10. Knock! III

1K 80 15
                                    

Author : Kkochi
.
Cast : Mark Lee - Chenle Zhong
.
Warning : THIS FF NOT MINE!
.
GAK SUKA, GAK USAH BACA ^^

.

.

.

"Jeno, cepat pangil anak PMR!"

.

.

.

Sungguh, kali ini Chenle bukan mengeluarkan darah dari hidungnya. Lebih parah.
Chenle terduduk lemas akibat senyum Mark.

"Mark, tanggung jawab, tuh. Anak orang kau buat lemas," ucap Felix.

"Memang Chenle anak orang, Lix," timpal Jisung.

Terlalu gemas, Mark mencoba mengangkat tangan Chenle untuk disampirkan di bahunya.
Chenle masih berada di rengkuhan Renjun yang terduduk menahannya.

"Kau bisa mengangkatnya, Mark?"

Pertanyaan yang penting. Mark dan Chenle hampir sama tinggi. Tapi Chenle itu lebih kurus daripada Mark. Jadi, kenapa tidak mencoba mengangkatnya? Mark berpikir sejenak.

Si ketua OSIS sudah memberi aba-aba kepada Renjun untuk membangkitkan Chenle—Mark berencana memapah Chenle sendiri nanti.

Namun, entah karena memang badan Mark yang kecil atau badan Mark kurang kuat, Chenle tidak sepenuhnya bisa dipapah menuju UKS.

"Yah, Mark, sih, kurus kering," ledek Jisung. Mark membalas dengan matanya yang memelotot ke arah Jisung.

"Renjun, ayo bantu aku bawa Chenle."

"Baik. Pelan-pelan saja, Mark. Kasihan Chenle."

Lalu mereka—Mark dan Renjun—memapah tubuh lemas Chenle ke arah pintu kelas.
"Mark, bagaimana dengan pengumumannya?"

"Nanti aku minta Hendery ke sini untuk menggantikanku, Xiaojun."

Lalu, setelahnya, kelas Jingyi kembali seperti semula. Seperti sebelum kedatangan Mark.

.

.

.

"Maafkan aku ya Chenle, kau jadi seperti ini."
Y

ang diajak berbicara hanya mengangguk malu.

Mark duduk di samping ranjang UKS dengan satu botol minyak aromaterapi di tangan. Sedangkan Chenle masih merebahkan tubuhnya di ranjang. Renjun diminta Mark untuk kembali ke kelas.

Awalnya Renjun tidak mau. Namun, saat kedua kalinya mendengar perintah ketua OSIS, dia mau tidak mau menurutinya.

"Te-terima Kasih, Mark," ucap Chenle malu-malu sambil mencoba duduk.

"Sama-sama, Le."

Hening.

Ruang UKS yang hanya ditempati berdua itu hening setelah Mark berbicara. Hingga beberapa menit kemudian, barulah Mark membuka mulutnya.

Orenji ImajinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang