08

290 10 1
                                    

Jangan Vote dan Comment
Sebelum membaca.
Happy Reading 🎉

Sekolah mereka sedang ramai dengan kasus Alva , di mana mana mereka membicarakan kelakuan Alva.

tidak sedikit yang menghujat Nata , Mereka menganggap Nata adalah pembawa sial.

Walaupun  Alva sudah dari sononya kejam , tapi Ia sudah mulai membaik belakangan ini.
Nata di anggap pembawa sial karena menurut mereka Semejak Alva dekat dengan Nata .

Lebih tepatnya semejak Nata masuk ke sekolah mereka sifat kejam Alva kembali lagi.

"Nggak tau diri emang tu Cewek , udah ngerebut Alva dari Gue. "

alis Rena terangkat heran mendengar cetusan Ara.  Vivi dan Ocha menatap Ara malas.

"Tapi jelasnya Dia itu siapanya Alva si?"

Tanya Vivi , pasalnya Alva telihat malas tahu dengan perselingkuhan Nata.

"Ya pacar laa , Lo nggak lihat nempel terus , kemana mana barengan "

Jawab Ocha di angguki Rena dan Ara. Mereka kemudian memakan bakso mereka dengan lahap. Tidak mempedulikan suasan kantin yang ramai.

"Tapi kasihan ya si Lexan "

"Iyh "

Ocha terdiam , Ia jadi ingat Lexan mengatakan Kalau Ia dan Nata tidak berpacaran . Lexan adalah sepupu Nata .

Tapi kenapa Alva memukulnya dengan Bringas.

××××××××

"U I U A A cheng cheng wele wele beng beng, U I U A A cheng cheng wele wele beng beng "

Ocha udah kayak Orang gila , bernyanyi sambil joget joget nggak jelas.

"Bukan polisi dan Bukan tentara , coklat muda coklat Tua seragamnya...

"Asek , tarik  Mang"

Teriak Rena sambil joget mengikuti lagu yang di nyanyikan Ocha. Ocha berhenti dan menatap Rena sinis .

"Lo Kira Gue mang Ujang "

Rena terkekeh , sementara Ara dan Vivi sedang asik memperhatikan Video ciuman dalam drama  Love in Trouble.

"Uwu , ngiler Gue lihatnya"

"Ho oh"

Mereka sedang duduk di halaman parkir sekolah mereka.  Sekolah sudah bubar dari 30 menit yang lalu.

"Eh itu Alva sama Nata bukan si?"

Celetuk Rena tiba tiba saat tidak sengaja melihat Alva dan Nata. Perhatian mereka bertiga langsung tertuju ke arah yang di tunjuk Rena.

"Kok mereka kayaknya berantem yak?"

Tanya Vivi lebih tepat ke peryataan , Memang di sana terlihat Alva dan Nata.

Nata terlihat sangat kesal dengan Alva , sementara Alva terlihat berbicara pada Nata.

Nata terlihat tidak tahan , Ia melangkah pergi meninggalkan Alva.

Alve mengejar Nata dan membawanya kembali sambil komat kamit , membuat Nata tertawa dan berakhir Mereka pergi meninggalkan sekolah dengan Nata yang memeluk Alva Erat.

"Iii , si Alva Kok Bucin banget"

"Elo aja Yang  kelamaan Jomblo nggak pernah di gituin sama Doi"

Balas Ara , Ocha mendengus. Sementara yang lain terkekeh.

---------

"Duh lama banget si"

Ocha mengeluh , sudah lebih dari tiga pulu menit Ia menunggu di antrian  martabak yang pengen di belinya .

Ocha tidak sabaran , padahal tinggal dua orang lagi kemudian gilirannya.

Merasa di perhatikan , Ia menoleh ke samping dan mendapati Nata yang buru buru mengalihkan tatapannya.

"Ihh dasar Mak Lampir , pake segala liatin cewek cantik"

Ocha berkata sinis , tapi langsung merasa dongkol saat melihat Nata sedang duduk dengan Rey.

"Anjir , Ni Cewek gercep banget udah bikin Rey Nyatol lagi ke dia , pake pelet apa si"

Cetusnya, tapi langsung terdiam saat merasa familiar dengan jaket yang di gunaka oleh Rey. Ia buru buru membuka ponselnya dan mencari rekaman Nata.

"Jadi yang kemarin sama Dia itu Si Rey?"

Ocha bertanya sendiri , Ia jadi pusing , dengan sebenarnya pacar Nata itu yang mana.

Setelah pesanannya selesai , Ia segera berbalik dan meninggalkan warung martabak itu.

Ocha  berhenti sejenak di pinggir jalan , tak jauh dari  warung martabak tersebut.

Ia melihat Alva sedang duduk sendirian di atas motornya , tengah Memperhatikan ke warung Martabak tadi.

"Alva "

Alva menoleh datar tapi setelah itu Ia langsung membuang Muka , memilih sibuk dengan ponselnya .

Ocha mendumel karena sapaannya tidak di tanggapi . Kan malu udah tegur e di kacangin.

Dengan dongkol Ocha melangkah menyebrang , rumahnya memang di seberang.

Tapi Ia terkaget tiba tiba sudah berada di pelukan Seseorang. Jantungnya berdetak kuat setelah menyadari apa yang baru saja terjadi.

Sementara Alva menatap datar pengemudi yang baru lewat dengan ugal ugalan . Ocha mendongak, lalu  terkejut mendapati yang memeluknya adalah Alva.

Aduh , nikmat Tuhan Mana lagi yang Aku dustakan...  batin Ocha yang melihat wajah Alva dari dekat.

Tiba tiba Alva menatapnya , Ocha langsung salting , Ia langsung berusaha Melepas pelukan Alva.

Jantungnya sudah berdegup dengan sangat kencang. Ia serasa naik roller Coaster, dan Ocha yakin Ia mendengar detak jantung Alva juga tapi Ia ragu apakah itu milik Alva atau Ia hanya Halu.

Sementara itu , Alva menatap Ocha datar kemudian berbalik.

"Eh eh Makasih yaa, dan maaf ngerepotin "

Alva menoleh tapi tidak mengatakan apa apa , Sementara Ocha , dengan Kaku Ia berbalik dan melangkah menuju rumahnya.

Tapi baru satu langkah , tangannya ditarik cepat membuat Ia kembali berhadapan dengan Alva yang menatapnya datar.

"Gue anterin "

Ocha menahan nafasnya, mendapati tawaran seperti itu dari Alva. Alva menawari tapi dengan wajah datar . Ia jadi ragu apakah Alva tulus apa tidak.

"Nggak Usah , rumah Gue _"

Perkataan Ocha terhenti saat Alva langsung menarik tangannya dan membawanya kemotor Alva.

Crazy Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang