Tepat satu tahun ibu meninggalkan ku..
Aku mulai bisa menerima kejadian yang dulu ku alami. Lambat laun, aku mulai mau melakukan interaksi dengan orang sekitar rumahku terutama keluarga kecilku.Suasana rumah pun tak sekabung seperti awal ibu meninggalkan kami. Kali ini sapa menyapa pun mulai terdengar dikuping mungilku ini. Ayahku selalu meninggalkan ku karena dia harus dinas di luar kota. Aku pun tinggal bersama kedua kaka ku, bibi, dan supir rumahku. Walaupun sapa menyapa telah terdengar dikupingku.
Namun, suasana kehidupan kali ini jauh berbeda. Aku dan kedua kaka ku jarang sekali untuk tegur sapa, mereka sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Tak ada lagi yang memperdulikan diriku selain bibi dan supir rumahku. Bibi ku merupakan teman sehari-hari ku, dia yang menggantikan posisi ibuku walaupun diriku merasa tak ada yang bisa benar-benar menggantikan posisi ibu dikehidupan ku.
[Pagi hari, rumahku]
Seperti biasa, aku dibangun kan oleh bibi untuk bergegas pergi ke sekolah. Yaa.. Aku tak lagi homeschooling. Karna menurutku, itu sangat membosankan. Ayahku pun mendaftarkan ku kesekolah favorit yang terletak dekat dengan daerah rumahku." Tuan.. Ayo bangun lagi" ucap bibi dengan mengoyangkan badan ku
" (menggeliat malas) huaaa.. Masih ngantuk bi.." sahutku dengan malas
" Tuan kan harus berangkat kesekolah. Ini hari pertama tuan untuk bersekolah ditempat baru " ucap bibikuAku pun tersadar, bahwa ini hari pertama ku. Masa iya aku tak hadir di hari pertama ku disekolah baru itu.
Setelah mendengar ucapan bibi itu, aku langsung bergegas bangun dan menuju kamar mandi. Sedangkan bibi menyiapkan makanan dan bekal untuk ku. Mandi ku pun telah selesai, aku dengan semangat bergegas turun menyusuri anak tangga rumahku. Terdapat kedua kaka ku yang sedang menyantap sarapan yang telah dihidangkan oleh bibiku. Keadaannya pun berbeda, tak ada satu sama lain menyapa diriku. Yang mulanya diriku bersemangat, ketika melihat kejadian itu diriku langsung bersedih mengingat kehidupan masa lalu ketika ibu masih ada di dunia ini. Bibi pun menyediakan makanan untuk ku santap pagi ini." ini tuan.. Makanannya dihabiskan ya" ucap bibiku
" gamau.. Pengen disuapin bibi" ucapku dengan manja
Melihat kemanjaan ku, salah satu kaka ku pun kesal dan memarahi ku.
" udah besar pun.. Masih manja! Suruh dia makan sendiri bi " ucap kaka ku dengan nada marahAkupun mendengar itu langsung menangis meminta bertemu ibu ku yang telah tiada
" bibi... ( dengan menangis ) mau keibu.. " ucap ku dengan menangis.
Bibi pun membuat ku tenang, dan menasehati ku. Sedangkan kedua kaka ku meninggalkan ku disitu dengan sembari mengucapkan bahwa aku sangat manja karna kebiasaan waktu dulu
" dasar anak manja! Kebiasaan dimanja ibu waktu dulu jadi gitu " ucap kaka ku
Dengan spontan bibi pun melerai suasana ribut itu.
" Sudah sudah.. Tuan besar silahkan bersiap-siap untuk menuju sekolahnya yaa " ucap bibi kuDan akhirnya pun, kedua kaka ku meninggalkan ku dalam keadaan menangis. Bibi pun menghampiriku dan berusaha membuat ku tenang
" Tuan .. Sudahlah.. Hentikan tangisan mu itu ya, kita sekarang siap-siap untuk berangkat kesekolah " ucap bibi sembari membuat ku tenang.
Aku pun menghentikan tangisan itu serta mengambil tas sekolah ku untuk bergegas pergi kesekolah.[Disekolah]
Aku pun tiba didepan sekolah ku, awalnya ku tak ingin turun dari mobil itu. Namun, bibi dengan sabarnya membujuk ku agar mau turun dan masuk kelas." Tuan.. Jangan bersikap seperti anak kecil, bersikap dewasalah. Apalagi dengan umur tuan yang sudah bertambah dewasa ini. Hilangkan sikap manja dulu, dan hadirkan sikap mandiri pada diri tuan sendiri. Bisaa?" tanya bibi terhadap ku
Aku pun menjadi berfikir apa yang telah diucapkan bibi tadi. Dan aku sadar aku tak bisa seperti ini terus.
" iyaaa bi.. Maafkan ku" ucapku dengan merasa bersalah
" yasudah.. Mari kita turun. Biar bibi antarkan tuan sampai depan pintu kelas ya " ucap bibi itu
Aku pun mengangguk, dan menarik tas gendong ku membawanya keluar mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD BOY
RandomJonsen? yaa itu nama panggilan ku. Aku si rambut merah, apakah itu ciri khas ku? yaa itu bagian dari ciri khas diriku. Sejak lahir rambutku sudah berwarna kemerahan warna yang unik dibanding kedua kakak laki-laki ku itu. Aku merupakan anak terakhir...