13. Rahasia dan Luka

3.5K 294 185
                                    

Tiga jam sudah Kim mengurung diri dikamar, Lim hanya bisa diam menunggui diluar kamar, duduk lesehan menyandarkan punggung nya pada daun pintu kamar Kim, mendesah lelah, bingung harus bagaimana.

Lim menegak kan punggung nya begitu mendengar suara isakan dari dalam, Lim terkejut, dibalik sifatnya yang acuh, cuek, dan cenderung bermulut kasar, tapi hati Kim begitu lemah rupa nya, Lim menajamkan telinganya untuk mendengar lebih jelas suara dari dalam itu.

Dan benar, itu suara Kim yang menangis sesenggukan, ragu-rugu Lim memegang knop pintu, dia takut tapi hatinya juga sakit mendengar suara tangis Kim, pelan tapi pasti dia memutar knop pintu dan membukanya berlahan, nampak punggung Kim bergetar naik turun, dengan memeluk lututnya memunggungi pintu, Lim melangkah terendap-endap menuju keatas ranjang, dimana Kim berada.

Set

Lim memeluk Kim dari belakang.

"Menangislah, sesekali menunjukan kelemahan mu, itu tak berdosa, karena aku tahu, kamu juga manusia biasa sepertiku" bisik Lim ditelinga kanan Kim, membuat tangis sang wanita semakin menjadi.

"Menangislah sepuasmu, aku yang akan menghapus air matamu nanti" ucap nya lagi, Lim menempelkan pipi nya di sisi kanan kepala Kim, wanita itu pun menyandarkan kepala kirinya dilengan kiri Lim, tangisnya mereda, kehadiran Lim mampu menghangatkan hati nya, pelukan Lim membuatnya nyaman, hingga dia enggan beranjak, ujung ibu jari Lim bergerak menyeka air mata Kim, dia kemudian menoleh menatap polos pada pria yang sedang memeluknya itu, Lim membalas tatapan itu, keduanya saling bertatapan, tanpa sadar, ujung ibu jari Lim bahkan sudah mengusap lembut bibir bawah gadis Kim, sedikit ragu, Lim menunduk mendekatkan bibir nya ke bibir gadis Kim yang seolah membeku dengan perlakuan Lim yang tiba-tiba.

Cup

Lim mengecup bibir Kim, keduanya masih saling bertatapan menyelami mata masing-masing, Lim melumat pelan bibir Kim yang menutup kedua matanya, menikmati cumbuan bibir Lim di mulutnya.

Lim melumat, mengulum dan menghisap lidah Kim yang hangat, naluri menuntun tangan kanan Lim untuk meremas payudara Kim dari belakang, sang gadis tak menolak.

"Aahhh. . . " desahan nya lolos begitu saja, saat Lim menjilat dan menghisap kulit lehernya, kedua tangan Lim bahkan sudah masuk kedalam baju dan memainkan puting milik Kim dengan ujung jari nya.

"Aaahhh. . . Lim" desah Kim dengan tangan kanan menjambak kuat rambut Lim.

"Jangan berhenti" rancau Kim, Lim membuka baju atas dan bra sang gadis dengan buru-buru, lalu merebahkan tubuh Kim dan menggenggam kuat kedua pergelangan tangan sang wanita, menahan nya diatas kepala, Lim menindih tubuh Kim, lidah nakal nya kembali beraksi di area dada sang gadis, menjilat dan memutar ujung lidah nya dipermukaan puting Kim, yang langsung mendesah, tubuhnya tak bisa diam menerima rangsangan demi rangsangan dari pemuda tampan yang sedang menghisap puting nya itu..

"Lim, aku sudah tak tahan" mohon Kim, Lim kemudian turun dari tubuh Kim dan melucuti pakaian nya sendiri, lalu menarik celana jeans ketat sang gadis, dan kain segitiga yang membungkus area sensitif nya.

Tangan kiri Kim langsung menarik tengkuk Lim dan melumat kembali bibir tebal yang begitu sexy itu, tangan kanan nya bahkan sudah mengurut pelan penis Lim yang menegang, sang pria pun merangkak naik, dan Kim membuka lebar kedua paha nya, masih saling melumat, Lim menempatkan pinggangnya disela-sela paha ramping sang gadis, tangan kanan Kim mengarahkan penis Lim untuk memasuki vagina nya.

"Eeenngghhh. . . "Erang Lim saat miliknya sudah memasuki kemaluan Kim dengan sempurna, tangan kiri gadis itu memeluk punggung Lim, tangan kanan nya menjambak rambut Lim yang pinggulnya mulai bergerak maju mundur.

"Aaakkkhhh. . . Aakhh. . . " desah keduanya dengan nafas tersengal menikmati penyatuan kelamin mereka.

Lim bertumpu pada tangan nya, gerakan maju mundurnya semakin dia percepat.

Kim Dan LimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang