part 6

56 4 6
                                    

Rasanya baru kemarin aku bertemu dan mengenal seorang pria baik, perhatian, penyayang. Aku jatuh cinta kepada pria itu dan betapa bahagianya aku bahwa ternyata lelaki itu juga mencintaiku.

Sepertinya baru kemarin Mario menyatakan cintanya padaku,kami menjalin hubungan, dan ternyata kisah kami tidak lama, hanya sampai disini, aku terlalu berekspetasi, cerita cinta ku dengan Mario harus berakhir.

                    **********

Sebenarnya aku tak ingin bekerja lagi di tempat itu, aku pernah  sengaja berniat tak masuk bekerja malam itu ,tapi Ratna terus menerus menelfonku dan mengancamku akan menyebarkan fotoku yang sedang berhubungan seksual  ke media sosial, jika aku tak datang malam itu. Aku benar benar terperangkap.

Masih ingat Ratna kan, ya dia adalah bos ku di klub.

Tapi aku menyadari perkataan Mario bahwa aku adalah wanita bekas dan tetap menjadi wanita bekas.

                    **********

21.00

Klub.

Setelah kepergian Mario dari hatiku aku merasa hilang arah, seperti tidak ada tujuan hidup, udah gak ada lagi orang yang sayang, perhatian, peduli, yang mau memberikan nasehat kepadaku disaat aku sedang terpuruk, tidak ada lagi yang perlu ku perjuangkan atau ku pertahankan.

Aku benar benar gak punya semangat hidup, sekarang aku udah gak peduli sama apapun, mau orang bilang apa tentang aku, terserah, aku gak peduli lagi, lagian gak ada yang peduli pada ku.

-dan aku akan benar benar 'melayani' mereka-.

Seseorang menghampiriku dan mulai menatapku dengan tatapan yang penuh dengan nafsu, tak perlu menunggu lama aku langsung mengubrisnya, setelah sedikit berbincang dia mengajakku ke kamar.

Malam ini kujalani lebih santai dari malam malam sebelumnya.

Ia langsung mengunci kamar, lelaki bergairah yang bernama Denis itu menuntunku ke pojok kamar, ia menatap ku, aku mengerti arti tatapan itu,dia seperti singa yang kelaparan, dari bola matanya seakan ia ingin memburuku, menggigitku, menjilat, dan menghisapku, dalam hitungan menit aku dan Denis sudah tidak mengenakan sehelai benang pun.

Dia langsung mengulum bibir ku, sangat dalam,mendorong lidahnya kedalam mulutku, memainkan lidahnya dengan menggeseknya di gigi ku, aku bisa merasakan detak jantungnya, aku mencium aroma nafasnya yang memburu, aku tak tahan dan menggigit sedikit lidahnya, dia melepaskan ciumannya, aku mengatur nafasku.

Dia menggangkat badan ku, aku menyilangkan kaki ku di bokongnya, lalu dia kembali melumat bibirku dengan penuh hasrat sambil membawaku ke tempat tidur.
Dia melepaslagi ciumannya dan menenggelamkan wajahnya di dadaku.

"Ahh.. Den.." desahku.

"Iya, sebutkan terus namaku" pintanya.

Ia lalu memainkan dadaku dan menjilatnya dengan sangat basah.

"Udah.. Den.. cuk....khuphh" dia tak memedulikan perkataanku dan melanjutkan hal selanjutnya.

Lalu dia tiba tiba memberhentikan perlakuannya dan memberiku sebuah  benda kecil tipis berbungkus plastik persegi.

"Buka.."

titahnya pada ku saat aku menerima benda itu, aku membukanya.

"Pakein.."

Dia menyuruhku memakaikan 'pengaman' itu di 'adik kecil' nya.

Tanpa ada aba aba, dia mendorong badannya dan memasukkan punyanya kedalam mulutku, dengan bodohnya aku refleks membuka mulutku.

Slice Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang