6. AYAH!!

34 5 4
                                    

Author POV

Hilang sudah semuanya.Hilang sudah sifat Fero yang lemah lembut dan juga baik hati.Fero sekarang menjadi wanita jahat,bahkan dia berani mengusir sahabatnya sendiri yang jelas jelas sangat khawatir akan keadaannya.

Tetapi semua kekhawatiran itu tak membuat Fero goyah dari pendiriannya.Sekali ia di sakiti ia tidak akan terjebak lagi untuk kesekian kalinya dengan cara yang sama.Menurutnya lebih baik tak usah berteman di bandingkan harus terus di khianati.

Fikri tak habis fikir dengan perubahan sikap Fero.Fero yang dulunya ramah terhadap sesama, tetapi sekarang kenyataannya berbeda lagi.

Setelah Fikri mengantarkan kedua temannya Fero kerumah,Fikri kemudian kembali lagi ke rumah sakit untuk menemani Fero.Ada terbesit rasa kecewa terhadap Fero.Tapi Fero tetaplah adiknya,dia tak ingin memperburuk keadaan dengan membenci ataupun memarahi Fero.

Disatu sisi Fikri sedang bingung akan perubahan sikap Fero,disisi lain Rina (ibu Fero) sedang menasehati Fero.Ia menasehati Fero dengan suara lembut seakan Fero tak memiliki kesalahan, terapi itulah Rina. Dia tak bisa memarahi anaknya,bagaimanapun sikap anaknya dia akan menasehatinya dengan halus. Jika dengan kata kata halus tak mempan maka ia akan bicara tegas bukan marah.

Rina POV

Aku bingung dengan sikap Fero yang sekarang. Mengapa dia jadi seperti ini. Dia itu sebenarnya anak yang baik. Apakah dia memiliki masalah? Jika iya kenapa dia tak cerita.

"Nak...kamu ada masalah?"- Tanyaku.

"Tak ada Bu..."- Jawabnya.

"Jawab yang jujur nak...tak apa cerita saja...Ibu tak akan marah kok..."- Bujukku.

"Tak ada Bu..."- Balasnya.

"Yakin nih?"- Tanyaku lagi.

"Iya Ibu..."- Jawabnya.

"Jika tak ada apa apa....setidaknya bersikap sopanlah kepada temanmu nak...jadilah wanita yang sholeha..jangan seperti tadi...sikap kamu tadi seakan bukan mencerminkan seorang Fero yang Ibu kenal...Ibu seakan akan melihat sisi lainmu...Jika kamu ada masalah sama mereka atau sama siapapun...berusahalah tidak membenci atau menaruh dendam terhadap orang yang telah menyakitimu...ikhlaskan saja semuanya...karna semua yang terjadi di kehidupan kita itu atas izin Allah Swt...semuanya kehendak dari Allah Swt..."- Jelasku.

Tak Ku sadari ternyata Fero sudah tertidur pulas. Ku kira tadi Fero mendengarkan ternyata tidak. Mungkin karna efek obat jadi dia cepat tertidur. Aku tak tega membangunkannya jadi aku biarkan dia istirahat.

Setelah beberapa saat terdengarlah suara ketukan pintu ruangan ini. Lalu munculah anak pertamaku. Dia memasuki ruangan ini sambil mengucapkan salam.

Tok tok tok..

"Assalamu'alaikum..."- Ucap Fikri.

"Wa'alaikumussalam..."- Balasku.

Kemudian Fikri mencium punggung tanganku. Begitulah sikap Fikri, Dia selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.

"Bu...aku mau bicara..."- Ucap Fikri.

"Ya nak silahkan..."- Balasku.

"Sebenarnya Fero ada masalah apa sih Bu?? Kok sekarang jadi berubah??"- Tanya Fikri.

"Ibu juga ngga tau...tiba tiba saja Fero jadi kaya gini.."- Balasku.

"Ya udah deh Bu... Ibu sekarang tidur saja... ini kan sudah malam, jadi ibu tidur saja.... Fero biar abang aja yang jaga..."- Ucapnya.

"Iya..."- Balasku.

Kemudian aku menuju ke sofa dan kemudian menuju alam bawah sadar.

Author POV

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's Me [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang