Pestanya Papa

5 1 0
                                    

Kau terlalu indah seperti bunga yang terpapar

Setelah kejadian tadi pagi yang menyebalkan bagi Azzefa ia selalu terdiam, pasalnya bisa gak sih tuh murid baru songong gak usah sekelas sama dia, gini ya bagi dia sekelas gapapa lah ini sebangku lagi

Bagi Zefa ia harus buat perhitungan sama Reyhan si cowok tengik itu.

Setelah pulang sekolah akhirnya Zefa pun sampai dirumahnya dengan selamat, tanpa aba-aba ia langsung membuka sepatu dan mengucapkan salam

"Assalamualaikum" ujar Zefa masih didepan pintu rumahnya

"Bu-bu beli es batu bu"ujarnya sekali lagi

Tak lama kemudian seorang asisten tuh langsung datang dengan cepat menghampirinya

"Maaf non tadi bibi gak dengar"ujar bi Sri, asisten rumah tangga dirumah ini

"Yaelah bi, santai aja lagi bi, yaudah bi, mama sama papa dan yang lainnya dimana bi? "tanya Zefa

"Ditaman belakang non"jawab bi Inah

"Ok makasih ya bi"ujar Zefa lagi

Bi Inah pun langsung tersenyum melihat tingkah laku Zefa, ya walaupun Zefa anak dari majikannya tapi dikeluarga ini bi Inah diperlakukan selayaknya seperti keluarga apa lagi ia yang merawat Zefa dari bayi

Bi Inah pun ingat gimana pengorbanan bu Rita, mama dari Zefa yang berjuang hidup dan mati melahirkan Zefa, dan alhamdulillah persalinan itu lancar anak itu sangat mungil malaikat yang tak berdosa

Bi Inah ingat ia yang mengganti kain bedong Zefa dan memberinya susu formula, ya walaupun ia minum asi juga tapi ia tetap saja kurang, ia masih memerlukan susu tambahan yang lain

Zefa pun langsung menaiki tangga dan menuju kekamarnya itu ia langsung ganti baju dan mengambul air wudhu ia dan melaksanakan sholat, kalian tau Zefa ni walaupun agak gimana ya gitu tapi ia tetap menjalankan dalam agama

Ketika selesai sholat Zefa langsung menemui keluarganya di taman belakang, mereka pun tersenyum melihat Zefa sudah pulang sekolah

"Hai ma, pa, kak, bang"ujar Zefa

"Ehh ratu rumah udah pulang sekolah ni"ujar Kesuma membalas anaknya

Zefa pun hanya malu-malu saja papanya mengatakan hal itu

"Dengar semuanya ya dia ini ratu dirumah, jadi kita sebagai keluarganya kita harus melindunginya jangan biarkan ia menangis dan tersakiti, okay"ujar Kesuma

Zefa pun terharu langsung memeluk papanya itu dan semua pun tertawa melihat mereka, ya papanya itu memang sangat menyanginya bahkan lebih dari yang lain

"Oiya papa lupa ni, nanti malam ada acara pesta gitu dari kantor papa"ujar Kesuma memberitahu

"Jadi kita semua harus ikut, kali ini semua harus ikut okay, jangan ada alasan lagi"ujar Kesuma

"Okay-okay pa kami kali ini ikut"ujar Putri

"Sebaiknya kita istirahat dulu siang ini supaya tenaga kita ada nanti pas pesta"ujar Kesuma

Zefa pun langsung mendekati Bimo dan membisikkan sesuatu
"Bang emang pestanya pesta apa bang? "tanya Zefa

"Mana lah abang tau Zefa, udah kita liat aja nanti"jawan Bimo

Zefa pun hanya mantuk-mantuk saja.

Setiba dikamar untuk istirahat bentar Zefa mengeluarkan buku yang tak lain ialah buku diarynya atau hariannya itu, dimna ia selalu menulis apa yang telah terjadi padanya hari ini.

Ia menulis tetang murid baru yang tengik itu

Hari ini gua sebal banget disekolah pasalnya kenapa sih harus dia kenapa?, yah dia si cowok tengik si murid baru pindahan dari luar negeri yah cowok yang sombong, huh awas ajalah kalau dia macam-macam sama gua abis dia
(stabat, 12 januari 2020).

Setelah itu ia menutup bukunya itu dan menyimpannya di tempat tersendiri pasalnya Zefa takut kalau buku itu dibaca oleh orang lain.

Setelah menyimpan buku ia pun berbaring dikasur dan tidur terlelap menuju mimpi.

Didalam mimpi Zefa melihat ada dua orang laki-laki yang wajahnya tidak jelas ia sangat bingung maksud dari mimpi apa, laki-laki itu pun memberi dua bunga dengan warna yang berbeda yang satu warna putih dan satunya warna merah, Zefa pun menerimanya, seketika itu ia langsung bangun dari tidurnya itu
Ia masih bingung apa maksud dari semua ini

Ketika melihat jam Zefa terkejut sudah jam 18:00 WIB, yang menyatakan telah sore, Zefa pun bergegas mengambil handuk dan mandi dengan cepat

Setelah mendi ia memilih baju yang cocok ia gunakan ke pesta itu, dia bingunh harus pakai rok atau gamis gitu, lalu tak lama ia memanggil bik Inah untuk meminta pendapat

"Bik Inah kesini deh, kekamar Zefa"teriak Zefa

Bik Inah yang mendengar pun langsung menaiki tangga dan masuk kekamar Zefa dan terkejutlah lah bik Inah dengan pemandangan yang didepan matanya dengan baju yang sangat berserakan

"Ya ampun non Zefa kok gini"ujar bi Inah dengan soknya

Zefa pun hanya cengar-cengir seperti manusia yang tak berdosa
"Bi Inah bantuin pilihkan baju dong bi"ujar Zefa meminta tolong

"Baju kamu kan banyak yaudah pakai yang menurut kamu bagus non"ujar bi Inah

"Hmm, bibi ni, Zefa kan minta bantu lo bi"ujar Zefa

"Yaudah, sini bibi pilihkan yang cocok"ujar bi Inah

Bi Inah pun membantu Zefa memilihkan bajunya itu, bi Inah sempat bingung baju apa yang cocok untuknya dan tak lama ia pun

"Non kayaknya non cocok deh dengan gamis merah ini"ujar bi Inah

Zefa pun langsung melihat dan berkaca apakah cocok dengannya atau tidak

"Wahh bagus banget"ujar Zefa

"Eh tunggu-tunggu bi ngomong-ngomong aku udah cocok belum? "tanya Zefa

"Cocok non sangat-sangat cocok, non pakai apa aja tetap cantik"jawab bi Inah dengan tersenyum

Langsung seketika itu Zefa langsung memeluk bi Inah dengan kuat, bi Inah pun hanya tersenyum saja melihat tingkah laku Zefa, pasalnya Zefa masih terlihat anak-anak

"Udah-udah sekarang non Zefa siap-siap ya, bibi mau kedapur dulu"izin bi Inah

"Okay bi, makasih ya bibiku sayang"ujar Zefa sambil dadah.

Assalamualaikum guys, mohon maaf baru up ya, jangan lupa vote sama comment ya

Dapet salam ni @feizypfl

Terus baca kisah sahabatku yang gemes ini ya jangan sampai ketinggalan

Okay dadahhh

Assalamualaikum








AZZEFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang