Tiga

4.2K 504 111
                                    

Turun dari sebuah taxi dengan perasaan gugup dan menghela nafas beberapa kali Seulgi melihat ke arah cafe ternyata melihat seseorang sedang berdiri yang nampaknya sedang menunggu nya

Turun dari sebuah taxi dengan perasaan gugup dan menghela nafas beberapa kali Seulgi melihat ke arah cafe ternyata melihat seseorang sedang berdiri yang nampaknya sedang menunggu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetapi Seulgi stuck di depan pintu melihat Irene yang nampak lelah dengan tertunduk menatap lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tetapi Seulgi stuck di depan pintu melihat Irene yang nampak lelah dengan tertunduk menatap lantai

'Gak ada yang berubah' batin Seulgi bergumam dan dengan satu hembusan nafas Seulgi berjalan memasuki cafe itu dengan tangan yang panas dingin sumpah Seulgi gak pernah se-gugup ini sebelumnya tapi ini kayak mau ketemu presiden

"Eum—Irene..". Panggilan lembut dari Seulgi membuat Irene langsung menoleh dan terlonjak kaget sedangkan Seulgi tersenyum kikuk

"E—eh gi udah dateng, duduk—duduk gi".

"Ohiya makasih". Mata Seulgi melihat ke arah anak kecil yang sedang melihat ke arah nya dan otomatis senyum Seulgi terukir betapa gemas nya anak kecil itu

"Kamu lucu banget sih... Siapa nama nya Rene?".  Ucap Seulgi gemes menepuk kepala anak kecil itu yang sedang duduk di samping Irene

"Huh? Ohiya Nama nya Denilla biasa di panggil Niya—sayang ini kenalin bunda Seulgi yang pernah mama ceritain itu loh". Denilla kecil tersenyum sumringah mengulur tangannya ke arah Seulgi sambil berkata dengan imutnya "Aku Niya bunda cantik". Seulgi terkekeh gemas "Nama kita sama loh Niya".

"Umurnya berapa Rene?".

"Dua tahun lima bulan, dia anak dari suamiku sama istri sebelumnya jadi aku yang urus sekarang dari dia umur satu tahun". Jelas Irene sedangkan Seulgi cuma senyum dan menatap gemas ke arah Denilla kecil

"Bunda Seulgi cantik".

"Makasih Niya, kamu juga cantik kayak mamah".

"Kamu suka cerita tentang aku sama dia Rene?". Irene mengangguk dan tersenyum sebenarnya mereka sama sama gugup tetapi mencoba untuk mencairkan suasana "Sorry yah pake nama kamu apalagi manggil kamu dengan sebutan bunda". Seulgi senyum "Gapapa kok lagian nama itu udah banyak yang pake—ohiya Niya kok gak makan?".

"Nunggu kamu dateng tapi udah aku pesenin tadi mungkin sebentar lagi dateng". Ucap Irene membuat Niya tersenyum semangat nya

"Bunda Ugi cantik benel apa yang di bilang sama mama". Seulgi sangat gemas dengan tingkah nya kini mencoba untuk menggendong Niya tetapi pesanan datang dan gak tega liat Niya yang tampak kelaparan karena menunggu nya

Reply ; SeulRene AU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang