6 Minutes

1.3K 219 43
                                    

***

“Hayley, ada yang ingin ku beritahu kepada mu.” Ujar Luke yang berhasil membuyarkan lamunan Hayley. Gadis itu menoleh ke arahnya, “Bicaralah, mengapa harus minta izin dulu?”

Luke menggigit bibir bawahnya. Apa mungkin sekarang waktu yang tepat?, batin Luke. Ia mencoba untuk mengatur nafasnya. Sungguh, ia sangat gugup untuk saat ini. Seperti ada sesuatu yang menganjal di tenggorokannya, yang membuatnya susah untuk mengutarakan apa yang ada di kepalanya.

Luke, are you okay?” Tanya Hayley, yang membuat lamunan Luke hilang dengan sekejap. Laki-laki tersebut tersenyum kikuk, sambil mencoba untuk tampak lebih tenang.

Ia berdehem, “Jadi begini, um, gimana ya ngomongnya? Okay, jadi sebenarny—“

Luke, stop. Sebenarnya kau ingin ngomong apa? Yang jelas, tolong?” Potong gadis yang sedari tadi memandang Luke dengan tatapan tak sabar. Jujur, ia tak pernah melihat Luke gugup seperti itu. Entah kenapa itu malah membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Wajah Luke saat gugup sangat lucu, itulah alasan mengapa jantungnya berdegup tak karuan.

Apa yang telah kau lakukan, bodoh!, rutuk Luke di dalam hati. Ia merasa terlihat sangat bodoh di depan Hayley dan itu membuat dirinya lebih gugup dari sebelumnya.

“Maaf,” Desisnya. “Aku sebenarnya hanya ingin bilang, I’m falling in love with you. Sudah lebih dari lima tahun aku menyimpan perasaan ini. Sungguh, aku tak ingin membuat persahabatan kita menjadi renggang. Tapi kau tenang saja, kau tak perlu menjawabnya. Karena aku memang hanya ingin memberitahumu. Hanya itu,” tutur Luke panjang lebar, tanpa membiarkan Hayley memotong omongannya.

Ia menghela nafas lega, dan sedikit terkekeh saat ia telah menyelesaikan perkataannya. Itu pertama kalinya ia berkata secepat itu, sampai nafasnya tersenggal-senggal.

Hayley diam membeku, setelah mendengar pernyataan yang di lontarkan mulus dari bibir Luke. Jantungnya terasa berhenti berdetak detik itu juga. Mulutnya kaku, sampai tak dapat berkata sesuatu untuk Luke.

Melihat bahasa tubuh yang dilihat oleh Luke, membuatnya tersenyum miris.

“Aku tahu, kau mungkin masih mencintai Calum, temanku bukan? Kau tak perlu merasa bersalah karena tak bisa mencintaiku balik. Karena aku tak menuntutmu untuk melakukan itu semua, jika kau tak ingin. Apa ena nya, menjadi sepasang kekasih tanpa saling mencintai?” Tanya Luke, sambil tertawa hambar.

Tawa yang membuat Hayley merasa sangat bersalah kepada Luke.

Semua itu membuat Hayley merasa sangat bersalah. “Kau tak mengerti, Lucas.” Lirihnya.

“Aku mengerti, dan aku cukup tahu diri.”

***

“Aku mengerti, dan aku cukup tahu diri.”

Omongan itu terasa hanya berputar-putar di pikiran Hayley. Setelah Luke mengatakan itu, terjadi kecanggungan di antara mereka berdua. Seakan merutuki yang telah di lontarkan, Luke meringis pelan, ketika melihat pandangan kosong Hayley.

“Aku minta maaf,” Kata Luke tulus. “Sebenarnya, aku juga tak mengerti kenapa aku minta maaf kepadamu. Aku ingin kau lupakan apa yang telah ku katakan tadi. Aku hanya tak ingin kau menjauh dari ku karena semua ini, dan rasa bersalahmu.” Lanjutnya.

Hayley mengulum senyumnya. “Tak apa. Aku ingin bilang, sebenarnya aku tak pernah mencintai Calum. Kau tahu? Aku hanya mengaguminya, karena dia berbeda dengan yang lain.” Luke membuang muka kearah lain, “Sama seperti dirimu, kau berbeda dengan yang lain, kau berbeda dengan Calum. Maka dari itu, aku lebih memilih dirimu dari pada Calum. Hanya saja aku tak bisa kalau harus menjadi apa yang kau ingin kan.”

Luke menatap Hayley dengan tatapan bingung, “Kenapa tidak bisa? Kau tak mencintaiku?” Tanyanya.

“Bukan, bukan karena itu. Jujur, aku juga sudah mencintaimu bahkan sebelum kau mencintaiku. Lebih tepatnya saat aku pertama kali mengajakmu berkenalan.” Jelasnya malu-malu, sambil menunduk dan memainkan jari telunjuknya.

Pernyataan yang di tuturkan oleh Hayley berhasil membuatnya bingung setengah mati. Kalau mereka sama-sama saling mencintai, kenapa Hayley malah tak ingin menjadi pacarnya?

“Lalu kenapa?”

Hayley membuang muka, “Kau memang tak pernah mengerti, Luke. Ini bukan tentang hati, hanya saja aku tak bisa. Bukan karena aku tak ingin, hanya tak bisa, kau mengertikan?” Dengan polosnya laki-laki di hadapannya itu menggeleng, yang berhasil membuat Hayley frustasi.

“Intinya, aku tak bisa. Dan alangkah baiknya kau melupakan diriku, dan mencari gadis yang lebih baik untuk m—“

“Tapi kau memang yang terbaik untukku.” Potong Luke cepat.

Gadis yang berada di hadapan Luke menatap kedua mata laki-laki tersebut lekat. “Kau lebih baik mencari yang lain, Lucas. Kita diciptakan memang untuk menjadi sahabat, bukan sepasang kekasih. Walaupun, kita berdua sama-sama memiliki rasa dengan satu sama lain. Tapi itu tak akan merubah semuanya.”

Perkataan panjangan yang di lontarkan Hayley, membuat kepala Luke berdeyut karena pusing dengan alasan yang di berikan gadis itu. Hayley seperti hanya berputar-putar menjelaskan suatu omong kosong yang tak ada hubungannya dengan pertanyaan yang di berikan Luke. Walaupun ia sendiri tahu, kalau ada suatu yang telah di sembunyikan gadis itu darinya.

“Luke,” Panggil Hayley.

“Ya?”

“Boleh aku meminta sesuatu darimu?” pertanyaan yang membuat kening Luke berkerut, tetapi ia memilih untuk menganggukan kepala. “Kau dengar dengan baik apa yang ku katakan dan setelah itu kau harus berkata sama seperti yang kukatakan sambil menutup matamu. Okay?” Luke menganggukan kepalanya ragu.

Hayley berhehem, lalu mulai menutup matanya. “Aku Luke Hemmings berjanji akan mencari gadis lain yang kau turun kan kepadaku suatu saat nanti, dan mencintainya dengan sepenuh hatiku. Dan aku berjanji untuk melepaskan dan merelakan dia hidup dengan tenang di sana.”

Luke yang masih bingung memilih untuk menatap Hayley dengan tatapan heran. Merasa tak ada yang suara dari mulut Luke, membuat Hayley membuka matanya.

“Kenapa kau malah memperhatikanku? Cepat tutup matamu, dan ikuti omonganku yang tadi.” Suruh Hayley dengan tatapan tajamnya.

Dengan pasrah laki-laki itu menutup matanya.

“Aku Luke Hemmings berjanji akan mencari gadis lain yang kau turun kan kepada ku suatu saat nanti, dan mencintainya dengan sepenuh hati ku.” Ia menarik nafas panjang, “Dan aku berjanji untuk melepaskan dan merelakan dia hidup dengan tenang di sana.

“Terima kasih, Lucas.” Kata Hayley, saat Luke telah membuat matanya. “Itu membuatku merasa lebih baik, dan aku berharap kau tak akan mengingkari janjimu itu. Karena jika iya, aku akan sangat marah denganmu,” Ia berhenti sebentar, “Atau bahkan aku tak akan pernah menganggapmu ada.”

Luke menatap Hayley, sambil menelan ludahnya ngeri.

***

a/n: yay special part nih! jadi ini sengaja di kasih panjang soalnya ini inti konflik ceritanya hehe oh iya ini juga yang menentukan bakal sad or nah. Makasih banget yang udah mau baca cerita gadanta ini hehe hope u like it, dude!

gimme a vomments? thanks 

20 Minutes ➸ HemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang