5. A Puppy

1.1K 116 0
                                    


A Puppy

Author : Krupuk Renyah

Cast-Pairing : MarkLe (Mark-Chenle)

Disclaimer : THIS FICTS NOT MINE
GAK SUKA,  GAK USAH BACA ^^

.
.
.

"Ayolah, Le. Kita sudah dua jam berkeliling disini. Kau tidak lelah?"
Chenle cemberut, ia lalu mengusap bulu lembut puppy di gendongannya.

"Sebentar lagi, Hyung. Mungkin saja pemilik Jooye ada disekitar sini"
Mark mendesah, kakinya sudah pegal. Matanya terus menelusuri kiranya ada seseorang yang kelihatan tengah mencari sesuatu di taman ini. Ia menoleh kearah sang kekasih yang juga melakukan hal yang sama dengannya, dan anak anjing di gendongan Chenle hanya diam sesekali mengonggong kecil.

"Kemarin, terakhir kau menemukan Jooye dimana?"
"Umm, sebentar, -ah, seingatku aku menemukannya di samping ayunan itu. Oh, Hyung! Kau lihat orang disana?"
Mark mengalihkan pandangannya kearah seorang wanita dewasa dan anak kecil yang ditunjuk Chenle dan ia langsung peka begitu saja "Mungkin saja mereka pemilik Jooye, ayo kita hampiri saja!"

"Chogiyo!"

Wanita dewasa berambut pendek tadi tersenyum dan membungkuk kecil "Ah, ada apa ya?"
Chenle mengulurkan anak anjing yang tadi digendongannya kearah wanita tadi
"Apa ini milik anda? Saya menemukannya kemarin pagi disini"
"Ah, benar. Ini adalah anjing putraku" ucapnya lega lalu meraih anak anjing tadi dan diserahkannya pada sang putera yang tampak berbinar-binar.

"Terimakasih banyak ya, Junghong-ah, bilang terimakasih pada Hyung"
Anak kecil itu tersenyum dan mengucap terimakasih dengan girang hingga matanya menyipit begitu lucu.

"Terimakasih banyak, Hyuuuung.."
"Sama-sama. Kami pergi dulu yaa, daah Junhongie"
"Daaah Hyungg.."

.
.
.

"Satu suap saja, ya?"
"Tidak mau! Lidahku rasanya pahit tau!"
Mark terkekeh lalu mengusap pipi Chenle yang masih terasa panas. "Mangkanya cepat makan dan segera minum obat. Dan setelah itu lidahmu pasti akan kembali seperti semula" nasihatnya kalem, dan mau tak mau Chenle membuka mulutnya menerima suapan Mark.

"Kenapa tiba-tiba demam begini? Kemarin kau hujan-hujanan ya? Hayoo, mengaku saja"
"Tentu saja tidak, kau pikir aku ini bocah!" sungut Chenle sebal. Bibirnya ia katupkan dan tidak mau menerima suapan kedua dari Mark.

"Aku kenyang"
"Makan satu suapan mana bisa sudah kenyang, Le. Ayo makan lagi" Mark menyodorkan sesendok bubur ke mulut Chenle, namun si pria manis hanya menggeleng.
"Kau ini sebenarnya kenapa sih?"
Chenle menggeleng dengan wajah datar.

"Kau marah padaku? Memang aku salah apa?"
"Aku tidak marah padamu, Hyung,"
"Lalu kenapa? –Oh!" Mark menunjuk wajah kekasihnya dengan telunjuk
"-kau rindu Jooye?"
Dan kepala Chenle tegak seketika. Ia diam saja, namun tak berlangsung lama ia mengangguk kecil
"Iya, Hyung.."
Mark menepuk keningnya
"Jooye sudah seminggu yang lalu kita pulangkan Le, kau masih merindukannya? Duh, Chenle-ku"
"Memang kenapa kalau aku rindu Jooye?" Chenle mengendikkan bahunya acuh.

"Kenapamu! Lihat, kau sampai demam seperti ini" cibir Mark sambil berdecak.

Pria manis itu mencebikkan bibirnya lalu kembali membaringkan tubuhnya di kasur. Sebelum itu, ia meminum dua butir pil yang diberikan Mark untuknya. Ah, suatu keuntungan karena dirinya punya kekasih seorang Dokter, kan bisa dapat obat gratis :D

"Aku pulang dulu ya, besok pagi aku akan kesini lagi" pamitnya lalu memberi sebuah kecupan dikening Chenle. Chenle menggumam, ia lalu mencoba untuk tidur karena matanya mendadak ngantuk sekali.

.

Paginya, Chenle menggeliat dalam selimut. Udara pagi ini begitu dingin dan malas rasanya kalau harus bangkit dari tempat tidur. Apalagi kepalanya masih terasa berdenyut-denyut. Ia menghiraukan sesuatu yang terasa menggelitik pipinya. Mungkin ini ulah si Mark menyebalkan itu!.

"Hyung, jangan ganggu! Aku masih ngantuk," cerocosnya antara sadar dan tidak. Namun benda itu masih terus saja menganggunya.

Dengan berat hati, Chenle membuka matanya perlahan dan matanya menyipit saat melihat seekor anak anjing menggemaskan tengkurap di dadanya,
"Oh, anak anjing, apa kau tersesat?" tanya Chenle pada si puppy dengan polosnya.

Si puppy menggonggong kecil lalu menggusakkan kepalanya di lengan Chenle.
"Apa Mark Hyung yang memungutmu kemari?"
Dan akhirnya dia pun turun dari ranjang dan menghampiri sang kekasih yang sedang menata sarapan "Hyung!"
Mark berjengit kaget. Ia melotot kearah Chenle.

"Hyung? Kau menemukan anak anjing ini? Dia tersesat ya? Tapi lewat mana, kok bisa sampai masuk kesini?"
"Itu anjing mu , sayang" jawab Mark dengan entengnya.

Mata Chenle membola lucu, ia lalu menatap kearah anak anjing yang ia gendong di pundak dengan tatapan bertanya. "Benar kah?"
"Tentu saja! Aku membelinya tadi pagi.."
"Hyung, serius ini untukku?"
Mark maju selangkah untuk mengecup bibir Chenle.

"Apa sih yang tidak untuk Chenle ku "
"Yeaaaaaay! Terimakasih banyak, Mark Hyung"
pekik Chenle heboh lalu mengecup pipi Mark dua kali.

"Hmm, sama-sama Le"

END

Terimakasih sudah membaca
Vote jika berkenan ^^


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orenji ImajinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang