The Solidarity

23 0 0
                                    

Senin, 25 November 2019.

"Jadi gimana, apa semua persiapan sudah beres?" tanya Asyraf memulai rapat persiapan Liga OSIS.

"Maaf kak." Aliza mengangkat tangannya.

"Silahkan." Asyraf membolehkan.

"Ini mengenai konsumsi, kemarin kakak bilang untuk air mineralnya butuh minimal 10 boks untuk hari ini, tetapi tadi pagi tokonya baru bisa mendatangkan 5 boks." lapornya dengan sedikit takut, ia takut dikira tidak bisa menjalankan tugas dari seniornya dengan baik.

"Kenapa baru laporan ke saya sekarang? Harusnya dari tadi pagi kan?" Asyraf menginterogasinya, ia sedikit kesal kenapa juniornya itu baru laporan sekarang, mengingat pertandingan akan diadakan satu jam lagi.

"Raf tenang." Andini mencoba menenangkannya.

"Begini, sesuai kesepakatan kemarin, air mineralnya 8 boks untuk peserta dan 2 boksnya lagi untuk panitia. Jika sampai pertandingan hari in dimulai, tokonya belum mendatangkan lagi, maka 3 boksnya kita bisa membelinya dikantin atau kalau mendesak air mineralnya yang gelas saja, bagaimana?" usul Andini.

"Lalu, konsumsi untuk panitia bagaimana kak?" tanya Aliza lagi.

"Kita bisa menggantinya dengan minuman lain atau kalau belum mencukupi kalian bisa membelinya di toko luar sekolah, yang penting semuanya sama." usulnya sekali lagi.

"Boleh, saya setuju." Asyraf menyetujuinya.

"Apa ada yang mau ditanyakan lagi? Apa masih ada yang kurang?" tanya Asyraf.

"Siap kak." Andre mengajukan diri dan Asyraf mempersilahkan.

"Bendera untuk pertandingan sepakbola, itu bagaimana kak?" tanyanya.

"Untuk itu, Kak Randy sudah mempersiapkannya." jawabnya lugas.

"Apa masih ada yang mau bertanya?" Asyraf bertanya sekali lagi.

"Siap tidak!" jawab mereka serempak.

"Baiklah, kalau begitu, masing- masing seksi segera bergegas untuk melaksanakan tugasnya. Jika ada kekurangan atau masalah apa, harap kalian bisa berinisiatif. Jangan sedikit- dikit lapor ke senior, selagi kalian masih bisa menyelesaikannya. Mengenai dana, Kak Diana akan standby di tempat! Apa ini bisa diterima?!" tegasnya.

"Siap bisa!" Mereka pun bergegas keluar ruangan untuk melaksanakan tugasnya.

"Raka, soal wasit bagaimana?" tanyanya pada Raka.

"Tenang, aku sudah hubungi mereka, mereka akan datang 10 menit sebelum pertandingan." jawabnya santai.

"Oke, kalau begitu kita bisa monitoring, din, kamu ikut kan?" tanya Asyraf.

"Baiklah." jawab Andini.

-
-

Prriiit....

Wasit memulai pertandingan futsal putri antara kelas XI IPS 1 melawan kelas XI IPA 5, kedua tim mulai bertanding sesuai posisi. Awalnya, pertandingan berjalan lancar, tetapi.....

Bukh

Seorang pemain dari kelas XI IPA 5 bernama Mayang terjatuh karena tak sengaja bertabrakan dengan seorang pemain dari kelas lawan.

Prriiit....

"Huuu....curang tuh, curang! Kartu merah...kartu merah!" teriak suporter kelas XI IPA 5.

"Tenang...tenang!" Wasit segera menetralkan suasana. Sementara Tim PMR sudah membawa Mayang menuju Ruang UKS, untuk di obati.

"Tenang tenang, itu dia pasti sengaja nabrak si Mayang." ujar salah satu suporter.

Debu dan TitikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang