Lim menghampiri gadis Kim yang belajar sendirian dibelakang kelas.
Sret
Dia duduk disebelah sang gadis yang sudah tahu akan kedatangan Lim dari aroma parfum nya yang sudah tercium.
"Semalaman aku tak bisa tidur, memikirkan kata-katamu" curhat Lim tiba-tiba, tapi gadis Kim tetap acuh membolak balik buku nya.
"Kata-kata yang mana?" Tanya nya datar
"Mereka tidak percaya pada ku" sahut Lim
"Rasanya sangat menyakitkan, saat sahabat yang sudah sangat memahimu, ternyata berpikiran buruk tentang mu" ungkap Lim.
"Dan kamu tak perlu membuat mereka percaya padamu, cukup kamu buktikan saja, bahwa kamu adalah orang yang bisa dipercaya" nasehat gadis Kim yang tiba-tiba menjadi cerewet saat berada di dekat Lim.
Sementara sahabat Lim, mereka duduk dibawah pohon seperti biasa, berkumpul sambil menatap dan memperhatikan interaksi Lim dengan gadis Kim yang menurut mereka aneh, karena sang gadis terlihat menanggapi ucapan Lim.
"Setahuku, Kim tak akan berbicara dengan orang selain Baek hyung kan?" Tanya Jisoo pada teman-teman nya.
"Iya, andai mau pun kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar begitu menyakitkan" timpal Seulgi.
"Dan Kim, dia merebut Lim kita" lirih Krystal menyesal.
"Jangan salahkan siapa pun, kalian sendiri yang mendorong nya untuk pergi dari kita" dingin Sinb yang kemudian berdiri meninggalkan teman-teman nya.
Lim terkikik lucu menatap foto hasil jepretan kamera milik nya.
"Kamu benar-benar lucu dengan wajah sedingin ini" tunjuk Lim ke foto yang dia perlihatkan pada gadis Kim, gadis itu menatatap datar, tanpa ekspresi meski lawan bicara nya sudah terpingkal-pingkal.
Tapi Lim tak sakit hati, dia sudah terbiasa dengan kediaman dan keacuhan gadis Kim.
"Lim" panggil seorang gadis menghentikan tawa Lim, yang dipanggil menoleh, wajah Lim berubah kesal saat mendapati fakta bahwa Yeri lah yang memanggilnya.
"Dengar, aku tak ada urusan apa pun denganmu, ucapanku waktu itu, hanyalah sebuah tantangan karena kami sedang bermain truth or dare, jadi silakan pergi" usir Lim, dan Yeri tak ambil pusing dengan kata-kata Lim.
"Baiklah, aku yang punya urusan denganmu kalau begitu" jawab Yeri lalu ikut duduk diatas rumput tepat dihadapan Lim, tak lupa dengan senyum menggoda dan gaya centilnya, membuat Lim risih dan tak nyaman.
"Urusan apa?" Tanya Lim mengerutkan kening nya.
"Urusan hati" jawab Yeri manja, Lim bergidik dengan tingkah Yeri yang memuakan.
"Murahan" sindir gadis Kim pada Yeri tanpa menatap.
"Apa kamu bilang?" Sentak Yeri tak terima mendengar ucapan gadis Kim, yang disentak hanya melirik.
"Merasa?" Sinis gadis gadis Kim.
"Tentu saja, karena hanya ada aku perempuan disini, untuk siapa kata-kata itu jika bukan untuk menyindirku?" marah Yeri.
"Aku tak bermaksud menyindirmu, tapi aku bermaksud untuk menyadarkan mu, bahwa tidak semua laki-laki nyaman berada didekat seorang wanita seperti mu" jawab gadis Kim menusuk.
"Kau?" Geram Yeri
"Kamu memang cantik, tapi tingkahmu pada lawan jenis, cukup membuktikan seperti apa kwalitasmu, hanya pria bodoh yang mau tertipu oleh mu" lagi-lagi gadis Kim menyerang Yeri dengan kata-kata yang tajam, Lim hanya diam tak mau ikut campur urusan perempuan, dia bengong mendengar kata-kata gadis Kim yang begitu frontal.
Yeri mendengus kesal karena tak bisa melawan gadis Kim dengan kata-kata nya, lantas dia pun pergi.
"Huft" lega Lim.
"Jangan senang dulu, aku yakin, besok dia masih akan berusaha mengejarmu" ingat gadis Lim.
"Mungkin dia harus berpikir 2x, karena aku akan selalu bersama mu" jawab Lim membuat gadis Kim membeku.
Gadis Kim merasa terganggu dengan Lim yang selalu mengikuti nya kemana pun selama dikampus, dan Lim, bukan tanpa alasan dia mengekori gadis Kim, yaitu demi menghindari si centil Yeri.
Gadis Kim menatap tajam pada Yeri yang sedang menggoda Lim di meja nya, sementara sang pemuda sudah merasa sangat terganggu.
"Huft" Lim menghela nafas lega begitu gadis penolong nya datang, nyali Yeri langsung menciut, dia berusaha tersenyum palsu, tapi gagal, wajah pucat nya tidak bisa dia sembunyikan, dan gadis Kim, dia tak mengalihakan tatapan tajam nya yang mengintimidasi dari sosok centil Yeri, sampai gadis itu pergi meninggalkan meja nya.
"Kenapa lama sekali?" Keluh Lim.
"Aku bukan pengasuhmu, jadi, sesuka ku mau datang atau tidak" jawab sang gadis acuh.
"Lain kali maki saja biar dia membencimu dan tak mengganggu lagi, jangan lemah jadi pria" sindir nya.
"Aku tak mungkin memaki seorang wanita" sahut Lim
"Ya sudah, jangan mengeluh kalau begitu" dengus gadis Kim.
Suasana pun menjadi hening, dua orang berlainan jenis itu sama-sama diam, tenggelam dalam kesibukan masing-masing.
"Hi Kim" Baekhyun tiba-tiba datang menyapa, Lim mendongak menatap kekasih dari Krystal tersebut.
"Oppa" suara Kim berubah manja, wajahnya menjadi lebih ramah, dan jangan lupakan senyum nya yang menggemaskan itu, semua tercipta karena kedatangan Baekhyun, Lim mengerutkan kening nya, heran dengan perubahan gadis Kim.
"Masih sering terbangun saat tengah malam?" Tanya Baekhyun pada gadis Kim.
"Masih oppa, aku bingung menghadapi insomnia ku ini" curhat gadis Kim layaknya seorang perempuan pada kekasih nya, Lim menoleh pada meja sahabatnya dulu, mendapati yang lain bercanda seperti biasa dan Krystal dengan tatapan sendu karena cemburu, dia kemudian berjalan acuh menuju meja Kim, Lim hanya terus menatapnya.
"Hi Lim" sapa Krystal tersenyum simpul duduk disebelah Lim dan mengabaikan Baekhyun yang asyik sendiri dengan gadis Kim, Lim tersenyum acuh, dia bingung dengan suasana di meja nya.
"Noona" jawab Lim canggung.
"Kembali lah pada kami Lim, kami merindukan kehadiranmu" ucap Krystal, mendengar itu, Baekhyun melirik pada Likrys, gadis Kim menyentuh tangan Baekhyun untuk mencari perhatian nya, dan berhasil.
"Ayo" tanpa menunggu jawaban dari Lim, Krystal langsung menarik tangan kanan Lim dan membawa nya ke meja teman-teman nya.
"Limario" sambut yang lain, atas kehadiran Lim, mereka memeluk dan mengusap rambut Lim menyambut kembalinya sang maknae.
"Maafkan aku Lim" sesal Jisoo
"Sudahlah hyung, kita lupakan saja masalah yang sudah berlalu" Lim merangkul bahu Jisoo, dan Baekhyun kembali menjatuhkan perhatian nya ke meja sahabatnya, menatap Krystal yang tersenyum hangat pada Lim yang kembali ke tengah-tengah mereka.
Lim jadi begitu pendiam, memikirkan senyum dan nada bicara gadis Kim yang tiba-tiba berubah pada Baekhyun.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Dan Lim
FanfictionNo Description, Just Read, I need Your Vote and Comment, If You Like My Story, And Its Not True Story. Thank You