③ 𝙏𝙞𝙜𝙖

229 24 1
                                    

Oneulbuteo naekkeoya naekkeoya naekkeoya kkok naekkeo
Naekkeoya naekkeoya naekkeoya (Superstar!)
Naekkeoya naekkeoya naekkeoya kkok naekkeo
Malhaejullae Pick me up!

Aku terbangun oleh alarm handphoneku, lalu ku matikan alarm dengan setengah sadar. Jam menunjukkan pukul setengah 7 pagi, sedangkan aku harus berangkat jam setengah 8 pagi. Huh! Lagi enak mimpi indah juga!

Aku bangun terduduk di tempat tidur. Aw! Aku merasakan kepalaku yang tiba-tiba pusing dan leherku sakit. Ah, kayaknya salah tidur deh! Aku mencoba berjalan ke kamar mandi untuk mandi. Begitu aku turun dari kasur, aku merasa sedikit goyah dan terjatuh di lantai. Aku memandangi lantai. Loh? Kok aku jalan kayak orang mabok sih? Kenapa aku jalan tapi pake  jatuh segala? Emang aku kemarin ngapain? Aku mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin. Oh iya, kemarin aku kelempar bola basket nyasar! Ditambah, semalam aku patah hati. Kok rasanya pengen nangis lagi? Ngga, Ngga boleh! Kok nangis cuma gara-gara masalah ginian mau nangis lagi. Cuma? HAHA! Aku kan CUMA patah hati...

*Tok tok tok*
Ketukan pintu membuyarkan lamunanku

"Mbak, udah bangun? Sama mama disuruh kebawah buat sarapan bareng. Ditungguin katanya!"
"Ya mbak, bentar lagi aku kebawah"

Langkahnya menjauh, dan kalo aku turun sekarang pasti ketahuan habis nangis!

"Bi! Bibi!" Ternyata bibi belm jalan terlalu jauh, karena kudengar langkahnya mendekat lagi

"Kenapa mbak?"
"Emm, bilangin ke mama gausah nunggu aku. Terus tolong bawain sarapannya ke kamar aja ya!"
"Kalo ditanyain gimana?"
"Eng... bilangin aja aku lagi mandi sama lagi belajar. Oh ya, sekalian buatkan susu hangat ya!"
"Oh iya mbak, bentar ya!"

Aku menunggu beberapa lama, kemudian membuka pintu dan menengok keluar untuk memastikan mbak-ku sudah turun kebawah, dan ternyata dia sudah turun. Aku langsung pergi ke kamar mandi. Begitu selesai mandi, di meja belajar sudah ada makanan yang tadi aku minta tolong untuk dibawa ke kamarku. Setelah memakai baju, aku langsung sarapan. 

Mama tidak salah pilih bibi, makanannya memang benar-benar setara makanan mahal! Aku ngga pernah menyisakan sedikit makanan. Aku sarapan sambil menonton youtube di komputerku. Sampai saking ramenya nonton, aku tidak sadar jam sudah menunjukkan pukul setengah 8. Aigo! Kenapa waktu berjalan dengan cepat?! Aku cepat-cepat menghabiskan sarapanku lalu mengambil tas dan sisiran sebentar didepan cermin. Huh, untung aja sepulang dari makan-makan tadi malam aku nyiapin dulu pelajaran buat esok hari. Setelah memastikan rapih, aku langsung turun kebawah.

"Lho? Baru mau berangkat mbak?" tanya bibi yang mengagetkan aku dari arah dapur. Langkahku terhenti di tengah tangga
"Abang Wooseok mana bi?" tanyaku balik
"Abang tadi udah berangkat duluan mbak"
Yaelah, kenapa sih tu orang kalo mau berangkat ga berkabar dulu! Cape deh naik sepeda lagi. Huft!

"Oh yasudah. Aku pergi dulu ya bi!" kataku ambil tersenyum dan berlari menuju garasi untuk mengendarai sepedaku. Aku siap menghadapi tantangan hari ini, karena hari ini aku berangkat menggunakan masker hitam



***



Begitu sampai di parkiran sekolah, kulihat masih sepi. Kendaraan yang biasanya penuh terparkir, sekarang terlihat belum ada yang terparkir. Sebelum ke kelas, aku menyempatkan bercermin pada kaca handphone ku

"Chaewon!"  
Yena berlari ke arahku sambil mengayuh sepedanya juga. Begitu sampai didekatku, dia tersenyum

"Kemarin gimana? Kamu ga kenapa-kenapa kan? Tadinya aku mau bareng sama kamu, aku udah nungguin loh! Aku khawatir tau! Chatnya ga dibales, telepon ga di angkat. Dikirain ngga akan masuk sekolah"

{TAMAT} Sorry For Lying [Kim Chaewon x Lee Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang