9. Knock! II

669 86 7
                                    

Author : Kkoci
.
Cast : Mark Lee - Chenle Zhong
.
Warning : THIS FF NOT MINE!
.
GAK SUKA,  GAK USAH BACA ^^

.

.

.

.

"Chenle, hidungmu mengeluarkan darah!" pekik Renjun.

.

.

.

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian Chenle mimisan. Setelah hari itu, Chenle sangat malu bila bertemu dengan Mark. Sedangkan Mark, dia malah terkekeh kecil—menahan tawa, sepertinya—saat bertemu dengan pemuda kulit pucat itu.

"Le, temani aku ke kelas 11.2, yuk!" ajak Renjun.

Chenle berhenti dari kegiatan membaca bukunya,
"Mau apa?"

"Mau mengembalikan buku punya Jingyi."

Chenle memasukkan bukunya ke dalam tas, dia tidak mau bukunya hilang. Lalu ia berdiri dan keluar dari deretan tempat duduknya.

"Ayo, Njun!"

.

.

.

Tidak sampai lima menit, Chenle dan Renjun sudah berada di depan kelas Jingyi. Chenle mencoba melihat keadaan kelas 11.2 melalui jendela.

"Renjun, kelas Jingyi juga tidak ada guru. Apa semua free class?"

Renjun juga mengintip di samping Chenle,
"Aku dengar dari Jaemin kalau hari ini ada rapat guru."

Chenle mengangguk lalu berjalan ke pintu kelas 11.2. Ia mengetuk pintu. Sedangkan Renjun sudah membuka pintu dan memasui kelas Jingyi.

"Jingyiiii!"

"Renjunnnnn!"

Terjadilah kejadian macam drama. Renjun dan Jingyi saling berpelukan. Seakan sudah lama tidak bertemu.

"Permisi."

Sedangkan Chenle masih berada di depan pintu yang sudah terbuka.

"Masuk saja, Le. Sini!"

Chenle melangkah pelan memerhatikan kelas Jingyi yang tidak jauh beda dengan kelasnya. Siswa kelas Jingyi memang berisik, namun tidak ada yang sampai keluar kelas.

Chenle sampai di meja Jingyi. Di depan mejanya sudah duduk Renjun—kursinya memang kosong.

"Ini tempat duduk siapa?"

"Sudahlah, Le. Duduk saja."

Laki-laki bersuara lumba-lumba itu melihat buku yang ada di meja depan Jingyi. Dia melihat nama yang tertera yang ada di cover buku tersebut.

"Jeno, aku pinjam tempat dudukmu, ya?" ujar Chenle kepada Jeno yang berada di depan kelas.

"Iya, Le."

Mereka sudah kenal karena berada di kelas 10 yang sama, omong-omong.

Chenle duduk.
"Jingyi, kelasmu enak. Tidak seberisik kelasku."

"Ah, tidak juga."

"Jingyi, ini bukunya. Terima kasih. Apa ada buku Harry Potter lain?"

"Ada. Datang saja ke rumahku. Kau bebas pilih," ucap Jingyi sembari memasukkan buku yang tadi Renjun kembalikan ke dalam tas.

"Le, kau mau ikut ke rumahku?"

"Hem."

"Kau juga mau pinjam buku Harry Potter?" Baekhyun ikut bertanya.

"Hem."

"Jangan hem-hem saja, Le."

"Hem."

"Aish, Chenle."

"Aku bingung mau bicara apa. Aku bosan di kelas. Tidak ada kerjaan," jawab Chenle.

Tiba-tiba ada yang berteriak,
"Ada anak OSIS yang akan memberikan pengumuman. Ayo, kembali ke tempat duduk masing-masing!"

Sekelas langsung heboh, tidak terkecuali Chenle dan Renjun. Mereka sadar diri. Mereka bukan bagian dari kelas ini. Jadi, dengan cepat mereka berpamitan pada Jingyi.

Renjun masih di samping Jingyi. Sedangkan Chenle sudah gemas dengan Renjun yang 'terlihat' santai.

"Ayo, Njun. Nanti kita melewatkan pengumuman untuk kelas kita," ujar Chenle. Dia sudah berdiri dan menuju pintu.

Matanya yang tadinya terfokus ke arah pintu secara otomatis kembali menatap Renjun yang masih sempatnya berbicara tentang waktu kumpul mereka nanti saat istirahat.

Badan Chenle menghadap Renjun yang masih di dekat Jungyi. "Njun!"

"Sebentar, Le."

"Ayo, cepat. Cepat atau kutinggal?"

"Iya, iya. Sabar, Le," jawab Renjun sambil berjalan pelan menuju Chenle.

Chenle masih menatap Renjun, "Ayo!"

Saat Renjun sudah di dekatnya, Chenle berbalik. Tiba-tiba di depannya sudah ada seseorang dengan tumpukan kertas di tangan.

Chenle terkejut. Begitu pula orang di hadapannya. Mata mereka saling menatap. Orang itu tersenyum. Seperti dua ekor semut yang berhadapan. Mereka akan terdiam sesaat baru memulai kembali aktifitasnya.

Hingga beberapa detik kemudian, barulah Chenle melepas tatapan mata mereka.

"Cieee. Eheem."

"Cuwit-cuwit."

"Ya! Mark... Mark."

Ya, orang yang tadi berhadapan dengan Chenle adalah Mark.

Mark, si ketua OSIS.

Mark yang seminggu lalu berbicara dengannya.

Mark yang seminggu lalu membuat Chenle mimisan.

.

"Chenle!"

.

"Jeno, cepat panggil anak PMR!"

.

.

.

TBC/END?

.

.

.

p.s : sama kek chapter sebelumnya vote harus nyampe 10 baru lanjut ^^
Ok 😉

Orenji ImajinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang