🌻"kalau nggak apes ya pepes 3 "🌻

29 20 2
                                    

"Bukan masalah seberapa lama kalian mengenalnya
Tapi seberapa paham akan dirinya,kalau pun yg baru lebih paham akan dia,jangan salahkan siapapun tapi
Salahkan ketidak peduliaanmu pada dia"
-Maura-

Budi dayakan setelah baca beri vote and coment ya readers yg budiman :)satu suara atau coment kalian bikin Author mangkin semangat buat segera updetnya :*

Mendapat perlakuan seperti itu akhirnya ia pun menjewer telinga kedua muridnya."Kalian benar-benar nggak ada sopan santunnya" dan pak doraemon tak memberi celah kepada dua terdakwa untuk membela diri(dikira lagi sidang :v)pada akhirnya mereka hanya bisa diam dalam sesi siraman rohani ala-ala pak doraemon dan jeweran pun belum dilepaskan
Berdoa saja semoga telinga mereka nggak berubah kyk telinga gajah

(five minutes later)

"Kalian pahamkan apa yg bapak sampaikan"melirik tajam kedua muridnya,melepaskan jewerannya.

"paham apaan lu ongomong ngalahin kereta ekspres"bthin Arga mengusap-usap telinga kirinya yg terasa mau copot.

"julitin guru dosa nggak ya thor?"bthin maura, dan melakukan hal yang sama dengan apa yg dilakukan arga.

"udah jangan banyak cincong ,cincong aja nggak mau dibannyakin"balas arga seolah-olah tau apa yg difikirkan maura
(skip)

Melihat tidak ada respon dari dua tersangka pak doraemon pun kembali bertanya dengan suara naik 10 oktaf,moga nggak pecah tu gendang telinga.

"KALIAN PAHAM NGGAK!!!"seisi kelas pun terlonjak kaget
Termasuk si Udin terbangung dari tidurnya sontak saja berteriak kebakaran -kebakaran sambil berlari keluar kelas ,tetapi sesaat sadar bahwa tidak ada kebakaran dengan gaya coolnya memasuki kelas yang lain bengong melihat kelakuan ajaib Udin ,saat akan duduk,tiba-tiba kursinya ditarik kebelakang membuat dia terjungkal kebelakang ,akhirnya suara tawa pun tak dapat di sembunyikan lagi.

"sudah diam-diam semua,klian ini bukannya bantuin temannya malah ditertawain"

"lah bapak juga ikut ketawa tadi,malahan paling keras "ucap Bagas dengan tampang watadosnya.

"masak sih saya ketawa tadi?" menunjuk dirimya sendiri

"ya bapak ketawa tadi kagak percaya tanya aja sama yang lain"jawab Bagas ,pak doraemon pun melihat kesekeliling kelas dan semua muridnya mengaggukkan kepala pertanda membenarkan perkataan bagas.

"Hahaha habisnya lucu jadi kagak tahan saya"ucap pak udin sambil tertawa tak jelas.

"hahaha sih bapak kocak habis malah ikutan ketawain" ucap bagas ikut-ikuttan tertawa dan berakhir semua pun tertawa.
Wajah siudin pun semangkin pias melihat gurunya ikut tertawa bersama teman sekelasnya,malahan paling keras suara tu guru.

Treng,treng,treng
Suara bel pulang pun menjadi penyalamat hari Udin
"fiks setelah ini dipastikan udin melakukan syukuran utk pencipta bel"

"wah sudah bel pulang saja sebenarnya saya belum puas tertawa hehe"ucapan pak doraemon dengan sisa tawanya ,mendengar perkataan gurunya itu membuat seisi kelas menatap dengan berbagai ekspersi yg sulit di terjemahkan

Melihat tidak ada respon ,malahan disugukan dengan berbagai tatapan yg ntah apa maksud tatapan para muridnya,yang membaut suasana canggung.

"ehm ehm tadi itu saya salah bicara maksud saya belum puas memberi wejangan kepada Arga dan maura" ucap pak doraemon dengan menjadi kambing congekkan Arga dan Maura.

Sesaat,sadar namanya dibawak Arga pun siap melayangkan protesnya.Enak saja mengkambing congekkannya.
"Apa mau membangkang kamu kesaya"tanya pak doraemon,saat tau kalau anak didiknya ini siap melayangkan protes.

"heheh nggak kok pak,saya masih ingat akan petuah (pasal 1 guru selalu benar ,pasal 2 kalau guru salah kembali ke pasal 1 yakni GURU SELALU BENAR)ucap Arga dengan menekankan pada akhirnya kalimatnya.

"Nah ini baru saya bangga punya murid seperti kamu,ya sudah kembali ketempat duduk mu dan ketua pimpin doa" ucap pak doraemon den senyum tanpa dosanya sambil menepuk-nepuk pundak Arga.
Arga hanya menghela nafas dan segera menuju bangkunya.

"Baik pak" ujar Asep ketua kelas
Seisi kelas pun terdiam dan segera mengkemasi perlatan sekolah dan dengan hikmat membaca doa seolah tak terjadi apapun mereka pun meningglkn kelas dengan tertib ,termasuk pak doraemon melenggang dengan santainya.

Ntah Udin harus bersyukur memilik teman dan guru seperti itu atau memberikan sumpah serapahnya pada gurunya.

"Nyumpahin guru memang salah tapi kalau guru kyk gini mah berpahala ,disumpahin mangkin buled kyk bola biar gua tendang ke mars"bthin Udin

"iyain pokoknya iyain ,intinya iyain pokoknya iyain biarkan Udin ngehalu aja ,toh Author yg nentuin ntar gua putar balikkan lu jdi bolanya,nyungsep-nyungsep deh lo"

#hahah Apes amat yah udin:)
#Author mau nanya untuk para readers yg budiman ada gak yg punya guru kayak pak doreamon??klau ada hal apa yg ingin kalian lakukan untuk menyalurkan kekesalan kalian!!! :)

Maura Dibalik SenyumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang