03

13K 298 20
                                    

"Hehe , ha hay?"

Sapa Ocha kaku , Ia langsung berlari keluar dari bilik toilet tersebut. Diikuti Alva yang berjalan dengan santai , sambil terkekeh geli , tapi ketika merasa di tatap langsung pasang wajah datar.

"Bang , Lo bisa nunggu bentar aja nggak si , Gue tuu lagi kebelet"

"Kebelet Lo udah setengah jam , Lu kebelet apa berantem sama toilet?"

Ocha diam saja , tidak menganggapi Vano . Vano juga masa bodo langsung naik ke atas motor nya.

"Yaudah ayo naik "

Ia langsung naik ke atas motor ninja kakaknya. Mereka langsung meninggalkan sekolah.

Keesokan harinya sekolah heboh dengan berita tersebut , Ocha sudah tahu bakal jadi seperti ini , kejadian kemarin langsung di ketahui seluruh siswa di sekolah.

Aryan , ketua kelas mereka memanggil nama Oca , membuat ketiga sahabatnya menatapnya prihatin.

"Kenapa Yan?"

"Di panggil Bu Dessy , di suru ke ruang BK "

Mampus.

"OCHA"

Oca mendongak , menatap Buk Dessi takut . Baru kali ini Dia masuk ruang BK.

"Kenapa kemarin kamu bohong ke saya?"

Bu Dessy bertanya galak , Ocha jadi gugup menjawab , Ia sudah meremas remas tangannya di bawah meja.

"Jawab.!"

"Sa saya di ancam Dia bu "

Berbeda dengan Ocha , Alva malah terlihat santai dan terkesan Cuek. Tapi kemudian tersenyum manis dan berkata.

"Enggak kok bu , saya nggak mengancam . Pacar saya ini yang mau dengan rela nolongin saya "

Ocha menoleh kaget , kurang ajar sekali cowok ini . Sudah di bantuin malah bikin susah .

Bu Dessy kembali menatap menatap Ocha , Ia meminta pembelaan dari Ocha atas ucapan Alva. Ocha adalah murid teladan dan tidak pernah membuat masalah jadi mungkin saja Alva yang bohong.

" Eh enggak Bu , beneran saya nggak bohong "

"Sayang jangan gitu dong , kan kemarin kamu yang narik aku masuk ke toilet mana gitu main pengang pegang lagi "

Ocha melotot kaget dan langsung menatap Alva dengan penuh permusuha , sekarang bukan waktunya main main . Alva malah terlihat menikmati permainannya.

Sementara Bu Dessy yang terlihat sama kagetnya dengan Ocha pun menatap Ocha tak percaya , ia tidak menyangka Oca bisa berbuat seperti itu.

" Ocha , saya kira kamu polos tapi ternyata tidak ya ?"

" Enggak Bu , suer saya ga tau dia siapa sebelumnya"

Karena Ocha diam saja , Bu Dessy jadi percaya sama Alva , Ia kemudian memarahi dan menceramahi mereka .

"Saya mana tau Kalau si Rico bakal masuk rumah sakit Bu"

"Kamu banyak alasan . cepat minta maaf sama Rico, Kamu tahu Dia sekarang sedang di rumah sakit dan kondisinya tidak mengenakan. "

Alva hanya diam dan terlihat tidak merasa bersalah sama sekali , padahal Dia sudah bikin anak orang masuk rumah sakit.

"Alva kamu pikir kamu siapa bisa melukai anak orang hanya dengan alasan Itu?"

Bu Dessy berkata dingin , menatap Alva yang mala menatap balik dengan tak kala datar.

"Terus Ibu pikir si Rico siapa bisa ganggu ketenangan Saya?"

Jawab dengan kurang ajar , mata Bu Dessy langsung membola mendengar hal tersebut.

"AUUUU "

Alva meringis sebab kaki nya di injak Ocha. Ia menoleh dan di tatapnya Ocha dengan tajam.
Ocha langsung terdiam, nyalinya ciut melihat Alva yang menatapnya tajam dan datar.

"Kalian berdua , bersihkan toilet siswa di samping IPS tiga , dan kamu Alva , pastikan kamu minta maaf sama Rico , kalau tidak saya panggil orang tua kalian , dan juga Kalian saya skors seminggu"

Ocha mendengus , setelah di marahin habis habisan oleh Bu Dessy, sekarang Mereka di hukum memberishkan toilet. Dan sialnya , Mereka di suruh bersihkan toilet umum di sebelah kelas IPS tiga.

"Ihhj Jorok "

Ocha berkata jijik sambil melangkah masuk. Masih untung Bu Dessy nggak membesar besarkan masalah ini.

Tapi kenapa juga harus toilet ini yang di bersihkan , keluh Ocha dalam hati. Ia menatap Alva yang mala dengan santai main game di ponsel nya.

"Oii bantuin napa , ini tuu salah Lo , kok Gue juga kena hukum"

Alva menoleh , menatap datar Ocha yang masih ngomel ngomel sambil memegang sapu.

"Apa lo lihat lihat , mata Lo bulet bulet ? sini bantuin Gue, mau Gue laporin Lo?"

Alva menghentikan permainan yang sedang di mainkan nya di ponsel dan berdiri dengan senyum manis Ia menghampiri Ocha .

"Bolos yuk , pacaran"

"Gila Lo ya "

"La , dari pada pacar sayang Gua ngomel ke Gua , mending pacaran kan "

"Gua bukan pacar Lo , ngerti?"

"Nye nye "

Alva menye menye , Ocha mendengus . Alva sibuk sama ponselnya selama beberapa saat , setelah itu Ia menarik Ocha .

"He lepas "

Teriak Ocha , Ia sempat kaget saat Alva menariknya dengan tiba tiba membawanya menjauh dari toilet .

"He , lepas nggak , Lo mau bawah Gua kemana , kerjaaan Kita belom selesai "

"Pacaran, ntar juga bersih sendiri tu toilet "

Dan sekarang disinilah mereka berada di atas rooftop sekolah mereka . Ocha terpaksa mengikuti Alva Setelah cowok itu berkata bahwa nanti Ia yang membersihkan toilet tersebut.

"Gua mau balik , sepi disini , bosen "

"Kalau Lo balik berarti Lo yang bersihin , syaratnya kan Lo temenin Gua "

"Ishh "

Ocha mendelik , terpaksa Ia tidak jadi pergi. Mereka kemudian berdiam diri sambil menikmati angin sepoy di atas rooftop.

Alva bangkit dari tidurnya saat mendengar ponselnya berdering.

"Halo Nat "

"Cuma seminggu kok , nggak papa sayang . Yang penting Riko nggak ganggu kamu lagi "

Cih . Batin Ocha berdecih saat mendengar suara halus Alva dan nada manja cewek di telefon. Ia bersumpah akan membalas cewek itu yang sudah membuat nya terkena masalah.

Enak saja , Ia di omel dan di skors bahkan hampir saja Ia membersihkan toilet yang bersih nya minta ampun , eh si cewek Itu malah manja manja di atas penderitaan Ocha , tunggu saja pembalasan ocha .


Dear readers...
Thank you buat Kalian yang udah baca , big love deh..🖤
Baca terus ya , jangan lupa teken bintang dan tulis komen .

Harus tulis pokoknya, Gua maksa nih:) -Alva .

Crazy Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang