Chapter 2

1.9K 203 9
                                    

*
*
*

Happy reading....

Ke enam namja tampan yang tak lain para pangeran kebanggaan choi siwon duduk berjejer di sofa panjang berwarna emas yang ada di ruang keluarga bernuansa glamor yang luas itu. Mereka semua diam memandang siwon yang berdiri di depan mereka layaknya seorang guru yang sedang mengawasi muridnya saat ulangan.

"Anak-anaku yang tampan, apa kalian suka dengan kejutan appa kali ini?"

Tanya siwon sok polos, padahal jelas-jelas tadi semua anaknya lari tunggang langgang bagai di kejar hantu saat melihat kejutan luar biasa darinya itu.

Jimin anak yang paling berani berdebat dengan sang ayah langsung unjuk jari.

"Protes! Kejutan tidak bisa kami terima."

"Oh park jimin anaku yang tampan, kau akan menyesal nanti karena telah berkata seperti itu." Ucap siwon pura-pura sedih dan semua anaknya memutar bola mata mereka begitu melihat sisi lain dari sang ayah muncul.

"Appa, ekspresimu seperti seorang istri yang baru saja di selingkuhi oleh suaminya." Celetuk hoseok.

"Appa, kookie suka hadiahnya." Kali ini  jungkook bersuara seraya menunjukkan senyuman lebarnya.

"Bilang suka tapi tadi lari sampai terkencing-kencing." Kata yoongi sarkas.

"Jangan fitnah hyung, aku tidak kencing kok, tadi itu cuma ketumpahan air saja." Elak jungkook.

"Ekhem ekhem, sudah jangan ribut." Siwon berujar santai tapi wajahnya sudah dalam mode tegas.

"Dengarkan appa baik-baik, appa membawa taetae kesini bukan tanpa alasan dan appa sudah mempertimbangkan semuanya dengan matang."

"Tapi ngomong-ngomong appa mendapatkan makhluk itu dari mana?" Tanya jimin penasaran.

"Jaga bicaramu jimin."

"Maaf." Jimin menunduk.

"Jadi begini, appa bertemu dengan taetae saat appa dan sehun tersesat di dalam hutan, dia-"

"Tumben appa tersesat." Celetuk jimin.

"Iya katanya raja hutan, masa bisa tersesat." Sambung hoseok.

"Jangan memotong perkataan appa." Kali ini siwon benar-benar menunjukkan ketegasannya.

"Maaf appa." Ucap jimin dan joseok kompak.

"Jadi setelah menolong appa, dia mengajak appa ke tempat tinggalnya yang ada di tengah hutan. Dan ternyata dia tinggal sendirian di sebuah villa yang sudah tak terurus."

"Villa?"

"Ya, sepertinya dia selama ini hidup sendirian di hutan itu makanya appa membawanya kemari untuk di adopsi."

"Adopsi lagi?" Seokjin yang sedari tadi diam kini angkat bicara.

"Ya, tapi appa janji ini yang terakhir, ok."

"Terserah appa." Jawab keenamnya bersamaan.

"Appa tidak tau pasti asal usulnya karena di vila itu appa tidak menemukan apa-apa, sepertinya taetae jarang keluar dari hutan, tapi taetae mempunyai dua foto, yang pertama foto keluarga dan yang kedua foto seorang balita yang appa simpulkan jika itu taehyung, karena balita itu memiliki senyum kotak yang sama dengan taehyung dan juga di belakang foto itu tertera nama dan tanggal lahir taehyung." Jelas siwon panjang lebar.

Brother the storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang