"Mit bangun mit!!!
"udah pagi niiihhh!!!
"mita mbem bapao bangunn!!!!
entah berapa kali yas membangunkan mita si tukang tidur, digoyangkan badan mita namun responnya hanya berpindah posisi tidur atau hanya menggaruk badannya.
"ckckck,, di asrama ga gini gini amat deh perasaan, kenapa di villa bgini si??
yas mulai bergumam sendiri melihat sahabatnya masih dalam mimpi indahnya."45 menit lagi kalian harus udah sarapan, udah mandi, pukul 07.30 semuanya harus udah kumpul dihalaman depan, kita mulai misi pertama!!!!
suara toak kembali menggelegar seantero villa, suara khas Mrs. Hadson sangat nyaring, hingga membuat yas berdecak kecut. Tapi dia senang karena mita yang daritadi molor akhirnya membuka kedua mata sipitnya.
"Hadooohhh,, berisik amat si kaya beo"
"yeee, emang dasar elu kebo, dibangunin daritadi heam heem doang" yas mulai ngomel.
"ha?? Masa?? Mita menatap yas melongo.
"ha?? Masa?? Yas mengikuti gaya mita
"udah mandi sana abis itu kita sarapan bareng" lanjut yas sambil menarik tangan mita untuk bangkit dari kasur.-----
"Nyari apaan si?? Tanya mita yang masih mengeringkan rambut ikalnya,
"note gue, lu liat ga?? Yas yang masih membongkar koper dan sekitar kasurnya,
"lah semalem abis lu nulis taroh mana?
"Taroh meja, dibawah hape gue" yas masih dengan wajah kesalnya.
"lu lupa kali" mita masih berusaha mengingatkan yas.
"Ngga mungkin lupa, orang hape gue cas diatas note gue kok, penanya aja masih ada di meja"
"yaudah ntar dicari lagi, kali aja di ambil jeje atau akbar atau yang lain??
"yaudah ayok kita turun yang laen udah nungguin"- 07.30
"lu yakin tarohnya diatas meja??
"yakin banget je, hape sama pulpennya masih ada, notenya aja yang ilang" yas masih dengan ekspresi kalut karena tiba tiba note yang ia bawa kemana mana hilang begitu saja.
"Nanti habis acara ini kita minta tolong dosen aja bikin pengumuman siapa tau ada yang minjem kan tapi lupa bilang atau gimana" akbar berusaha menenangkan hati yas.
"Iya bner yas, sabar aja dulu" mita mengusap pundak sahabatnya berharap memberinya ketenangan.Yas masih dihantui perasaan khawatir, ia takut kalau note itu tidak ditemukan, sudah pasti buku ke 4 nya akan gagal release sesuai harapannya dan Om Jefry.
"semoga ketemu ya Allah" harapnya dalam hati.-----
"Hei..."
suara berat itu membuyarkan lamunan yas yang sedari tadi ia menatap kosong langit biru.
"eh akbar, sori sori aku ga konsen ngerjainnya" yas merapikan posisi kertas yang ia pegang.
"Masih kepikiran note kamu ya??
Yas hanya menjawab dengan anggukan dan senyum kecutnya.
"Yaudah sini biar aku aja yang kerjain ini, kamu santai aja" akbar mengambil alih kertas kertas tugas dari acara siang ini.
"Eh jangan dong, ini kan jatah aku, kamu udah ada bagian sendiri, jangan jangan"
"sssttttt, ga usah berisik"
"oh my god,, mimpi apa sih gue semalem akbar pegang bibir gueee" yas lagi lagi tak karuan, ia mulai berdebat dan bersorak dalam hati mendapat perlakuan dari akbar,
"heem, misi yas bar" tiba tiba suara asing itu membuyarkan aksi akbar yang menutup mulut yas dengan tangannya.
"Eh iya bel ada apa" tanya yas.
"Gue bingung nih bar, gimana cara kerjain tugas ini" abel menyodorkan tugasnya pada akbar.
"oh ini, yas paham kok" akbar hanya melihat sekilas melihat kertas itu dan menunjuk yas seakan ia menyerahkan penjelasan itu pada yas,
Terlihat wajah kecut abel saat akbar tidak menghiraukan pertanyaannya, ia kesal karena mendadak akbar menjadi dingin sesaat setelah ia bergurau dengan yas dan tertawa bersama."Wait wait ada apa ini??
"Kok gue baru tau ya sifat akbar sedingin ini??
"Tapi kok sama gue ngga?? Mita juga??
yas mulai berargumen dakam hati, ia bingung kenapa sikap akbar berubah 180°. Apa yang salah??"eh sini bel gue bantu kerjain" yas sadar akan kehadiran abel yang masih mematung.
"Gausah deh, biar gue nanya yang lain" abel langsung meninggalkan yas dan akbar dengan wajah kecutnya.
yas merasa ga enak, dia merasa ada di posisi dua kutub.
"Aneh. Sungguh aneh" pikir yas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kusebutnya BAYANGAN
Romance(Update tiap hari) Based on true, Konflik antara manusia dan yang memiliki hati. Sebuah penyesalan yang berujung rindu, sangat meyiksa, namun tak bisa apa-apa. Yas sadar harusnya ia tak bisa berharap pada manusia, karena manusia takan pernah membe...