Bagian 2 : Seungmin itu polos, Wajahnya saja, Tidak dengan Otaknya!

2.1K 244 30
                                    


Bagian 2 : Seungmin itu polos, Wajahnya saja, Tidak dengan Otaknya!

.

Tergantung di bahu Hyunjin, membuat Seungmin bisa mencium aroma parfum yang pria tampan itu kenakan. Beberapa kali, tanpa sepengetahuan Hyunjin, pemuda cherry berwajah menipu itu senyum-senyum membayangkan rencana selanjutnya yang sudah ia susun.

Astaga, membayangkannya saja sudah membuat wajahnya memanas. Apalagi kalau Hyunjin, calon masa depannya itu benar-benar melakukannya. Ah, mama, tolong doakan saja!

Ketika sudah sampai di ranjangnya, Hyunjin menurunkan bocah cherry kelewat berisik itu di atas ranjang. Kemudian menatap tajam wajah merah milik si cherry dengan mata sembabnya yang masih bercucuran air mata.

Astaga! Ia bahkan hanya menatapnya saja, kenapa bocah cherry ini masih saja menangis? Cih, kenapa ibunya itu mau menampung bocah ini, astaga.

Sungguh merepotkan, ck.

"Bisakah kau diam, bocah?" kepala Hyunjin terasa pening sekarang, ia menatap wajah polos itu dengan penuh ancaman. Berharap yang ditatap peka.

Sayangnya Seungmin bukan orang yang seperti itu.

Seungmin menggigit bibir bawahnya, bukan menahan isakannya, melainkan agar terlihat seksi dan membuat Hyunjin tergoda sebenarnya. Entah dari mana si cherry itu belajar. Bahkan dengan sengaja ia menatap polos wajah tampan Hyunjin dengan manik coklatnya yang berkaca-kaca.

Beberapa kedipan mata bahkan ia layangkan, berharap orang yang ia sukai itu peka lalu memeluk tubuhnya ini, mencium keningnya, kalau bisa sih bibir sekalian. Ia rela, kok.

Blush

Mama, Minie benar-benar tak sanggup membayangkannya! Tapi Minie sanggup kok kalau langsung mempraktekkannya, hehehe.....

Namun, bukannya mendapat apa yang ia bayangkan, Hyunjin malah semakin melotot padanya. Kejamnya! Kurang seksi apa coba Minie ini, huh?

Si cherry manis yang masih menggigit bibir cherrynya mencoba berpikir keras. Tampaknya rencana untuk membuat Hyunjin memeluk dan menciumnya gagal total. Bahkan sebelum dirinya memulai. Sedih.

Sekarang, satu-satunya cara adalah-

"Hueee.... hiks... hiks... hiks... Hyunjin hyung jahat, hiks sama Minie, huee... mama.... Suzy eomma....! Lihat hiks, apa yang Hyunjin hyung lakukan pada Minie, huee... tolong Minie, hiks....selamatkan Minie...."

-menangis.

FAK! Memangnya, dirinya melakukan apa, hah?! Menyentuh saja tidak! Sialan!

Hyunjin mengumpat kasar, matanya melotot menatap tak percaya si bocah cherry berisik yang tiba-tiba kembali menangis, bahkan lebih keras. Astaga! Ya Tuhan, tolong lenyapkanlah bocah sialan ini!

"Hueee....Suzy eomma, hiks....Hyunjin hyung menjahati Minie, huee.... hiks, apa salah Minie, hiks...." tangisan penuh muslihat Seungmin semakin menjadi-jadi.

Hyunjin menggertakkan giginya kesal, keinginan untuk mengunyah habis bocah ini benar-benar menguasai dirinya. Sabar, Hyunjin. Ingat sekutu musuhmu yang berkumpul di lantai bawah, jangan sampai kau membuat ibunda tercintamu marah!

Buru-buru Hyunjin membekap mulut kecil Seungmin, membuat tangisan si cherry berhenti paksa.

"Bagus, akhirnya kau diam juga, cih!" Hyunjin mendengus puas.

Seungmin yang bibirnya dibekap paksa pun merengut tak suka. Harusnya kan Hyunjin menghentikan tangisannya dengan ciuman paksa di bibir, bukan dengan bekapan seperti ini, huh!

Baby Seungmin || HyunMin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang