Chapter 1

2.6K 172 17
                                        

*
*
*

Sreek...

Gorden putih tebal itu dibuka dengan cepat oleh seorang pemuda berwajah tampan dengan senyum jahil di bibirnya. Gorden telah terbuka sempurna, sinar matahari masuk dengan menembus jendela kaca besar di kamar tersebut membuat gundukan selimut di atas ranjang berukuran king size itu sedikit bergerak-gerak namun kembali diam seolah tak terusik dengan sinar matahari yang menyilaukan.

Pemuda yang tadi membuka gorden itu kini tengah berkacak pinggang, ia melangkah mantap mendekati ranjang dan membuka selimut yang membungkus tubuh seseorang yang kini masih dengan alam mimpinya.

"JUNGKOOK BANGUN!"

"Hyung... aku masih ngantuk." Jawab pemuda yang bernama jungkook itu dengan mata masih terpejam.

"Tidak ada alasan, cepat mandi lalu siap-siap hari ini kau akan berangkat bersama hoseok."

"What?" Jungkook langsung membuka matanya begitu mendengar nama hoseok di sebut, demi tuhan jungkook lebih baik jalan kaki dari pada berangkat bersama hoseok, membayangkannya saja jungkook sudah bergidik ngeri.

"Kenapa, ada masalah?"

"Tentu saja ini masalah gawat seokjin hyungku tersayang..." Gemas jungkook mendapati pertanyaan seokjin yang sok polos itu.

"Hahaha itu hukumanmu karena kemarin kau membuat laboratoriumku hancur." Seokjin tertawa puas lantas ia berjalan keluar kamar meninggalkan jungkook yang sedang meratapi nasib.

Omong-omong yang tadi dimaksud seokjin laboratorium itu adalah dapur, karena seokjin suka sekali bereksperimen dengan menu-menu barunya, dan kemarin karena jungkook lapar ketika sendirian di rumah jadilah si maknae bermaksud memasak mie instan tapi sayangnya jungkook ketiduran dan berakhir panci kesayangan seokjin gosong, dan hampir terjadi kebakaran, untungnya namjoon pulang di saat yang tepat dan membereskan semua kekacauan itu meskipun panci seokjin tak bisa di selamatkan lagi.

***

"Hahahahaha gadis itu lucu sekali, pasti kakinya sakit sekali, mana pacarnya tidak peduli lagi." Seorang pemuda tampan tertawa terbahak-bahak sembari menyetir karena dia melihat seorang gadis yang high heelsnya patah di depan banyak orang dan pacarnya malah meninggalkannya.

"Hahhh andai aku jadi pacarnya pasti akan aku gendong dia."

"Siapa juga yang mau mempunyai pacar sepertimu hyung, ketawamu itu mengerikan." Celetuk jungkook yang duduk di sebelah kursi kemudi.

"Hahahaha kau jangan menyepelekan seorang jung hoseok, tanpaku hidup kalian akan hampa."

"Kalian siapa?"

"Kalian, para hyung dan dongsaeng tercinta."

"Cih, percaya diri sekali kau hyung."

"Jadi orang memang harus percaya diri kook, agar kita bisa sukses seperti appa."

"Terserah."

"Hahahaha."

"Berhenti tertawanya atau aku akan lompat."

"Lompat saja kalau berani." Tantang hoseok yang mendapat delikan maut dari jungkook.

"Ya tuhan... aku jeon jungkook memohon padamu agar aku diberikan satu lagi seorang hyung yang baik hati, penurut,manis, tidak bawel dan lugu, supaya bisa aku atur-atur dan bisa aku suruh-suruh, lelah sudah aku menjadi maknae yang harus tertindas oleh hyungdeul yang terlalu baik padaku, sekali-kali aku juga ingin jadi maknae yang berkuasa." Ratap jungkook dengan raut wajah memelas itu.

Brother the storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang