Seperti hari-hari biasanya..
Aku menjalani aktifitasku sesuai keinginan ku. Dan seperti biasanya juga aku tak pernah peduli dengan keberadaan ayahku, karna menurutku ayah akan selalu baik-baik saja. Dan kebiasaan ayahku dipagi hari yaitu selalu duduk di depan teras.Namun kali ini ada yang berbeda.. Aku tak melihat ayah sedang duduk didepan teras. Aku pun coba mencarinya, namun setiap ruang yang kutelusuri tak ada satupun jejak dari ayahku. Aku bingung, mengapa ayahku tak ada dirumah.
" apa ayah sudah berangkat kerja yaa??" pikirku dalam hati
" hmm.. Kurasa dia sudah pergi kekantornya sejak dini pagi tadi"ucapku dalam hati
" eh.. Eh... Tapi tumben ayah pergi kekantor lebih awal"sambungkuAku pun berinsiatif untuk menelfonnya. Saat aku menelfonnya, ayah pun mengangkatnnya.
" ayah...."sapaku terlebih dahulu
" ayah.. Udah dikantor?" tanyaku
Namun tak ada jawaban dari ayahku..
" yah... Kok diem sih" tanyaku lagi
" ayah... Ayah baik-baik aja kan?" tanyaku dengan panik
Awalnya tak ada jawaban.. Namun kemudian, ayah menjawab ku
" ayah baik baik aja nak.." jawabnya
" huft.. Ayah buat ku khawatir..ayah sekarang dimana?" tanyaku
" maafkan ayah mu nak... Ayah terpaksa meninggalkan mu sendirian. Ayah mencintai ibu tirimu.. "ucapnya
" lantas.. Mengapa ayah harus meninggalkanku?" tanyaku
" maafkan ayah mu nak... Ini syarat dari ibu tirimu kemarin" jawabnya
" tunggu... Maksud ayah gimanaa???" tanyaku dengan bingung
" dia ingin menerima ayah lagi, dengan syarat ayah tak boleh membawa mu dalam kehidupan baru kami nanti"jawab ayahku
" apaaa?!! Ayahhh jahat!!!. Kenapa ayah rela tinggalin anak kandung ayah demi perempuan jahat itu!!" ucapku kesal dengan meneteskan air mata
" nak... Tolong mengertilah.. Ayah juga telah meninggalkan harta ayah untuk kehidupan sehari-harimu"jawabnnya
" ayah keterlaluan!!!"" ucapku kesal dan menutup telfon itu.Aku menjatuhkan telfon dari genggamanku dan menjatuhkan diriku kelantai dengan rasa yang amat hancur..
" ibu telah meninggalkanku untuk selama-lamanya... Dan sekarang giliran Ayah yang pergi meninggalkan ku sendirian demi perempuan itu!!!" ucapku kesal sambil mengeluarkan air mata.
"Tuhan.... Ini sangat tidak adil untukku!!! Kenapa kau hadirkan ujian seberat ini kepadaku!!"ucapku
" Apa aku tak pantas merasakan kebahagiaan dan kasih sayang???jawabbbb tuhan??"ucapku kesalAku menangis terus menerus dalam kesendirian ku dirumah itu. Namun tak lama kemudian, didit datang menemui ku dan kaget melihat keadaanku terduduk dilantai dengan keadaan menangis meronta-ronta.
" astagfirullah.... Jhonnnnn" teriak didit menghampiriku
" kenapa kamu jhon...? Yaallah kok sampai gini?" tanya didit khawatir
Aku pun tak menjawabnya, aku hanya bisa menangis dan menangis..
" ayo kita duduk disofa yaaa.."ucap didit sambil mengangkatku untuk duduk disofa.
Setelah didit mengangkatku duduk disofa, diditpun mengambilkan minum untukku
" tunggu ya jhon.. Aku ambilkan minum untukmu dulu" ucap didit
Aku pun tetap menangis dan melamun disofa itu.
" ini jhon.. Yu minum dulu" ucap didit sambil menyodorkan segelas air putih yang telah ia ambil.Aku pun meminumnya sedikit dan itu membuat ku sedikit tenang.
" udah tenang jhon?" tanya didit sambil mengelus kedua bahukuAku pun hanya mengangguk dengan terus meneteskan air mata .
" istigfar jhon.. Kamu teh kenapa bisa gini?" tanya didit
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku."oh iyaa.. Kemana ayahmu jhon? Kok aku tak melihatnya saat aku datang kesini yaa.. Biasanya dia duduk didepan kursi teras itu" ucap didit sambil menunjuk kearah kursi teras depan
Dengan spontan pun aku marah kepada didit karna telah menyebut ayahku itu.
" Jangan kau sebut-sebut lagi orang sejahat itu!!! " ucapku dengan teriak
" ha....(dengan kaget) ma..ma..maaf jhon.. Aku tak tau"ucap didit ketakutan.Aku pun tak kuasa melihat ekspresi didit yang ketakutan ketika aku meneriakinya.
" maafkan ku dit.. Aku tak mau lagi mendengar kata ayah ditelingaku"ucapku
" iyaa jhon.. Maafkan aku.. Kalau boleh tau, kenapa kau sangat marah ketika aku menyebutkan namanya" tanya didit.Aku pun menangis lagi dan menceritakan apa yang terjadi pada diriku saat ini. Jhoni pun ikut menangis ketika mendengarkan curhatan yang ku lontarkan padanya.
" maafkan aku jhon..." ucap didit sambil memelukku.
" aku berjanji jhon.. Aku tak akan pernah meninggalkanmu" sambung diditAku pun melepaskan pelukan didit dan berkata " tak usah kau berjanji.. Dulu.. Ibu dan ayahku juga sama berjanji kepadaku, mereka tak akan meninggalkanku. Tapi apa??? Semuanya meninggalkanku sendirian" ucapku dengan sedih
"sekarang.. bagiku sebuah janji adalah suatu kebohongan manis yang terlalu lena tuk dinikmati dan sesuatu yang tak perlu dipercaya dengan sepenuh hati. Karna semuanya hanya membuatku terjerumus dalam kekecewaan. Apalagi janji itu diucapkan oleh para manusia yang tak luput dari hal mengingkari" ucapku
" Dulu... Rumah ini tempat ternyamanku.. ( sambil melirik isi rumah) , tempat dimana ku beristirahat dengan tenang, tempat dimana rasa kasih sayang dari sosok orang itu ada disini, dan tempat dimana kebahagiaan itu muncul. Tapi sekarang? Rumah ini sudah retak bahkan luluh lantak.. Bahkan mulai hari ini.. Rumah bukan lah sumber kebahagiaan ku, tapi sumber dari kekecewaan ku dan kesedihan ku..." ucapku dengan menangisDidit yang tak kuasa melihat ku bercerita sambil menangis pun memberhentikanku.
" sudah.. Sudah... Semua ada hikmahnya... Ini menjadi pelajaran buat kamu juga jhon untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan allah kepada hidupmu.. Dan ini juga menjadi renungan buat kamu bahwasanya manusia itu adalah tempatnya kekecewaaan. Makanya kita tidak boleh terlalu berharap kepada manusia dengan berlebihan sekalipun dengan kedua orang tua kita. Karna hanya berharap sama maha kuasa yang dapat memberikan kebahagiaan itu." ucap didit menasehatiku" sekarang kamu tenang dulu yaa...
Semua akan berjalan dengan baik. Inilah kehidupan .. yang datang akan pergi, dan yang pergipun akan bisa datang kembali walaupun dengan cara dan bentuk yang berbeda. Kamu ga boleh menyerah begitu saja.. Kehidupan akan terus berjalan dan masa depan mu menanti didepan. Tak perlu ada yang disesali disetiap kejadian. Tapi pelajari setiap kejadiannya untuk lebih baik lagi kedepannya" sambung didit menasehatiku.Akhirnya pun aku tenang. Dan mencoba mengikhlaskan segala sesuatu yang telah terjadi saat ini. Dan aku sadar bahwa bersyukur itu sangatlah penting dalam kehidupan ini, dan aku pun sadar bahwa menaruh harapan besar terhadap manusia hanya memberikan umpan balik berupa kekecewaan.
~ SELESAI~
Hallo sahabat-sahabatku semua.. Mungkin cukup sekian cerita singkat ini, semoga ada hikmah yang dapat diambil disetiap ceritanya. Dan semoga bermanfaat untuk menemani kegabutan kalian semua 😁Jangan lupa like dan share yaa ❤
Tungguin cerita baru selanjutnyaaa...Terimakasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD BOY
RandomJonsen? yaa itu nama panggilan ku. Aku si rambut merah, apakah itu ciri khas ku? yaa itu bagian dari ciri khas diriku. Sejak lahir rambutku sudah berwarna kemerahan warna yang unik dibanding kedua kakak laki-laki ku itu. Aku merupakan anak terakhir...