Bagian 4 : Seungmin itu Cabai terbaik, Cabai merah di kantor Hyunjin pun Kalah!
.
.
Hyunjin memejamkan matanya sejenak. Pelipisnya kembali berdenyut jengkel. Tingkah lintah merah yang sekarang sedang menempel padanya sungguh membuat darahnya naik ke kepala seketika. Bahkan ia hampir kehilangan kontrol dirinya dengan melempar bocah cherry berisik itu ke luar jendela.
"Bocah, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Hyunjin datar.
Seungmin mengangkat wajahnya, menatap polos Hyunjin. Dengan wajah tak berdosanya, ia menjawab, "Memeluk calon suami Minie."
Bunuh Hyunjin sekarang juga.
"Lalu, kenapa kau memelukku, bocah?" ucap Hyunjin dengan suara tertahan. Ia benar-benar takut khilaf dan melempar bocah ini keluar jendela.
Pelukan Seungmin di tubuh Hyunjin mengerat. Ia sengaja mengedipkan kelopak matanya dua kali, mencoba mengelabuhi Hyunjin dengan wajah polosnya yang sayangnya gagal. Bibirnya mengerucut lucu.
"Karena calon suami Minie itu kan Hyunjin hyung. Hyung juga kan yang melarang Minie untuk memeluk pria lain? Sebagai calon istri yang berbakti kepada suami, tentu saja Minie harus menaatinya, benarkan?"
"Hyunjin hyung harus menjadi suami Minie kelak, enak dipeluk soalnya!" lanjut Seungmin.
Astaga. Siapa yang sudah mengajari bocah berumur lima belas tahun ini kalimat sialan seperti itu?
"Berhenti menempel kepadaku dan biarkan aku berjalan ke meja kerjaku, bocah," ucap Hyunjin seraya menatap tajam kepala merah itu.
Seungmin segera menggeleng, menolak. Dirinya sudah terlalu nyaman memeluk Hyunjin seperti ini. Pelukan Hyunjin hangat, dan mungkin akan bertambah hangat kalau dibumbuhi dengan ciuman. Seungmin kini merasa pipinya memanas.
Mulai dari sekarang ia harus bersiap-siap dengan kemungkinan itu!
Wajah yang memerah itu bersandar di dada Hyunjin, bahkan dengan sengaja Seungmin mengusap-usap wajahnya ke sana. Indera penciumannya menghirup dalam wangi parfum yang Hyunjin gunakan.
"Sedang apa kau, bocah?" tanya Hyunjin jengkel saat melihat tingkah Seungmin yang hingga kini ia harus rela berdiri di tengah ruangan karena si merah itu tak mau melepaskan pelukannya.
Sungguh merepotkan.
"Menunggu Hyunjin hyung mencium Minie," jawab Seungmin seraya mengedipkan sebelah matanya, menatap Hyunjin genit. Lalu ia mengigit bibir bawahnya, memasang ekspresi pura-pura malu, agar terlihat semakin seksi di mata pujaan hatinya.
"Dan untuk apa aku harus menciummu, hn?" Hyunjin acuh tak acuh, lalu menatap datar Seungmin.
Seungmin cemberut.
Kenapa calon suaminya itu tidak tergoda juga, huh? Wajahnya menawan, enak dipandang. Lalu bibirnya seksi, enak untuk dicium. Suaranya juga lemah lembut, enak untuk di dengar saat Hyunjin hyung ingin membuat dedek dengan dirinya-ia bahkan sudah berlatih loh, membuat suara-suara seperti itu. Suzy eomma yang mengajari Minie. Hehehe....
Selain itu, tubuhnya bahkan sangat pas di pelukan Hyunjin. Pantatnya pun begitu seksi, kalau tidak percaya, dirinya mau kok menunjukannya.
Tapi semua itu untuk Hyunjin hyung saja! Tidak untuk dikonsumsi umum! Memangnya Minie apaan, huh?
"Berhenti menggigit bibirmu, bocah."
Bibir Seungmin mengerucut lucu. Tadi pabo, lalu bocah, setelahnya nanti apalagi, huh? Kejam sekali dengan calon istri. Eh? Suami Minie bilang apa tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Seungmin || HyunMin ||
FanficHYUNMIN!!! . . Hanya cerita tentang Kim Seungmin, baby manja kesayangan keluarga Kim yang dititipkan kepada keluarga Hwang, dikarenakan Mama dan Papa Kim ada urusan penting yang mengharuskan mereka tinggal jauh. Juga, tentang Hwang Hyunjin pria ding...