02

14.5K 350 3
                                    

"Yey Pulang "

Teriak Rena senang , Ia bergegas membereskan barang barangnya dan berdiri , menanti teman teman Nya.

Mereka sudah berjalan di koridor sekolah , bersama sama menuju parkiran.

"Gue , Ke toilet dulu , kebelet Ni"

Ocha langsung berlari tanpa menunggu persetujuan, ke tiganya juga masa bodoh langsung menuju parkiran.

.......

Ocha membuka pintu toilet Cewek dan melangkah keluar , Ia menabrak sesorang.
mendongak keatas , belum lihat dengan jelas siapa yang di tabrak nya , Ia di tarik masuk ke dalam toilet tersebut .

Orang tersebut membawa Ocha ke dalam satu satu bilik toilet dan membekap mulutnya .Ocha meronta berusaha melepaskan diri dari pelukan orang itu .

"Ngelawan Lagi , Gue perawanin Lo di sini "

Ocha menegang , tubuhnya langsung berhenti bergerak , jantung nya sudah berdetak tiga Kali lipat. Tak lama kemudian suara pintu toilet bederit terbuka , jantung Ocha makin berdebar Ia serasa berada dalam adegan Film horror.

"ALVA , Ibu Tau Kamu di sini , Keluar "

Alva, itu nama yang sering disebut oleh ketiga teman nya di setiap obrolan mereka . Nama yang sering di agung agungkan oleh mereka dengan berlebihan.

"Siapa didalam? Alva keluar Kamu "

Teriak Buk Dessi sambil menggedor pintu toilet mereka berada setelah lebih dulu menggedor pintu yang lain.

"Cepet Suara , bilang Lo yang di dalem "

Bisik orang tersebut pelan , Oca bimbang, antara ingin berteriak atau tidak , Ia takut kena masalah tapi....

"ALVA "

"Cepet bilang , Lu mau Gue perawanin? "

"Saa saya Buk "

"Kamu Siapa?"

"Oo Ocha Buk "

"Ocha? "

"Ocha Mipa 2 , adeknya Vano , anaknya papi Arkan "

"Kenapa tidak bersuara dari tadi?"

"Lagi kebelet Buk , Maaf"

"Apa kamu melihat Alva kesini ?"

"Alva siapa ya Bu?"

"Alva Ipa Lima"

"Tidak kenal Bu , saya dari tadi sendirian disini"

Terdengar langkah kaki menjauh , Alva bernafas lega , Ia Kkemudian melepas pelukannya pada Ocha.

"Punya Lo boleh juga ya, jadi pengen khilaf. "

Ocha melotot , menatap ke dadanya dan langsung menyilangkan kedua tangan nya di dadanya. Ia akan membuka pintu toilet ketika si Alva ini langsung menggenggam kedua pundak Nya.

"Jangan Keluar dulu "

"Kenapa ? Kan Bu Dessi udah Keluar "

"Gue bilang jangan keluar dulu , itu ibuk ibuk pasti lagi nungguin di depan Toilet "

Sepertinya Alva sudah sangat berpengalaman dengan bu Dessi , sehingga Ia tahu betul. Mereka masih berdiri diam di dalam Toilet yang sempit itu. Oca sudah mulai pegal.

Pintu toilet terdengar di buka lagi , kali ini sepertinya bukan bu Dessi yang datang , karena terdengar Keramaian.

"Itu Buk Dessi ngapain di depan Toilet , ya ampun Kaya penjaga toilet aja "

Ponsel Ocha berdering , Ocha mengambil Ponselnya dan Membaca Chat dari Kakak Nya.

"Oiii Oncom , Gue tunggu di parkiran , telat 10 Menit Gue tinggal "

"Ihhh rese ah Bang Vano "

Ocha langsung membuka pintu toilet tanpa pikir panjang dan langsung terdiam kaku mendapati banyak pasang mata menatap ke arahnya.

Dan sepertinya bukan ke arahnya , melainkan ke arah belakang nya , Ia memutar tubuhnya dan mendongak , terkejut karena orang yang membekap nya adalah orang yang berciuman  kemarin di komplek rumahnya.

Alva juga terlihat cukup terkejut tapi buru buru tersenyum dengan santai.

Mampusss ....

Ia menatap lagi kedepan , mendapati mereka semua Menatapnya dengan berbagai ekspresi.

Crazy Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang