah kok jadi saya?" tanya Junho sambil menunjuk dirinya sendiri "Ayo teman-teman, kita mulai dengan....emmm... enaknya ngapain?" tanyanya lagi sambil garuk-garuk kepala. Aku tersenyum melihat tingkahnya

"Ayo rapatkan kaki, tangan ditaruh di pinggang. Terus tengok kanan kiri sambil hitung"

Karena dia instruktur dadakan, ada gerakan pemanasan yang kurang bermutu, tapi tetap dilakukan sambil main-main

"Udah panas nih, gimana kalo lari muterin lapangan aja? Karena biasanya disuruh lari 5 putaran dan berhubung gurunya ngga ada, ayo lari 2 putaran!" kata Junho yang memimpin lari. Semua mengikutinya. Aku berlari pelan disebelah Yena. Kulihat kelas 12 sedang berolahraga juga, yang dipisah lapangannya. Aku lihat sekilas sih Felix ngga ada. Duh, dasar bodoh, ngapain juga aku cari dia!

Setelah satu putaran, aku sadar bahwa di pinggir lapangan ada Felix yang tidak memakai baju olahraga dan sedang mengobrol bersama Kak Jaemin. Bener kata Yena, meskipun ngga ikut olahraga, dia tetep ikut di lapangan. Anjir, masa iya kena bola pelan aja hidungnya sampe di plester? Kasian sih, tapi mukanya jadi lucu. Mau ngga mau aku ketawa sedikit melihat mukanya. Jahat banget sih! Padahal dia kayak gitu kan gara-gara aku juga

Ketika berdiri di dekat merka duduk, sekilas aku melihat Felix memperhatikanku. Selama beberapa detik pandangan kami bertemu. Tapi karena aku merasa deg-degan, aku langsung mengalihkan pandangan dengan cepat
Kenapa deg-degan ya? Aneh banget!

Masih ada satu putaran lagi, kalo lewat deket dia lagi masa harus pura-pura ngga liat lagi? Kalo aku coba menyapanya, apa ngga terkesan sok akrab? Toh sapaan itu bisa diartikan sebagai ungkapan maaf. Kayaknya sih gapapa kali ya asal ngga melambaikan tangan terus teriak kenceng, "Hai Felix!"
Apa kata Yena nanti? Lagian kemarin-kemarin kita bisa ngobrol biasa kok. Mungkin gapapa kalo aku sekedar senyum tipis ke arahnya

Begitu sekian meter dari tempatnya, aku yang berlari segera mengangkat kepala dan langsung menatap ke arah Felix. Aku lihat juga dia sedang menatapku. Perfect Timing! Meskipun deg-degan, akhirnya aku berhasil tersenyum tipis ke arah Felix. Nyebelinnya, dia malah buang muka ke arah Kak Jaemin tanpa ekspresi. Dia sengaja kah? Untungnya Kak Jaemin juga ngga ikut liat aku senyum barusan. yang ada malah malu aku!

"Heh! Kamu senyum-senyum ke siapa sih? Kak Jaemin ya? Apa Kak Felix? Aku ngga salah lihat kan?" tanya Yena ketika kami cukup jauh dari Kak Jaemin dan Felix. Rupanya aku lengah dari bestfriend ku

"Eng...ngga kok, aku ngga senyum ke Kak Jaemin aja kok sekedar nyapa" kataku terengah-engah ketika sudah menyelesaikan dua putaran. Aku sedikit gugup ngejawabnya, tapi semoga bisa ketutup sama nafas yang terengah-engah

"Hemmmberrr..... katanya udah lupain jauh-jauh, tapi kenapa masih nyapa?"

Aku terdiam karena bingung mau balas apa, sampai pada akhirnya kita disuruh kumpul lagi di lapangan. Yes, ada pengalih pembicaraan!

"Dicukupkan dulu olahraga kali ini. Sekarang kalian boleh istirahat" kata pak guru sambil meninggalkan lapangan (lagi)

Tentu saja semua murid yang habis olahraga langsung ngacir ke kantin untuk beli minum karena cape berolahraga. Aku dan yena sih ngga ke kantin, karena kami udah bawa botol minum sendiri dari rumah. Aku yang hendak minum, sengaja melirik ke arah Felix yang ternyata dia udah melihatku duluan sambil tersenyum. Aku membulatkan mata dan cepat-cepat melihat botol minum yang sedang aku pegang lalu aku minum.
Tadi aja pas rame buang muka, pas sepi gini baru ngeliat! Huh, Dasar aneh!

{TAMAT} Sorry For Lying [Kim Chaewon x Lee Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang