"gimana ? masih belum ketemu juga?"
Iyh non...
"Kalian gimana si ! Kerjanya nggak becus , gua bayar mahal masa udah sebulan lebih belum ketemu juga!"
Balas ocha kesal , sudah sebulan ia menanti kabar dari orang suruhannya perihal Nata nata itu , tapi sampai sekarang mereka belum menemukan informasi yang berarti.
Maaf Non , kami akan berusaha lebih baik lagi...
" Haruslah , gua bayar kalian di luar gaji papi , masa kerja sama papi cepet , sama gua lola kayak gini "
Gini non , informasi nona Lenata sangat tersembunyi , kami bahkan tidak tahu nama lengkap nya selain Lenata seperti yang Non bilang...
"pokoknya Gua nggak mau tahu , cepet cari informasi Nata lebih baik lagi "
Baik Non...
"Brengsek "
Maki Ocha , ia terlalu kesal . Mau sampai kapan ia menunggu mereka sedangkan Alva sendiri makin hari makin lengket dengannya.
Di lihatnya Alva sudah turun dari motornya , memang Ocha menyudahi telepon tersebut karena melihat motor Alva memasuki rumah nya.
"Sayang , habis telepon sama siapa?"
Tanya Alva begitu sampai di depan Ocha , membuat cewek itu memutar bola matanya malas .
"Nggak sama siapa siapa"
"Masa ?"
"Ia "
"Coba aku lihat ponselnya "
"Apaan si "
"Siniin , mau gua sebar video kita?"
Ocha mengeram , Alva benar benar brengsek , Ia menyerahkan ponselnya , setelah Alva mengecek riwayat panggilan Ocha. Ia tersenyum , hanya ada Dea dan Jenny , juga rose serta Alva , dan tentu saja kedua orangtuanya dan kakaknya.
"Puas kan?"
"Iyh , ayo jalan "
"Kemana ih "
"Jalan aja , aku males di sini , bosen liat rumah kamu "
Ocha memutar bola matanya , Alva tersenyum ia menggandeng tangan Ocha dan membawanya menghampiri motornya.
Setelah memakaikan helm pada Ocha , ia naik ke atas motor nya di ikuti oleh Ocha .
"Pegangan "
"Iye "
Ocha segera memeluk Alva membuat Alva tersenyum , tidak menyangka hubungan nya dengan Ocha sudah dua bulan lebih.
Di tambah ia semakin hari semakin sayang sama Ocha , sampai rasanya dadanya penuh hanya dengan Ocha saja.
Mereka menyusuri jalanan yang ramai , angin malam membuat Ocha makin memeluk Alva .
Alva tersenyum di balik helm full face nya. Ia menepi dan memarkirkan motornya di sebuah kafe yang tak jauh dari jalanan utama , kafe dengan tiga lantai yang terlihat sederhana dari luar.."Heart Cafe ?"
Ocha membaca sambil menatap Alva yang tersenyum , ia menggenggam tangan Ocha dan masuk kedalam kafe tersebut.
Ternyata banyak pasangan di sana , Ocha maklum karena malam ini malam minggu. Dan juga nama kafenya saja sudah bikin yang jomblo minder untuk memasuki kafe ini.
Jika di lihat dari luar , kafe ini memang sederhana , tapi ketika masuk , kafe ini sangat elegan dan sangat bagus .
"Kita duduk di atas ya , aku udah booking sebelum ke rumah kamu "
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boy
Romance"Apalagi si mau Lo? Urusan kita udah selesai" "Siapa bilang" " Maksudnya?" "Lo kan sekarang pacar gua " "Enak aja " " Ya enak lah sayang " Ocha si jomblo ngenes yang di gilai Alva , si cowok fucek boy Sedang dalam tahap revisi #1 - pacarku : 13 Mei...