(Update tiap hari)
Based on true,
Konflik antara manusia dan yang memiliki hati.
Sebuah penyesalan yang berujung rindu, sangat meyiksa, namun tak bisa apa-apa.
Yas sadar harusnya ia tak bisa berharap pada manusia, karena manusia takan pernah membe...
Yas membiarkan dirinya larut dalam lamunan, ia menatap kosong keluar jendela pesawat yang saat ini membawanya ke Ambon, menuju sebuah pulau dengan lautnya yang biru, dan bangunan hotel yang di bangun bak miniatur Maldives.
Yas masih fokus pada pemandangan bawah yang terhampar sangat indah dari ketinggian, ia begitu menikmatinya sembari earphonenya yang masih menempel sejak tadi, lagu "BINTANG DIHATI" yang meceritakan bagaimana berharganya seorang sahabat mampu menyihir yas, ia sering mendengarkam lagu itu ketika sedang sendirian, membuatnya bersyukur memiliki Mita,Jeje, dan tentunya Akbar. Hidupnya penuh warna bersama mereka, mereka mengisi hidup yas dengan suara selain musik dan film, suara tertawa saat mereka bahagia, suara ricuh saat mereka sedang berdebat, dan suara lain yang yas pun yakin suatu saat akan sangat merindukannya kala mereka sudah memiliki jalan hidup masing masing.
-----
Bandara Patimura.
Suasana bandara Patimura nampak masih lekang, pasalnya mereka (mita,jeje,ayash,akbar) mengambil trip awal sebelum bersamaan dengan liburan sekolah. Tujuan mereka ke Ambon adalah menuju "pulau isa'u" menikmati setiap detail yang disuguhkan sang maha kuasa dengan perantara manusia. Indah sekali, sangat asri dan tidak banyak wisatawan yang berkunjung. Jadi memang benar benar cocok untuk berlibur dan menemukan hal baru.
"Kita tunggu sekitar 40 menit ya disini" ujar salah satu tour guide yang mereka sewa selama berlibur. "Hufffttttt lama amat" mita mulai bosan dengan perjalanan gonta ganti transportasi, mulai dari pesawat, jalur darat, dan sekarang harus naik kapal nelayan untuk bisa sampai ke pulau dengan keindahan alam bak lukisan itu. "Sabar sabar, ya gini rasanya backpacker mit" ujar yas sembari mengusap lembut punggung mita.
25 menit,
Kapal nelayan yang diperkirakan sampai 40 menit ternyata datang lebih awal, bukan kapal tua ataupun kapal mewah, tapi memang pas sekali untuk menikmati perjalanan laut yang biru. Untuk biaya tidak termasuk ataupun mahal, tapi lumayan untuk menguras kantong^^.
"WELCOME TO NIRWANA"
Tulusan besar di depan hotel dengan gaya modern ethnic itu terlihat jelas saat kapal nelayan yang membawa mereka sudah mendekati dermaga pulau, sungguh pemandangan yang menakjubkan!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Whaaaaaaaa...." seturun dari kapal yas berlari kecil melintasi dermaga, bak seorang anak yang baru pertama menginjakan kakinya di pantai. Semnyuman khas miliknya, suara cekikikan dengan penuh nada takjub, dan tak lupa kamera fujifilm Xa10 kesayangannya, bukan hanya satu dua gambar yang ia abadikan, mungkin bisa 10 atau 20? Entahlah, yas teramat gembira melihat suguhan pemandangan di pulau isa'u ini. "Ikutan poto dong!!! Mita menyusul yas sembari memeluk sahabatnya dari samping. "Je!!! Potoin!!! " ujar yas. "jangan!!! Akbar aja" tanpa aba" mita langsung menyodorkan kamera yas pada akbar saat jeje hendak mengambilnya dari yas. "ih kenapa si, gue juga potograper handal kalee" ujar jeje sedikit meledek mita. "ngga hasil poto lo blur semua, kaya idup lo hahaha" tawa mita dan yas pecah. Mereka tak sadar atau bahkan yas tak sadar bahwa sepasang mata dominan ke abu"an dari tadi tak berkedip memandanginya, sang empunya bahkan ikut mengulas senyum kala melihat pemilik senyum indah itu merekah dan tertawa.
