"Assalammualaikum bapak.."
"Walaikumsalam nak al silahkan masuk mari duduk di sini. Nak doni dan nak alex silahkan duduk" dia tersenyum dengan ramah sembari menyambut kami.
"Nak lisa di mana? Tidak ikut?"
"Dia masih di rumah pak nanti dia akan menyusul" alex menangapi sambil mengambil pisang goreng yang berada di atas meja.
"Ohh begitu.. Silahkan di makan kue nya" ia menawari kami" ayu.. Ayu.. Bawa ke sini teh nya"
ayu datang dengan nampan berisi beberapa cangkir yg sudah berisi teh hangat. Lalu menaruh nya ke atas meja satu persatu.
"Silahkan di minum" tawarnya.
Astaga senyum tipis yg ia berikan bahkan mampu membuat ku membeku tampa memperhatikan sekitar ku.
"Nak al silahkan di minum"
"Nak.. Nak.. Silahkan" aku kaget saat pak sutarmiji menegur ku, sedangkan teman teman ku hanya berusaha nenahan tawanya atas apa yg aku lakukan.
"Kalau jodoh ngak lari kemana mana nak al" nah kan muka ku semakin merah karna perkataan pak kades yang terang terangan mengoda ku.
"Assalammualaikum!" seseorang mengucapkan salam membuat fokus kami teralihkan.
"Ehh nak lisa.. Silahkan duduk. Kebetulan ada yg ingin bapak sampaikan kepada nak lisa" lisa tersenyum lalu duduk di sebuah kursi kosong dekat pak miji.
"Begini.. Maksud bapak memanggil kalian ke sini untuk membicarakan masalah nak lisa"
"Kenapa pak dengan saya?" lisa bertanya lalu menyeruput teh hangat nya.
"Begini.. Nak lisa kan seorang perempuan, sama seperti anak bapak ayu. Bapak pengen kamu tinggal sama ayu di sini, bapak ngak mau kamu tinggal dengan pria pria abu abu seperti mereka" aku alex dan juga doni hanya tersenyum canggung mendengar perkataan pak miji "kamu mau kan?"
"Mau pak.. Kalau gitu kapan saya bisa pindah?"
"malam ini juga bisa! nanti bapak minta ayu membantu mu membawakan barang"
"Ayu... Ayu..! Sini nak" ayu datang
Lalu duduk di samping bapaknya pas berhadapan dengan ku.Lalu pak miji menceritakan maksud nya kepada ayu, dan ayu menyanggupinya.
"Pak.. Pak.. Makan dulu.. Sekalian ajak nak al dan teman yang lainya makan"itu istri pak tarmiji, bu nisarahayu.
doni yg mendengar kata makanan langsung berdiri dan membuat kami tetawa.
"Ha..ha.. Mari ikut bapak, kita makan sama sama"
Assalammualaikum
"Udah tidur aja besok juga ketemu" doni tertawa mendengarkan ejekan alex.
"Yaudah.. Kalian juga tidur, sama.. Jangan lupa siapin alat buat besok"
"Don.. Air panas nya masih ada kan?" doni mengangguk."Masih, pasti mau buat teh ya?" aku mengangguk "sekalian ya"
"Kampret lu.."
Doni tertawa meninggalkan ku yg masih betah duduk di kursi tua ini, berusaha untuk beranjak dari duduk ku lalu berjalan ke arah dapur.
Aku membuat teh dengan cara yg sama, mengambil dua cangkir lalu memasukan teh gula serta air panas lalu di aduk.
Aku meminum teh tersebut dan meresapi rasa manis yang berasal dari gula lalu perlahan menghebuskan nafas 'nikmat' kata itu yg berada di dalam otak ku sekarang.
Tampak sebuah bayangan yg berjalan pelan menghampiriku...
Doni, berjalan dengan perlahan lalu tersenyum."Thanks.." aku hanya membalas nya dengan anggukan.
Lama kami terdiam dengan lamunan masing masing sampai doni menimbulkan suara dan membuat ku tersadar dari lamunan ku.
"Al.." aku menjawab dg deheman.
"Besok kan kita udah mulai untuk projek yg pertama"
"Trus.. Kita pergi ke spot pertamanya gimana? Minta anterin pak miji?"
"Eh.. Jangan! Kasian entar malah ngerepotin pak miji" gue terdiam sebentar "gimana kalau kita minta orang sekitar aja buat nganterin kita"
"Ok ide bagus tu al sekalian kita ajakin ayu buat jadi model aku, gimana?"
"Ahh.. Engak! engak! yang ada entar kamu modus lagi, cari yang lain aja" doni terkekeh.
"Posesive amat jadi orang.. Belum juga jadi bini udah marah duluan gimana kalau udah jadi. Kasin aku sama ayu"
"Kasian?"
"Ia kasian, kasian kalau dia harus dampingin pria abu abu kaya kamu" ingin ku melemparnya dengan gelas yg berada di tagan ku, namun apa daya anak itu sudah pergi sambil tertawa terbahak bahak sambil mengejek ku.
Aku kembali melamun, entah tentang apa yg aku lamun kan. Banyak bayangan random yg kadang muncul tapi tak berarti.
Melihat waktu sudah semakin larut, aku merapikan barang barang yg sudah ku kenakan lalu menaruhnya di sama baskom piring kotor dan mematikan lampu.
Perlahan ku berjalan agar tidak menimbulkan suara yg berlebihan.
"Ku lihat alex sudah tidur di atas kasur nya sedangkan doni masih sibuk dengan gambar gambar hasil jepretan di laptopnya.
"Belum tidur don?" aku bertanya lalu mendudukan diri di kasur ku sambil menunggunya menjawab pertanyaan ku.
"Belom al.. Kamu mau tidur?" aku mengangguk "yaudah duluan aja.. Aku juga bentar lagi selesai"
Aku mengangguk lalu menepuk bantal ku takut ada debu yg menempel.
"Jangan lupa lampunya di matiin"
"Gampang"
Perlahan mata ku mulai tertutul dan terganti dengan warna gelap yg mulai menjalar di penghelihatan ku lalu terlelap di alam bawah sadarku.
Assalammualaikum
Trimakasih..
Jangan lupa tinggalin jejak kalian walau itu hanya satu huruf ataupun satu kata aja, karna itu sangat berarti bagi saya.
*wassalam..
KAMU SEDANG MEMBACA
[Assalamualaikum Ayuku]
AcakKisah seorang mahasiswa dan ke empat teman nya yang mencari suasana baru bagi sebuah project. Yang membuat mereka memutuskan memutuskan untuk pergi ke pedalaman dan menemukan cinta sejatinya. Dapatkah al mendapatkan hati ayu?