Play With The Mind

5 1 0
                                    


Adnan Melajukan mobilnya dengan hati-hati ia tidak mau sampai mengganggu seorang gadis yang Tengah terlelap di dalam mobilnya.
Sedangkan gadis itu masih menutup kedua kelopak mata indahnya.
Selama diperjalanan Adnan sesekali mencuri-curi pandang kepada gadis itu,sesekali pun ia menatapnya lekat.

Iya Adnan tidak naif dia mengakui bahwa gadis yang kini tengah berada disampingnya itu terlihat manis kala tertidur.Kini kedua sudut bibirnya melengkung sempurna ke atas, menampakkan senyuman manis dibibir laki-laki itu.

Setelah di tengah-tengah perjalanan
Adnan bingung kemana sebenarnya tujuannya sekarang,memang ia berniat mengantarkan Adina pulang kerumah tapi Adnan sama sekali tidak mengetahui dimana tempat tinggal gadis itu.
Adnan ingin membangunkannya tapi dihatinya ia sedikit tak tega karena Adina tertidur dengan pulasnya.

Setelah berkutat dengan fikiran nya sendiri,akhirnya ia memutuskan untuk membangunkan gadis yang tengah berkelana dalam mimpi nya itu.

"Hei , bangun..Adina ...heii"

Perlahan tapi pasti kini Adina mulai mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.Adina membuka kelopak matanya lebar-lebar ketika ia benar benar tersadar dari tidurnya dan melihat di sekelilingnya.

"Loh gue dimana..kok bisa ada disini..astaga lo siapa...?"

Begitulah celotehan demi celotehan yang keluar dibibir mungil Adina.
Ia merasa asing dengan tempatnya saat ini dan dia juga terkejut saat melihat seorang laki-laki tinggi,putih dan ya sedikit tampan berada di sampingnya saat ini.

Fikirannya sedang berkelana entah kemana ,ia mengingat-ngingat siapa laki-laki ini.Fikirannya kini telah menemukan setitik memori beberapa waktu lalu disekolah nya.

"K-kak Adnan..??"

Gadis itu sedikit gugup dibuatnya .Sedangkan yang ditanya malah diam seribu bahasa dengan menampakkan wajah datarnya.Memang ,Adnan sedikit terkejut kala melihat gadis itu menanyakan namanya.Tapi kini wajah terkejutnya ia sembunyikan rapat-rapat, yang kini hanya menyisakan wajah datarnya .

"Iya lo kak Adnan kan..Ketua Osis disekolah...."

Adnan tak merespon apapun pertanyaan yang keluar dari mulut gadis itu.Benar ia tidak suka bertele-tele ia langsung pada point pembicaraan.

"Rumah lo dimana?"

Adina melototkan matanya lebar-lebar kala mendengar cowok disampingnya itu menanyakan alamat rumahnya.

"Ng-ngapain k-kakak tanya alamat rumah gue? Dan kenapa gue bisa ada di mobil kakak?"

"Mau anter lo balik,lo ketiduran didepan gerbang "

"Tap-.."

"Ga usah bawel,gue nggak sengaja liat lo"

Akhirnya dengan gugup Adina memberitahukan alamat rumahnya pada Adnan.Ya ia tidak mau berdebat dengan laki-laki itu untuk saat ini.

***********

Sedangkan Aicel kakak Adina kini sedang berada didepan gedung dengan kelas yang berderet rapi berwarna biru muda .
Ya itu adalah sekolah tempa Adina belajar setiap harinya.
Kedua sorot matanya tak luput dari pintu-pintu kelas yang sudah tertutup rapat.

"Duh lo dimana sih dek kayaknya ni sekolah udah tutup deh"

Laki-laki itu menggumam tentang keberadaan adik perempuannya saat ini.Tak jauh dari gerbang sekolah Aicel melihat ada seorang satpam sedang membereskan sesuatu di post nya.Ia segera menghampiri satpam itu.

"Permisi pak"

" Eh iya "

"Pak apa sekolah udah tutup dari tadi?"

Adnan&Adina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang