Setelah mengonfirmasi letak desa Orc yang dimaksud oleh Radina, aku segera melesat ke sana dengan kecepatan yang menurutku luar biasa tinggi. Bisa kau bayangkan seorang manusia mampu berlari hingga menembus 70 kilometer per jam tanpa kehilangan nafas dan stamina yang berarti? Itu terlalu mengerikan!
Namun, berkat kecepatan mengerikan itu aku berhasil sampai di desa Orc yang dimaksud dalam durasi kurang lebih 10 menit. Jumlah status Agility-ku yang tinggi itu sudah mengerikan, apa jadinya jika mereka yang merupakan Hunter tingkat Divine Trinity? Aku sudah tidak bisa lagi membayangkannya.
'Touri, kira-kira berapa FP rata-rata yang dimiliki oleh Orc?'
'[Orc biasanya memiliki rata-rata FP 500 hingga 1000.]'
Bujug gile! Bukankah mereka terlalu kuat untuk rata-rata penghuni dunia ini?! Bagaimana bisa para penduduk di dunia ini bertahan dari serangan-serangan monster seperti Orc? Bukan hanya Orc, bahkan aku yakin masih banyak monster-monster yang jauh lebih kuat dibandingkan Orc. Contohnya saja naga.
Beruntungnya aku Radina menyatakan bahwa bangsa naga sudah punah—meskipun hanya jarang terlihat. Bagaimana jika Radina benar-benar memberiku Quest menaklukkan atau membunuh seekor naga? Aku bisa benar-benar mati!
'[Bukankah itu salah tuan sendiri karena tidak menanyakan atau memperhitungkan kekuatan naga kepada saya?]'
Skill kurang ajar, bisa-bisanya menambahkan tekanan batin bagi tuannya sendiri. Boleh aku melemparnya menggunakan kekuatan mengerikan milik St*r Pl*t*n*m? Boleh, kan?!
Ketika aku mulai kesal, aku dapat melihat beberapa Orc yang tengah membawa beberapa rusa di sebuah batang pohon besar di pundak mereka. Meskipun terlihat bodoh dan lengah, sebenarnya Orc memiliki indera yang sangat tajam—terutama di penciuman. Mereka bisa saja mencium aroma masakan dari suatu daerah yang berjarak sekitar satu kilometer jauhnya. Itu yang dikatakan Touri mengenai bangsa Orc.
Untuk mengatasi kelebihan dari indera penciuman para Orc, aku sudah melumuri tubuhku dengan madu hutan yang kurebut dari seekor beruang yang kulitnya kuambil sehingga aku benar-benar tercium seperti beruang. Cukup cerdas, kan?
Aku mengambil Steel Dagger dari Lucky Roulette-ku, kemudian melemparnya ke salah satu Orc tersebut sekuat tenaga disertai Impact. Alhasil Steel Dagger yang kulempar itu menembus kepalanya dengan mudah dan Orc itupun ambruk.
Di saat teman-temannya sadar dan panik, aku mengerahkan Phantom Leap dan memberikan beberapa pukulan disertai Impact. Berkat kekuatanku yang sudah besar dan dikalikan 1000%, mereka semua terbunuh secepat kilat. Kekuatan yang hebat.
Ngomong-ngomong, Phantom Leap adalah skill yang kudapatkan dari hasil memutar rolet skill sebelumnya jika kalian masih ingat. Dengan skill ini aku bisa menghilangkan suara hasil dari pergerakan tubuhku hingga 90%-nya ketika diaktifkan, serta kecepatan kakiku meningkat sebanyak 5%. Meski angka kecepatannya bisa dikatakan sedikit, itu lumayan berpengaruh bagiku.
'[Tuan, lebih baik cepat bereskan mayat-mayat ini sebelum ketahuan oleh Orc lain.]'
Benar juga, aku harus bergegas.
Mengikuti arahan Touri, aku segera membereskan mayat-mayat Orc ini dengan melemparkan mereka ke dalam hutan. Aku ingin sekali mengambil bagian tertentu dari tubuh mereka untuk dijual ke Guild, tapi kelihatannya aku tak punya waktu banyak. Waktu sudah menjelang sore dan aku ingin menyelesaikan Quest ini sebelum malam.
Kau tahu, di malam hari aku pasti akan membutuhkan api unggun untuk menghangatkan tubuh ataupun memasak sesuatu yang bisa dimakan agar aman dan enak, namun hal itu juga akan memperbesar kemungkinan diriku ketahuan oleh para Orc. Selain menggunakan indera penciuman tajamnya, Orc juga bisa melihat asap yang membumbung dari jarak yang cukup jauh.
Ngomong-ngomong, aku kembali mendapatkan ratusan kupon rolet untuk kesekian kalinya dari rolet ini sendiri. Memang sukar mendapatkan hadiah yang kuinginkan, tetapi sebagai imbalannya aku cukup sering mendapat puluhan kupon rolet meski hanya menggunakan satu kupon saja.
Itu keberuntungan yang mengerikan dalam hal tertentu.
Aku melangkahkan kakiku sejauh dan secepat mungkin menggunakan Phantom Leap menembus rumah-rumah sederhana yang dibangun oleh para Orc ini. Meski tak memiliki kecerdasan yang tinggi, sepertinya ada beberapa di antara mereka mempunyai insinyur yang cukup handal—bagi selevel Orc.
Aku sempat bertemu beberapa Orc di tengah jalan, tetapi itu bukan masalah yang besar bagiku sekarang. Begitu bertemu aku segera memukul mereka semua menggunakan setengah dari kekuatan asliku tanpa menggunakan Impact. Cukup terbangkan saja ke suatu tempat di luar desa, mungkin mereka akan mati tanpa kubunuh secara langsung.
Hmm, sudah kurang lebih satu jam semenjak kedatanganku di desa ini. Aku sudah membunuh sekitar 30 Orc menurut kartu Hunter-ku dan belum diketahui oleh mereka. Sebenarnya aku hampir ketahuan, tetapi aku membasuh tubuhku menggunakan darah Orc yang kubunuh agar dapat mengelabui indera penciuman mereka lebih sempurna.
"Ugghh..."
Entah mengapa, kedua tanganku terasa sedikit sakit. Apakah mungkin ini berkat terlalu sering menggunakan Impact? Kemungkinan dampak dari perolehan kekuatan besar dalam sekejap itu memang tidak baik bagi tubuhku. Aku tak boleh terlalu sering menggunakan Impact setelah ini.
'Touri, ada saran untuk menghadapi Orc tanpa harus menggunakan Impact?'
'[Jika tuan mendapatkan skill Dagger Mastery atau Body Boost dari Lucky Roulette maka hal ini bisa dipermudah.]'
Kalau aku memilikinya aku tak perlu menanyakan hal ini kepadamu, skill sialan. Hah, tapi apa untungnya aku mengeluh seperti ini? Bodohnya aku bertanya kepada Touri, hampir setiap saat ia bermain-main denganku dan tak pernah serius. Itu membuatnya menjadi skill yang tidak berguna padahal kemampuannya sangat tinggi.
Yah, kelihatannya aku harus mencoba peruntunganku lagi dalam memutar Lucky Roulette.
Dengan pikiran itu aku pun naik ke atap sebuah rumah yang cukup tersembunyi dan membuka Lucky Roulette pada jam tanganku. Tentu saja karena hari mulai mendekati malam, aku segera memutar jarumnya tanpa melihat isi hadiahnya. Aku menggunakan rolet skill kali ini.
Ngomong-ngomong, tahukah kalian berapa banyak kupon yang kudapat dari putaran-putaran rolet sebelumnya? Huhuhu, aku berhasil mendapatkan lebih dari 600 kupon rolet. Benar-benar hebat keberuntunganku dalam hal ini, tapi ampas sekali jika mengincar hal lain!
"Oh, skill apa ini?"
Ketika jarum rolet berhenti di suatu gambar, aku memeriksa gambar tersebut dengan seksama. Setelah beberapa detik membaca detailnya, aku dapat memahaminya. Kalian penasaran? Ini adalah skill yang kubutuhkan sekarang!
"Timing keberuntungan yang tepat sekali!"
Aku segera mengambil sepasang Steel Dagger dari tempat penyimpanan pada jam tanganku, kemudian menggenggamnya erat sembari merasakan kekuatan lebih yang mengalir ke seluruh tubuhku. Ah, kurasa aku bisa menghabisi semua Orc di desa ini sebelum larut malam.
Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, aku menjejakkan kaki dan berlari membunuh semua Orc yang kubisa bersama sepasang Dagger Steel di kedua tanganku dan skill Dagger Mastery ini. Benar-benar timing keberuntungan yang hebat!
YOU ARE READING
Isekai no Cheat Roulette
خيال (فانتازيا)Ishiki Kazuya, seorang pemuda yang mati demi mencegah perampokan pada suatu toko buku kesukaannya dan mendapat kesempatan untuk kehidupan kedua di dunia fantasi seperti kebanyakan cerita klise yang ia tahu dari dewa. Kazuya pun mengambil kesempatan...