14. Segumpal Informasi

717 60 13
                                    

"Hoaaamm...."

Setelah selesai membaca beberapa buku di perpustakaan umum, aku menguap selebar mungkin menarik nafas dalam-dalam demi memberi asupan oksigen sebanyak mungkin bagi otakku yang sedang lelah ini. Pada dasarnya aku memang tidak begitu hebat dalam hal belajar, jadi maklumi saja jika tindakanku terkadang seperti orang idiot.

Ngomong-ngomong soal buku, di dunia ini ternyata sudah tercipta mesin cetak. Menurut buku sejarah yang kubaca tadi, dulu ada orang dari dunia lain yang terdampar ke dunia ini. Ia merupakan orang yang sangat jenius dalam bidang inovasi alat-alat sederhana. Contoh penemuannya di dunia ini adalah mesin cetak, sabun, sampo, lampu sihir, kipas angin, kulkas, bahkan mobil sederhana bertenaga sihir.

Di samping kejeniusannya, ia dikatakan sebagai peneliti gila. Kenapa? Karena ia pernah meneliti sesuatu hingga tidak tidur sampai lima hari dan salah satu hasil penelitiannya bisa menciptakan kematian dan kehancuran masal dalam satu kali penggunaan. Aku bisa menebak apa yang ia teliti hingga penelitian tersebut mampu membuat kematian dan kehancuran masal hanya dalam satu kali pakai.

Kalian juga bisa menebaknya, bukan? Tidak? Baiklah, akan kuberi petunjuk. Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Jika kalian masih tidak tahu apa yang ia teliti, sungguh terlalu.

Yah, bisa kau bayangkan betapa mengerikannya sebuah bom atom jika benar-benar tercipta di dunia ini? Dilihat dari segi positif untuk membasmi monster dalam jumlah banyak itu kurasa tak masalah, namun apa jadinya kalau bom tersebut jatuh ke tangan orang yang salah? Tentu saja hal ini akan menimbulkan peperangan antar kerajaan yang pastilah akan menjadi kunci kemenangan mutlak bagi kerajaan yang memegang bom atom.

Meskipun pada akhirnya proyek penelitiannya tentang bom atom dihentikan oleh pihak kerajaan, ia berhasil membuat satu prototype yang siap diluncurkan. Pihak kerajaan menyita bom atom tersebut dan menghentikan hampir semua proyek penelitian si peneliti gila ini.

Aku sendiri bersyukur pihak kerajaan menghentikan peneliti gila ini karena jika tidak maka akan terjadi perang besar dan kerajaan ini dimusuhi oleh banyak kerajaan lainnya. Lagipula, perang besar tak selalu menguntungkan bagi kerajaan.

Berhubung aku sedang berada di perpustakaan, aku juga mencari beberapa buku tentang sihir untuk mempelajari sihir. Menurut Touri, sihir dan skill adalah dua keberadaan yang berbeda. Skill bisa jadi sihir, tetapi sihir bukanlah skill.

Skill adalah kemampuan alamiah yang ada di dalam tubuh individu yang dapat diaktifkan secara spontan ketika sang pengguna ingin mengaktifkannya, sementara sihir memiliki sistem yang lebih rumit. Untuk menggunakan sihir seseorang harus mempelajari elemen-elemen dasar pembentuk dunia, kemudian membaca mantra sebagai kata kunci pengaktifannya.

Sihir sendiri merupakan kekuatan dan energi pinjaman dari dunia, alam, dan roh. Roh yang dimaksud di sini adalah roh pengantar antara makhluk hidup dengan dunia itu sendiri. Ketika seseorang ingin menggunakan sihir, ia harus meminta bantuan roh untuk mengaktifkan sihir yang ia inginkan.

Namun, tidak semua orang dapat menggunakan sihir. Agar dapat memakai sihir, seseorang harus memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat roh elemen yang jika disingkat adalah bakat. Tergantung orang itu apakah ia lebih disukai roh-roh elemen tertentu, maka orang tersebut bisa dikatakan dalam elemen yang dimiliki roh itu sendiri.

Kurang paham? Biar kujelaskan ulang bagaimana cara mengaktifkan sihir—berhubung aku kurang mampu dalam memberi penjelasan.

Bayangkan saja roh adalah aplikasi untuk menjalankan program, sementara mantra adalah kalimat program atau perintahnya, lalu sihir keluar sebagai hasil program yang telah dimasukkan tadi. Intinya pengguna sihir hanya perlu memerintahkan roh untuk mengeksekusi sihir yang ia inginkan, kemudian keluarlah sihir hasil dari program tersebut.

Yah, tetapi tentu saja terdapat beberapa hambatan dalam mempelajari sihir bagi beberapa orang—khususnya aku. Bergantung seberapa tingginya bakat sihir yang dimiliki seseorang—bisa dilihat dari status Magic setiap orang—maka semakin cepat ia mempelajari sihir.

Selain perbedaan antara skill dan sihir, semua pengetahuan ini kudapat dari buku tentang sihir yang kubaca sebelumnya.

'[Tuan, perlu diketahui ada satu teori lagi yang memampukan pengguna sihir melepaskan sihir tanpa merapal mantra.]'

Oh, ya? Aku tidak tahu hal itu.

"Bagaimana caranya?"

'[Tuan bisa memikirkan atau membayangkan bagaimana proses sihir tersebut di dalam kepala dan terjadilah fenomena dunia yang disebut sihir. Hanya saja cara ini hanya berlaku jika roh elemen sudah cukup dekat dan memahami anda atau dengan kata lain level penguasaan sihir yang cukup tinggi.]'

Kau tahu, aku sudah cukup muak denganmu. Adakah yang ingin membeli skill ini dengan harga murah jika aku menjualnya? Kurasa tidak.

***

Setelah mempelajari berbagai pengetahuan mengenai dunia ini secara mandiri tanpa bantuan dari Touri ataupun Alia, aku pergi ke sebuah toko perlengkapan Hunter. Berhubung aku tidak memiliki apapun untuk melindungi badanku, tidak ada salahnya jika aku memerlukan sedikit senjata dan zirah, bukan? Lagipula aku mempunyai uang yang cukup.

Ngomong-ngomong soal perlengkapan, aku mendapatkan skill Telekinesis yang membuatku dapat menggerakkan benda-benda di sekitarku tanpa perlu menyentuhnya. Aku sudah mencobanya sedikit ketika berada di perpustakaan dan hasilnya aku hanya bisa menggerakkan sebuah buku ke tempat lain.

Walaupun hanya sekedar memindahkan lokasinya yang tak begitu jauh, setidaknya dengan beberapa puluh latihan kemungkinan aku dapat menggunakannya dalam pertarungan. Kau tahu, terkadang kemampuan memindahkan sesuatu tanpa menyentuhnya itu penting di waktu-waktu tertentu.

Sayang sekali aku tidak berhasil mendapatkan satupun barang keinginanku—terutama High Cure Potion. Aku masih cukup kesulitan menggunakan tangan kiriku karena tidak seimbang jumlah ototnya, jadi secara terpaksa aku melakukan hampir segala kegiatan dengan satu tangan. Itu cukup menyulitkan bagiku yang terbiasa menggunakan kedua tangan untuk melakukan sesuatu.

Sekarang aku sedang berjalan menuju ke sebuah toko perlengkapan Hunter terbaik di kota ini. Aku hanya bertanya-tanya kepada warga sekitar mengenai toko perlengkapan Hunter, tapi aku tak menyangka mereka semua menyarankan toko yang sama.

Tak sampai sepuluh menit aku sudah tiba di depan toko yang dimaksud oleh para warga sekitar. Gedungnya cukup bagus dan besar, tetapi tidak terlihat sederhana dalam pandangan abad pertengahan. Hampir seluruh gedungnya terbuat dari beton dan logam kuat yang mana bangunan seperti ini sangatlah langka di latar belakang dunia ini.

Logam sangatlah berharga di dunia ini, bagaimana bisa pemilik toko perlengkapan ini membuat bangunan beton bercampur logam yang mahal? Apakah pemiliknya adalah salah satu bangsawan kerajaan Givania yang menetap di kota Dandela? Menurutku itu tidak masuk akal mengingat harga logam sangat tinggi. Untuk apa mereka membuang-buang uang sebanyak itu hanya untuk sebuah gedung? Sia-sia sekali.

Karena tidak ingin berlama-lama berdiam diri di depan toko seperti orang miskin yang hanya bisa melihat-lihat berimajinasi memegang senjata yang diinginkannya, aku pun melangkah masuk ke dalam toko perlengkapan Hunter bernama Carvix's Store. Nama yang sederhana untuk sebuah toko perlengkapan terbaik di kota ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 25, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Isekai no Cheat RouletteWhere stories live. Discover now