Bab 3 : Ibu baruku

20 2 0
                                    

[Sore Hari]
Cuaca yang mendukung untuk berdiam dirumah dan ditemani sebuah cangkir teh hangat dan biskuit roma kelapa. Aku pun menyuruh bibi untuk membuatkan secangkir teh hangat buatku.

" bibi....." panggilku dari ruang tv
" iya tuan..." sahut bibi dari ruang dapur
" bisakah kau membuatkan teh hangat untukku? Tanya ku
" Tentu saja tuan.. " sahut bibi
" kutunggu diruang tv ya bi.." ucapku
" siap tuan.. Akan ku hantarkan teh hangat kehadapanmu" ucap bibi

Aku pun melanjutkan tontonan film yang sedang ku putar diruang tv ini. Tak lama kemudian, bibi datang menghampiriku dan membawakan teh hangat untukku.

" ini teh hangatnya tuan.."ucap bibi
" terima kasih bi.. Letakkan saja dimeja itu " ucapku sambil menunjuk kearah meja disamping kursi ku itu
" apa ada yang dibutuhkan lagi tuan?" tanya bibi
" Tidak.. Terima kasih" ucapku
" baiklah.. Kalau begitu saya akan melanjutkan pekerjaan dapur lagi" ucap bibi
" silahkan.." ucapku

Bibi pun meninggalkan ku dan menuju keruang dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya itu.

Disela ku sedang menikmati teh hangat dan film itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu luar.
" tok tok tok" (suara ketukan)
Aku pun tak menghiraukannya, namun suara itu terdengar lagi dan membuat ku merasa terganggu.
" tok tok tok"( suara ketukan itu lagi)

Aku pun menyuruh bibi untuk melihat siapakah yang mengetuk pintu tersebut.
" bii..." teriakku
" apalagi tuan?" tanya bibi
" bisakah kau membukakan pintu depan ? Ku dengar ada suara ketukan dari pintu itu" ucapku
" siap tuan. Akan kubuka kan pintu itu" ucap bibi

Bibi pun melangkah menuju kearah suara ketukan pintu itu. Setelah menbuka pintu tersebut, bibi dikagetkan oleh sosok wanita cantik dihadapannya.
" maaf, ada keperluan apa ya?" tanya bibi
" permisi.. Maaf mengganggu. Apa benar ini rumahnya pak frenkly?" tanya wanita itu
" yaa benar.. " ucap bibi
" bisakah saya bertemu dengan pak frenkly?" tanya wanita itu
" tentu saja bisa, kalau kau sudah membuat janji padanya " ucap bibi
" syukurlah.. Saya telah membuat janji padanya untuk bertemu sore ini dirumahnya" ucapnya
" ohh.. Kalau begitu mari masuk" ucap bibi sambil membawa masuk wanita itu

Setelah bibi dan wanita itu pun masuk, bibi menyuruhnya duduk untuk menunggu ayahku menemuinya.
" silahkan duduk.. Akan kupanggilkan bapa untuk menemui mu" ucap bibu
" terimakasih.." ucapnya dengan senyum.

Bibi pun melangkah menuju kamar ayahku, dan melawati ku diruang tv. Aku pun bertanya siapa yang bertamu disore ini.
" ehhh bii.." panggilku
" iya tuan.." jawab bibi
"  siapa yang datang disore hari gini?" tanyaku
" aku tak mengenalnya tuan, dia seorang wanita cantik" ucap bibi
" wanita cantik??? " tanyaku
" iyaa tuan.. Dia merupakan tamunya bapa. Katanya dia telah membuat janji bertemu bapa disore ini" ucap bibi
" ohh... Terima kasih bi.." ucapku
" sama-sama tuan.. Saya panggilkan bapa dulu ya" ucap bibi
Aku pun menjawab ucapan bibi dengan sebuah anggukan.

Setelah bibi meninggalkan ku, ada sesuatu yang menjanggal difikiran ku. Apa itu? Tak salah lagi..., ucapan ayah ku waktu pagi kemarin soal ibu baru untukku.
" hmmm.. Apa wanita itu yang dimaksud ayah waktu itu?" tanyaku dalam hati
" kalau benar wanita itu yang akan menjadi ibu baruku, apakah aku siap menerima posisinya yang  mengantikan ibuku ? Apakah aku akan mendapatkan kebahagiaan yang sama seperti dulu ketika ibu masih ada?" tanyaku dalam hati
Aku pun bertanya-tanya dalam diamku.

Tak lama kemudian, ayah keluar dari kamarnya dan akan menemui wanita itu. Sebelum ayah menemuinya. Ayah melewatiku diruang tv dengan ekspresi wajah yang ceria dan menebarkan senyumnya kepadaku. Aku pun heran dengan sikap ayah itu. Dan bertanya kepada ayahku.
" ayah.." panggilku
" yaaa.." jawabnya
" mengapa kau senyum senyum terhadapku, tak biasanya?" tanya ku
" sebentar lagi, kau akan memiliki ibu baru " ucap ayah dengan tersenyum

SAD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang