"Demi kolor spidermannya kak Nichkhun, pokoknya Baekki ngga mau dinikahin sama Park Chanyeol!"
Baekhyun menikung alis tipisnya yang berwarna menyerupai cokelat pasta tersebut dengan sudut yang tajam. Memberikan tatapan sengit bagi siapapun yang masih memaksanya untuk menikah. Memangnya sudah berapa umurnya main dinikah-nikahkan sembarangan?
Maksudnya, siapa yang menyangka bahwa Park Chanyeol, manusia yang mesumnya amit-amit dan kebetulan tukang gombal murahan itu akan menjadi suaminya?! Tidak ada hujan meteor, tidak ada angin tornado, apalagi konser Maroon 5, tiba-tiba dia dilamar di tengah hari bolong begini?
Entah sudah berapa kali Baekhyun melotot garang kearah pria tinggi yang hanya mampu terdiam sambil memandanginya dengan ekspresi yang sulit dibaca. Namun Baekhyun tidak ingin ambil pusing karena tidak hanya Chanyeol, tapi dia juga diperhatikan oleh empat pasang mata yang lain.
"Kamu segitu ngga sukanya ya nikah sama anak om?" Tuan Choi —yang syukurnya, ternyata masih peka— bertanya untuk yang pertama kali.
"Baekki masih muda om. Kuliah aja belum." Jawabnya, tidak segan-segan memberikan tatapan sewot bentuk dari penolakannya yang terang-terangan.
"Kalau masalah kamu cuma itu, kami ngga keberatan ngebiarin kamu lanjut kuliah sehabis nikah." Giliran istri dari Tuan Choi yang melakukan penawaran, meskipun kurang yakin Baekhyun akan menerimanya.
Sedangkan Chanyeol masih betah menutup mulut disudut sofa, padahal dia tidak pernah meleset memperhitungkan langkahnya. Ada paku 5 senti didepannya saat dia berjalan saja, Chanyeol tahu. Walau dengan berat hati dia akan mengutip benda kecil runcing itu dan membuangnya sambil menyelipkan beberapa makian pada siapapun yang menyebar paku di jalanan. Kalau terinjak seseorang kan bisa sakit.
Tapi keputusannya kali ini yang berniat melamar seorang Byun Baekhyun, hanyalah berdasarkan pada egonya yang terlalu percaya diri, merasa bahwa dirinya sudah mengambil keputusan yang teramat tepat. Padahal itu hanya menurutnya saja, karena kenyataannya perhitungan Chanyeol tidak selamanya berjalan mulus. Dia salah besar kalau dia pikir dengan melamar Baekhyun masuk dalam kategori; beruntung.
"Jawaban Baekki masih sama Tante, Baekki belum mau nikah. Apalagi kalau nikahnya sama dia!"
Disebelah kirinya, sang Mama dan Papanya meminta maaf kepada keluarga Choi atas bibir tajam putra bungsu mereka. Sementara Baekhyun, boro-boro merasa bersalah, peduli saja tidak. Padahal sudah jelas Nyonya Choi terlihat sedikit terhina dengan penolakan yang dilakukan Baekhyun. Dalam sejarah filosofi keluarga Choi, belum sekalipun ada kejadian dimana seorang putranya ditolak ketika melangsungkan pelamaran. Termasuk saat Siwon dan Seunghyun dulu. Tapi sekarang?
"Siapa tau Baekhyun bakal berubah pikiran kalau kedua kakaknya nikah nanti, tolong kasih dia sedikit waktu buat mikirin jawabannya lagi ya Jeng. Ini... kayanya agak kecepatan buat dia." Nyonya Byun memberi senyum bersahaja demi mendapat pengertian dari kedua calon besan dihadapannya.
"Ngga masalah Tante, aku masih bisa nunggu." Siapa yang menyangka Chanyeol akan menjawab seperti itu. Dia yang sejak tadi hanya diam menyaksikan, tiba-tiba bersuara menyerukan kalimat penyemangat untuk dirinya sendiri.
"Apa-apaan! Aku tetap ngga akan ngerubah keputusanku."
"Aku terlalu cepat ngelamar makanya kamu juga terlalu cepat nolak aku, Baekhyun-ah. Kenapa kita ngga coba pelan-pelan aja?" Pria itu tersenyum manis. Dalam penglihatan Baekhyun, senyuman itu justru tersirat sebuah ancaman didalamnya yang diam-diam menjerat hatinya.
Baekhyun mendengus, tidak peduli akan dinilai kurang ajar oleh siapapun yang berada disana. "Kaya aku bakalan mau aja."
Bagus, tidak ada jawaban, sudah menyerah barangkali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REPOST] YOUNG HUSBAND Ver 1 ✓
FanfictionPercaya atau tidak, Park Chanyeol itu bukan pria romantis. Dia mengaku humoris dan seksi, namun seluruh teman-temannya juga tahu kalau dia memiliki masalah dengan usianya. Dan sialnya, Byun Baekhyun dipaksa menikah dengannya. "Demi kolor spidermanny...