Prolog

55 10 0
                                    

Author POV

Hari ini adalah hari pertama Adina Clarissa masuk sekolah SMA yang baru,disana ia menemui hal-hal baru..suasana baru,kelas baru,dan pastinya teman-teman baru...Adina, ya gadis itu kerap disapa dengan nama Adina gadis 16 tahun asal Bandung .
Ia adalah siswi pindahan dari Bandung ...Adina harus pindah sekolah karena Ayahnya dipindah tugaskan bekerja di Jakarta.Mau tidak mau Keluarga Adina akan tinggal menetap di Jakarta.

Jam menunjukkan pukul 04:30,
Adina terbangun dari ranjangnya yang menjadi tempat kebanggaannya itu.

"Aghmmm" Adina merengangkan otot-ototnya setelah 8 jam ia tertidur pulas.

"Udah jam segini ya" gumam Adina sambil melihat jam di dinding kamarnya itu.

Ia sudah terbiasa bangun pada jam itu tanpa dibangunkan oleh bunda nya untuk menunaikan kewajibanya sebagai seorang muslim.
Bergegas ia mengambil air wudhu untuk mensucikan dirinya.

Setelah Solat Subuh Adina kembali ke kamar mandi untuk mandi dan siap-siap berangkat di sekolah barunya itu.

"Ceklekkk" suara pintu kamar Adina, ia berjalan menuruni tangga dengan wajah lesunya itu.Bukannya ia malas untuk sekolah,tapi ia gugup karena hari ini adalah hari pertama sekolah di SMA barunya itu.Ia pasti merasa malu dan gugup kala ia harus berjalan di antara orang-orang yang tidak ia kenal.

"Pagi Ayah bunda" sapa Adina kepada orang tuanya yang tengah sarapan dilantai bawah kamarnya.

"Pagi anak bunda ..." Jawab Lidya (bunda Adina )sambil melengkungkan kedua sudut bibirnya.

"Loh kok pagi-pagi mukanya ditekuk gitu sayang ,kenapa..? " Tanya Ayah nya sambil mengerutkan dahinya sebagai tanda keheranan.

"Nggak papa kok yah ,Adina cuma gugup aja ketemu suasana baru dan temen-temen baru nanti di sekolah." Adina menjawab dengan sedikit senyuman.

"Nggak papa kok sayang ,lama-lama kamu juga akan terbiasa kok, ya sudah jangan dipikirin mulu kasian tuh perutnya manggil-manggil nasi mulu kayaknya ."
sambung bundanya sambil terkekeh pelan yang berusaha menenangkan suasana hati putrinya yang tegang itu.

"Apaan sih bunda becanda mulu deh." jawab Adina sambil menekuk wajahnya yang tegang itu.

Ayah dan bunda nya hanya tertawa kecil melihat kelakuan putrinya itu .

"O iya,bang Aicel mana ni ,kok nggak ikut sarapan..?" tanya Adina kepada perempuan yang amat dia sayangi itu.

"Abang kamu udah duluan tadi katanya buru-buru ada kuliah pagi." jawab bunda lidya sambil mengambilkan nasi untuk Adina.

"Owh ,pantesan sepi, biasanya bang Aicel yang paling berisik dan paling resek ngacak- ngacak rambut dina."
gumam Adina yang tak dihiraukan kedua orang tuanya itu.

"Oiya kamu hari ini berangkatnya bareng ayah ya din ,soalnya ayah mau beli sesuatu dulu sekalian searah sama jalan sekolah mu."
tanya Ayah Abraham pada putri kecilnya itu.

Ya Adina selalu dianggap sebagai putri kecil yang lucu dan menggemaskan oleh Ayah nya itu.Walaupun sedah 16 tahun masih saja Ayah nya itu menganggap Adina sebagai malaikat kecilnya dan sepertinya akan selamanya begitu.

"Beneran Ayah mau nganterin dina ,asik makasih ayah."
dengan cepat Adina langsung menjawab pertanyaan Ayahnya itu,sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Iya,mungkin untuk hari ini saja,karna jalan kantor Ayah kan nggak searah sama jalan sekolahmu." sahut Ayah nya.

"Ya udah deh gapapa yang penting hari pertama sekolah dina dianterin Ayah aja dina udah seneng." sambung Adina sambil melengkungkan kedua sudut bibirnya.

"Udah -udah cepetan diabisin makanannya ntar telat loh." sahut bunda Adina sambil menuangkan air untuknya dan Ayah nya.

"Ini udah selesai kok bun'." sambung Adina sambil membawa piring kotor di meja makan dan menaruhnya di wastafel dan mencucinya.

Selesai mencuci piring ,Adina langsung ke kamarnya untuk mengambil tas dan bergegas berangkat bersama Ayah nya.

"Bunda dina berangkat ya." pamit Adina dan mencium punggung tangan bunda nya itu.

"Iya hati-hati jagan lupa berdo'a,semoga sukses ya sayang." sambung bunda Lidya sambil tersenyum .

"Iya bun Assalamu'alaikum."Adina

"Wa'alaikumussalam" bunda Lidya.

Tiba disekolah Adina langsung masuk menuju gerbang utama, ia tak sengaja berpapasan dengan tiga orang laki-laki ,yang satu terlihat sangat dingin dengan wajah datarnya itu...

Hai readers gimana ceritanya agak aneh ya😁mon maaf ya kalau ada kata" yg nggak bisa difahami,maklum ini cerita pertama aku.....😀 biar selalu update ...jangan jadi pembaca gelap ya hohoho..🤗 terima kasih semuanya😊






Adnan&Adina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang