Bagian 7 : Seungmin itu Kucing, Suka dielus dimana saja!

1.5K 190 19
                                    

Bagian 7 : Seungmin itu Kucing, Suka dielus dimana saja!

.

.

Seungmin bersorak bergembira begitu bertemu teman-temannya. Ia rindu, sudah lama tak bertemu secara langsung. Apalagi beberapa hari terakhir ini ia menghabiskan waktu hanya untuk memandangi Hyunjin, yang membuat dirinya lupa akan segalanya.

Lintah merah kepanasan -padahal masih pagi- itu masih setia menempel, bergelayutan manja di lengan pemuda bermarga Na. Bahkan dengan tak tahu malunya, Seungmin menggosok-gosokkan pipinya yang chubby ke pipi Jaemin.

Untung calon suaminya tidak melihat.

Jadi, mumpung tidak ada Hyunjin, ia harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Mencari teman kencan.

"Jaeminie.... Minie kangen berat, tahu!" Seungmin berseru dengan wajah berbinarnya, kemudian pemilik kepala berambut merah itu kembali menggosokkan pipinya, namun kali ini di lengan Jaemin.

"Kapan kita berkencan, Jaeminie?"

Felix langsung menepuk dahinya sendiri tepat ketika Seungmin selesai berucap. Astaga! Bukannya berhenti menjadi lintah, malah semakin menjadi! Besok ingatkan dirinya untuk membawa sekarung garam.

Beda halnya dengan Haechan, ia dengan iklas memalingkan wajahnya, pura-pura tak mengenal lintah merah yang menjelma menjadi sepupunya. Setiap sepupunya kembali berulah, ia akan senang hati pura-pura tidak kenal.

Demi kesejahteraan hidup.

Sedangkan Jaemin yang sedari tadi ditempeli Seungmin hanya terkekeh geli. Dirinya sudah terbiasa. Kemudian ia mengelus lembut surai merah Seungmin. Mengusapnya penuh sayang, yang membuat sang empunya ketagihan.

Andai saja yang mengelus Seungmin itu Hyunjin.

Seungmin cemberut tanpa sadar ketika teringat pujaan hatinya. Calon suaminya itu benar-benar tidak peka! Padahal kode yang ia berikan sudah cukup keras, apalagi nyanyian kode yang sengaja ia senandungkan tadi pagi.

"Sudah selesai sayang-sayangannya?" cibir Felix dan dengan polosnya Seungmin menggeleng. Seungmin itu orang yang jujur, oke? Dan untuk kedua kalinya, Felix menepuk dahinya sendiri.

"Ayo kita ke kelas," ucap Haechan pada akhirnya.

Yang lain pun menyetujui. Di sepanjang koridor, pelukan Seungmin di lengan Jaemin tak terlepas, bahkan si merah semakin mengeratkan pelukannya.

"Psttt... pssttt... Haechanie, kenapa kakak-kakak cantik itu menatap Minie?" Sebelum Haechan menjawab, Seungmin melanjutkan ucapannya. "Padahal Minie baru masuk loh, tapi sudah mendapat banyak penggemar. Minie suka deh, apalagi penggemar Minie kakak-kakak cantik. Sekarang Minie tinggal mencari kakak-kakak tampan."

Haechan, "........"

Felix, "........."

Jaemin, "........"

Maaf, mendadak mereka tidak ingin kenal dengan makhluk merah disisi mereka ini.

"Selamat pagi, kakak-kakak cantik!" Seungmin berseru, memamerkan senyuman lebarnya lalu melambaikan satu tangannya ke arah siswi-siswi yang menatapnya memerah. Lalu, dengan sengaja Seungmin menyisir rambutnya ke belakang, berpose keren bak seorang model.

Sebelum Seungmin berulah lebih parah lagi, Felix dan Jaemin segera menyeret bocah merah itu menuju kelas mereka. Sedangkan Haechan berjalan dengan santai di belakang mereka. Ingat, pura-pura tidak kenal adalah jalan terbaik.

Baby Seungmin || HyunMin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang