🌻Chapter 4🌻

52 33 2
                                    

"Pertemuan yg tidak di inginkan menjadi penentu seberapa berpengaruh di masa depan "
-Bagas Pradanata-

Ehm ehm bsa minggir?? Ujar seseorang cowok . Njir kok bulu kuduk gua berdiri gini serasa tadi tu suara malaikat pencabut nyawa batin seorang gadis. Ketika si gadis membalikkan badan, padangannya langsung terkunci dengan sosok cowok yg selalu ingin dia hindari dan sangat ia benci. Yaps cowok dan cewek itu adalah maura dan siapa hayo..

"Ng.nggak bi bisa" jawab maura,kenapa gua jadi grogi gini sih batin maura

"Minggir" ujar Arga smbil menatap intens pada maura.
Yaps cowo itu ialah Arga.

"Gua bilang nggak bsa yg nggak bsa" jawab mauara dengan menaikan suarannya satu oktaf dengan tanpa disadari menjdi perhatian beberapa siswi yg lewat.

Mendengar jawaban dari gadis itu ,membuat arga menyunggingkan senyuman miringnya,yg membuat semua yg ada disana menjadi merinding seketika,tapi tidak dengan gadis itu.

Cukup menarik dijadikan hiburan batin arga.

Tiba-tiba saja arga memajukan langkahnya dan mendekati maura.

"Lo budek ya?" Ujar maura sambil memundurkan langkahnya

Arga tidak memperdulikan ucapan dari maura dia tetap memajukan langkahnya hingga maura pun terpojok disisi mading.

"Lo mau ngapain?!" ujar maura dengan menatap tajam kearah cowok itu tpi bukan merasa takut dan tanpa disadari ia pun tersenyum walau tidak terlihat jelas.

Tapi itu terlihat oleh muara,dan membuatnya terpana tapi hanya sebentar karna kesadarannya muncul dan saat itu ia telah terpojok dan tidak bisa menghindar lagi ,itu semua menjadi perhatian bagi seluruh siswa dan ada yg merekamnya.

"A ar lo ma mau nga ngapain ujar maura dengan gugup

Arga cowok itu tidak menjawab dan ia memajukan wajahnya kedepan maura dan membuatnya menutup matanya tapi saat tidak terjadi apapun...

Dia mendengar suara tawa para siswa membuatnya membuka mata dan pemandangan yg terlihat membuat dia terkejut dengan mulut yg terbuka lebar.

"Tutup tu mulut,nafas lu bau petai" ujar arga dengan tangan yg terdapat kecoa.

"Lo tadi ngapain sih ar?!" ujar maura,yang belum sepenuhnya sadar akan situasi yang di hadapinnya.

"Seperti yg lo lihat gua cuman menyelamati kecoa yg hampir diinjak dengan sepatu buntut lu itu!" jawab arga

Blus
wajah maura pun maura memerah menahan malu,berdoa saja tak ada yg menyadirinya tapi tidak dengan si pemilik mata elang itu pun menyeringa puas dan mendapat rencana yg akan mempermalukan maura siapa suruh mencari lawan dengannya.

"Oh gua paham lo berharap gua mencium lu ya kan??,jngan harap napas lu aja bau petai busuk!" ujar arga lagi dengan senyum smirk nya.

Blush wajah maura semangkin memerah saat perkataan arga tepat sasaran.

Tentu saja itu membuat tawa siswa semakin keras

"Lo yg memang cowok terngeselin yg gua pernah kenal" ujar maura dengan menutupi rasa malunya karena tertangkap berpikiran yg tidak-tidak

"Tapi kalau lo pengen ayuk dah,gua nggak suka aja lihat wajah putus asa lo krna wajah lo yg jelek kelihatan makin jelek kyak lancik kuali"ujar Arga
Dengan senyuman manisnya tentu saja membuat para siswi disana menjerit

Aduh ganteng bngts
Aduh abg ,dedek lemah lihatnya
Aduh jantung gua serasa diskotik
Kaki gua lemes kyak jeli
Senyuman kyak Mintak dikenalin sama camer aja.
Begitulah seruan para siswi yang melihat senyuman dari titisan dewa yunani

Tapi tidak dengan seorang gadis dengan mata tajam yg menghunus kearah mangsanya dan wajah yg merah seperti kepiting rebus

"Tu mulut belum pernah disekolahin,enak aja lu samain wajah gua dengan lancik kuali,tu mata ketarak ?!!" ujar Mauras siap melayangkan tamparan tapi di segera dicegat cherlin

"Udah ra nggk usah diperpanjang "ujar cherlin.

"Ya ra ,malu ih dilihat tu para curut-curut kurang di belai" tambah Nadhin.

"Eh dhin org lagi serius lu malah,bercanda aja" timpal Cherlin disertai bogeman mentah kepda nadhin.

"Eh anj*ng kepala gua,main lu pukul aja lukira kepala gua apaan dan asal lu tau gua juga nggak bercanda ujar cherlin mengelus kepalanya sambil meringis kecil

"buset pukulannya kecil-kecil cabe rawit, ngalahin sumo sakit benar moga gak geger otak gua"bthin Nadhin menghunuskan matanya tepat ke arah cherlin menandakan mengibarkan bendera perang

"Eeh udah kok jadi kalian pada ribut sihh" ujar Maura yg heran melihat kelakuan temannya itu yg malah asik adu bacot and no jotos.

"Udah sekerang kita pergi kekelas "ujar maura lagi dengan menarik 2 temannya mejauh dari kerumunan orang-orang kurang kerjaan..

Dilain tempat seorang cowok ,geleng-geleng ,angguk-anggukkan kepalanya ,kok jadi kayak menyanyi sih ujar author-_wkwkwk.

"Dasar cewek-cewek stres tapi tu cewek yg satu stres tapi tetap gemesin"ujar Arga

Eeh gua ongomong apan sih dimana letak gemesinnya,wajahnya aja kyak lancik kualai gitu bathin arga .

Dan saat arga mengalihkan pandangannya dari 3 gadis tersbut ,dia melihat kalau ia masih dikerumuni oleh para siswa.

Sabarkan baim ya allah org ganteng memang sering jadi tontonan bthin arga sambil mengosokkan tangannya ke dada.

Aduh babang arga kenpa tu gosok2 dada.
Aduh biar ku bantuin elus deh kakak.
Kakanda butuh nafas buatan adinda siap kok.
Mendengar ocehan para cabe peremptan itu membuat raja singa mengaung.

KALIAN SEMUA BUBAR ujar arga, dan otomatis membuat kerumuanan itu bubar dan mereka menuju kelas masing-masing,karna jam pelajaran pertama sudah bunyi sejak 5 menit yg lalu.

#jangan lupo vote and coment
#masak wajah maura yg cantik di samain sama lancik kualai
#arga memang sok ganteng walau memang ganteng:v eakwkwkwk

Maura Dibalik SenyumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang