Author : Kkochi
.
Cast : Mark Lee - Chenle Zhong
.
Warning : THIS FF NOT MINE
.
GAK SUKA, GAK USAH BACA ^^
..
.
Tok!
Tok!
Tok!
"Permisi."
BRAK!
"Ada ketua kelas 10.1?"
Ok, itu suara dua orang yang berteriak kompak bertanya tentang kehadiran ketua kelas. Semua yang berada dalam ruangan sontak mengalihkan perhatian kepada mereka.
Tepat di depan pintu kelas, terdapat tiga orang yang sedang berdiri menatap isi kelas. Tapi, selang beberapa detik, dua dari tiga orang tersebut mundur ke belakang, mencoba keluar dari sudut pandang orang dalam kelas.
.
.
.Mata Mark membola kaget karena ada dua suara yang terdengar berteriak di depan pintu. Dia lalu dengan malas dan sedikit kesal-tentunya-menatap ke arah pintu.
Tidak sengaja, matanya menangkap seorang laki-laki dengan kedipan mata polos mencari sesuatu. Pandangan Mark jatuh pada bibir penuh yang dimiliki orang tersebut. Mata sayu itu, hidung bangir itu, Mark jadi penasaran.
Di belakangnya terdapat dua orang yang menjauh dari pintu.
Pasti mereka yang berteriak, pikir Mark.
Melupakan dua orang yang sepertinya ingin kabur, Mark kembali menatap seseorang yang masih berada di pintu kelasnya. Tidak lama, dia harus mendesah kecewa karena laki-laki di depan pintu diseret paksa oleh dua orang."Yak, Chenle, kenapa tidak bilang kalau kelas 10.1 dijadikan ruang OSIS?"
"Aku tidak tahu. Makanya tadi aku ketuk pintu dulu," jawab laki-laki bernama Zhong Chenle-tertera di nametag-nya.Mark masih dapat mendengar suara-suara berisik di depan kelas. Sedikit terkekeh kecil, dia melangkah keluar kelas.
"Itu bukan salahku. Kalian tadi mendorong pintu dan langsung berteriak," lanjut Chenle.
Laki-laki lain yang lebih pendek menjawab,
"Tapi, kan, kau bisa memberitahu kami."
"Aku, kan, juga tidak tahu."
Kini, Chenle berkata dengan wajah yang dihadapkan ke dua temannya. Berharap dua temannya mengerti dan berhenti menyalahkannya.Tadi, dia dan kedua temannya mendapat tugas untuk bertemu ketua kelas yang disebutkan oleh ketua pelaksana acara ekskul. Iya, sekolah mereka akan melaksanakan sebuah acara. Entah beruntung atau sial, Chenle menjadi panitia acara tersebut.
Ia ditemani dua orang, Huang Renjun yang sekelas dengannya dan Jingyi, teman satu ekskulnya. Mereka datang ke depan kelas 10.1.Tapi, keadaan tidak diharapkan malah terjadi. Kelas 10.1 dipakai oleh anak OSIS. Pantas saja ada siswa yang berkumpul di teras kelas menatap Chenle dan kedua temannya. Ternyata, yang di teras kelas itulah anak-anak kelas 10.1 yang 'rindu' kelasnya.
Renjun dan Jingyi jadi malu karena berteriak tadi. Bisa rusak wibawa kakak kelas mereka. Yah, walaupun ada anak OSIS yang seangkatan dengan mereka-mereka kelas 11, omong-omong.
"Permisi."
Mereka kikuk. Tapi dengan cepat Chenle dapat tersadar untuk menjawab,
"Iya." Ia tidak lupa menarik bibirnya ke atas."Kalian mencari ketua kelas 10.1?"
"Iya, Mark," jawab Jingyi.
Mereka sudah kenal dengan Mark, si ketua OSIS, walaupun tidak begitu akrab. Mark seangkatan dengan mereka.Yang bernama Mark tersenyum,
"Aku lupa memberikan pengumuman kalau kelas 10.1 dipakai sementara untuk OSIS. Ruangannya besar. Jadi, yaaah, seperti itu."
"Kami sudah lihat, hehe," Renjun bersuara. Chenle menyenggol sikut Renjun."Tak apa, Mark. Kami juga minta maaf karena sudah mengganggu OSIS," tambah Chenle.
"Setahuku, ketua kelas 10.1 sedang ikut kegiatan literasi di perpustakaan," Mark melakukan gestur menunjuk ke belakang badannya seolah-olah menunjuk perpustakaan.
"Ah, terima kasih, Mark," Jingyi menjawab.Mark semakin mendekat ke arah mereka. Tepat satu langkah di hadapan Chenle yang diapit kedua temannya.
"Oh iya, lain kali jika kalian ingin memasuki ruangan, sebaiknya ketuk pintu terlebih dahulu," ucap Mark menatap Jingyi dan Renjun,
"seperti Chenle." Mark menatap Chenle lekat sambil tersenyum membuatnya tambah kikuk dari sebelumnya.Kembali tersenyum, si ketua OSIS kembali masuk kelas. Meninggalkan ketiga orang yang masih terpaku di tempat.
Jingyi merona malu, karena tindakannya tadi. Dia ingin mengakui kesalahannya bersama Renjun kepada Chenle.
Jingyi kemudian mencolek bahu Renjun untuk memberi aba-aba. Tapi pernyataan maaf keduanya tidak tersampaikan karena Renjun berteriak histeris.
.
.
."Chenle, hidungmu mengeluarkan darah!"
.
.
.TBC/END?
.
.
.p.s : jika vote mencapai 10 bakal ku update nextnya
Kalau gk, sampai sini saja yaaaaa :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Orenji Imajin
Short StoryHanya imajinasi dikala senja MARK & CHENLE BABY LION & LITTLE DOLPHIN