Tidak di Sengaja

28 5 0
                                    


"Cinta tak selamanya indah,tapi dengan cinta kita bisa mengindahkan dunia"

Disisi lain ada seorang lelaki yang memperhatikan gerak gerik ketiga cewek yang berada tak jauh dari meja makannya saat ini.Daffin,ya dia memergoki tiga perempuan yang sepertinya sedang membahas tentang dia dan teman-temannya itu.

"Eh bro liat tuh di seberang meja,kayaknya mereka lagi ngomongin kita deh." selidik Daffin dengan wajah serius.

"Eh bentar-bentar satu dari ketiga cewek itu kayaknya yang tadi pagi merhatiin lo deh nan." Lanjut Daffin

Adnan melirik ke arah seberang mejanya itu hanya beberapa detik ,kemudian dia kembali meminum minuman yang ia pesan sebelumnya.

" Yang kiri oke juga tuh,cantik gemes gue liatnya." sahut Agam secara tiba-tiba.

"Yeeee lu aja giliran liat yang bening-bening langsung gesitt,dasar." ucapan Daffin dengan nada agak tinggi.

"Udah belom gibahnya,gue mau ke kelas." Adnan berbicara dengan singkat dan jelas.

"Eh hari ini lo yang traktir kan nan..?"tanya Agam pada Adnan

"Hmm." jawab Adnan sambil berjalan menuju meja kasir.

***
"Kriiinggggg..."

Bel tanda masuk berbunyi.Membuat Adina dan teman-temanya segera meninggalkan kantin.

"Eh kalian duluan aja,gue mau ke toilet dulu."kata Adina kepada teman-temannya.

"Oh yaudah gue sama kyra duluan ya,hati-hati kalo udah beres cepet masuk kelas soalnya abis ini pelajaran fisika ,gurunya agak galak."
Nesya menjelaskan pada Adina supaya ia tidak terlambat masuk kelas.

Adina mengangguk tanda ia mengerti apa yang di ucapkan teman-temannya .

"Aduuuh semoga aja aku nggak telat masuk kelas,kalo sampek telat bisa mati aku." Adina keluar dari toilet dan berbicara pada dirinya sendiri.

Adina semakin mempercepat jalannya.Tiba-tiba....

Bruuukkk ...

"Aawww..."

Dia tak sengaja menabrak seorang siswa yang baru saja keluar dari toilet,sepertinya dari toilet laki-laki.

"Maaf maaf kak a-aku nggak sengaja soalnya la-lagi buru buru." Adina meminta maaf dengan nadanya yang terbata bata.

"Woy, kalo jalan pakek mata dong,nggak liat apa ada orang lagi jalan." Jawab seorang pria itu dengan nada tinggi.

"i- iya kak sekali lagi aku minta maaf."Pinta Adina sambil melihat orang yang dia tabrak barusan.Seketika mata Adina terbelalak melihat pria itu.

"Ini kan kak Adnan siswa kelas XII IPA 3 yang berwajah batu itu." Adina berbicara dalam hati.

Ya pria yang tak sengaja ia tabrak tadi adalah Adnan siswa XII IPA 3 yang berwajah dingin.

"Ka -kakak kak Adnan ya ..?" tanya Adina lirih dengan nada terbata-batanya itu.

Adnan hanya menoleh beberapa detik dan langsung meninggalkannya tanpa menjawab pertanyaan Adina.

Adnan&Adina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang