⑫ 𝘿𝙪𝙖𝙗𝙚𝙡𝙖𝙨

166 17 1
                                    

"Chaewon..."

Duh, dia manggil terus deketin aku kenapa malah nervous ya?

"Apa?" Aku menoleh kearah Felix yang menghampiriku

"Boleh minta minumnya? Aku haus juga nih!"
Yaampun, ngedeketin aku cuman minta minum doang ternyata! Nervous ku jadi hilang setelah dia bilang gitu. Ke-GR-an duluan sih!

Aku segera mengulurkan air minumku kepadanya

"Jangan dihabisin, aku cuma bawa satu" Aku yang bilang itu begitu melihat Felix meneguk air dengan cepat sampai habis. Dia kayaknya pura-pura ngga dengar, kemudian dia memberikan botol yang sudah kosong itu kepadaku

"Makasih ya, seger juga airnya, kayak yang bawa"

"Gimana sih? Aku kan tadi bilang jangan dihabisin"

"Eh, gombalnya ngga berhasil ya? Sorry deh kalo gitu" jawabnya sambil senyum

"Sorra sorry sorra sorry, percuma bilang sorry tapi airnya juga habis!" jawabku kesal. Tumben banget aku ngga seneng kalo digombalin sama dia

"Dih galak banget! Ngga kayak biasanya deh"
Eh, aku kesannya kayak galak ya? Iya sih, kayaknya tadi over deh. Cuman air minum kok jadi gini? Kan padahal bisa beli lagi. Apa ini pelampiasanku karena sikapnya yang nyebelin? Masa iya barusan aku marah-marah didepan cowok yang aku suka?

"Udah ah sana kamu pergi dong! Aku lagi pengen sendirian" kataku kemudian

"Kenapa sih? Lagi ada masalah ya? Kalo butuh temen curhat, cerita ke aku aja sekarang!" katanya lembut
Curhat? Ke kamu? Aku begini kan gara-gara kamu! Masa ceritanya ke kamu juga?

"Patah hati? Jealous? Jengkel?" tanyanya lagi
Kok tau? Aku jawab gitu malah kesannya kayak bunuh diri. Tapi tau darimana dia aku cemburu liat dia kemarin ya?

"Ngga kok. Kamu ngga perlu tau kenapa, aku lagi pengen sendiri aja" jawabku

"Emm... oke-oke... maaf kalo ganggu" Felix yang mengira aku sedang bete, dia meninggalkan aku dan pergi keluar lapangan. Aku mengambil roti, handphone, dan earphone yang ada didalam tas. Aku makan roti sambil menonton Youtube di handphone. Sedang menikmati roti, aku dikagetkan dengan keresek yang tiba-tiba muncul dari atas kepalaku. Karena kaget, aku melempar keresek itu hingga mendarat di tengah lapangan. Aku memperhatikan tanganku, kenapa pas pegang keresek itu berair? 

"Woy, makanannya kok dilempar sih! Mana jauh lagi mendaratnya"
Felix? Bukannya dia tadi pergi ya? Aku melihat dia berjalan mendekati keresek dan mengambilnya

"Nih" katanya sambil menyerahkan keresek itu kepadaku

"Apa ini? Makanan kok ada airnya sama dingin? Bukannya tadi kamu pergi keluar ya? Kok datengnya tiba-tiba gini sih? Ngagetin aja kamu!"

"Perlu jawab yang mana dulu nih? Kamu nanya banyak amat, jadi bingung mau jawab yang mana dulu" Felix duduk kembali di sampingku

"Apa ini?" tanyaku lagi

"Coba buka" 

"Gimana mau dibuka, orang berair mencurigakan gitu kok isinya!"

"Ya iya lah berair, itu kan es krim!

"Es krim? Ngapain beli es krim pagi-pagi gini? Buat aku kah?"

"Iya, anggap aja pengganti air yang tadi"
Gimana ga aneh, masa air diganti eskrim sih!

"Makasih ya, Lix" 

"Karena udah dibeliin es krim, jangan nangis sama marah-marah ya!"
Oh ini penghibur ya?

{TAMAT} Sorry For Lying [Kim Chaewon x Lee Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang