"Eh lo ngapain main narik-narik? Kalau mau ke toilet sendiri aja gue mau nonton tau." Kata Mery melepaskan tangannya dari tarikan Resca.
"Lo pacarnya Seungwoo?" Tanya Resca tiba-tiba.
"Kalau iya kenapa?" Tantang Mery dengan nada yang agak tinggi.
"Oh gue cuma nanyak aja." Resca menghela nafas dalam dan menahan dirinya supaya tangannya tidak melayang untuk memukul Mery.
"Nih kan gara-gara lo gue ketinggalan nontonnya." Ujar Mery menoleh ke arena balapan. "Udah ya gue mau nyamperin Seungwoo dulu pasti dia menang nih." Kata Mery dengan gembira dan meninggalkan Resca sendirian.
Resca lantas berjalan pelan menuju ke arah arena balapan dengan ekspresi wajah yang tidak bisa diartikan lagi. Resca melihat Seungwoo memegangi pundak Mery tanpa tahu keberadaan Resca disana.
"Oiya nama lo Felix kan?" Tanya Resca melihat Felix sibuk dengan handphone nya.
"Iya kenapa? Nyariin Haecan?" Sahut Felix santai.
"Ada liat gak lo?"
"Tadi sih gue liat dia sama Lino. Mending lo ikut gue deh nyariin mereka bareng." Ujar Felix berjalan mendahului Resca.
Resca dan Felix pun mengelilingi arena balapan untuk mencari Haecan dan Lino dengan suasana yang sangat awkward karena tidak ada satu dari mereka membuka topik pembicaraan.
"Eh Felix!"
Panggil seseorang dari belakang membuat Resca dan Felix langsung berhenti berjalan.
"Kenapa?" Tanya Felix membalikkan badannya sedangkan Resca tetap berdiri tanpa membalikkan badannya karena Resca tau siapa pemilik dari suara itu.
"Habis ini taruhan sama gue ya?" Ucap orang itu.
"Ntar ya gue mau nyari Haecan dulu."
"Ngapain lo nyari Haecan?"
"Nganterin Resca." Sahut Felix.
"Udah lah lix. Gue nyari sendiri aja lo balapan aja sono." Ucap Resca membalikkan badannya dan menatap Seungwoo tajam.
Sontak Seungwoo terkejut dengan keberadaan Resca yang sekarang berdiri dihadapannya.
"Kenapa gak jadi balapan?" Tanya Resca sesekali menoleh ke arah Seungwoo dan Felix.
"Resca kenapa lo bisa ada disini?" Tanya Seungwoo penasaran.
"Lo aja bisa ada disini kenapa gue gak bisa?" Balas Resca menarik ujung bibir kanannya.
"Bukannya tadi lo bilang ada janji?" Tanya Seungwoo sekali lagi.
"Iya janji gue kesini emangnya kenapa?" Tantang Resca.
"Mending gue cabut deh." Batin Felix pergi meninggalkan mereka berdua.
"Jadi lo janji kesini sama Haecan? Makanya lo nolak pergi sama gue?" Seungwoo mendekati Resca.
"Gak beda jauh sama lo yang kesini ngajak pacar yang tadi lo bilangnya sepupu." Ucap Resca dengan nada tinggi dan menahan air matanya yang hampir saja menetes.
"Apa lo bilang pacar?" Seungwoo kaget.
"Udah lah jangan kasih gue alasan lagi. Kalau lo deketin gue cuma mau mainin hati gue mendingan sekarang gue akhirin aja percuma juga gue percaya sama orang kayak lo." Ujar Resca menatap mata Seungwoo.
"Res lo salah paham! Mery bukan pacar gue." Seungwoo berusaha meyakinkan Resca.
"Mulai sekarang jangan ganggu gue lagi ya gue gak mau penyakitan gara-gara mikirin sampah kayak lo!" Bentak Resca menghela nafas dalam.
"Res gue mohon dengerin gue dulu gue gak bohong sama lo." Seungwoo meraih tangan Resca tapi lebih dulu tangannya ditepis oleh Resca.
"Pasti sekarang Mery lagi nyariin lo sana pergi." Ucap Resca langsung pergi dari hadapan Seungwoo.
Seungwoo masih berdiri dan memandangi Resca dari belakang dengan hati yang hancur dan pasrah ia tak tahu harus berbuat apa karena Resca adalah tipe orang yang sangat keras jadi percuma saja jika Seungwoo menjelaskan kebenarannya pasti Resca tidak akan mempercayainya.
"Eh Res Haecan udah nungguin lo tuh." Kata Felix mendatangi Resca yang duduk sendirian disebuah kursi kayu panjang.
"Res Resca!" Felix melambai-lambaikan tangannya dihadapan wajah Resca yang bengong.
"Adeh nih bocah kenapa lagi dah kenapa gue yang jadi repot?" Decak Felix "Mending gue panggil dia kesini aja ya, lo diem disini jangan ke mana-mana." Felix langsung pergi untuk memanggil Haecan.
Beberapa saat kemudian Haecan pun datang dan Resca masih saja bengong dan menunduk tanpa sadar dengan keberadaan Haecan yang sudah berdiri didepannya.
"Res lo kenapa sendirian disini gue udah nungguin lo dari tadi tau. Ayok pulang sebelum gue dihajar sama Renjun." Ujar Haecan.
Resca hanya mengulurkan tangannya dengan harapan Haecan membantunya bangun.
"Aduh manja banget sih." Haecan menarik tangan Resca dan membantunya bangun.
"Res lo habis nangis?" Haecan terkejut melihat mata Resca yang merah.
"Haecan." Panggil Resca.
"Lo kenapa?" Tanya Haecan bingung.
Resca langsung memeluk Haecan dengan erat dan menangis sejadi-jadinya dipelukan Haecan membuat Haecan terkejut sekaligus bingung.
"Res lo kenapa bisa nangis lo habis berantem apa gimana sih kok bisa nangis gini." Tanya Haecan khawatir.
Resca tidak merespons kata-kata Haecan dan menangis sejadi-jadinya yang membuat baju Haecan basah karena air matanya.
———
<TBC>
Jangan lupa
VOTE⭐️DON'T BE SILENT READERS
🤫
Kalau bosen tinggal out aja karena menurut gue kata-katanya monoton alurnya pun sama itu-itu aja soalnya kalau gue nulis tuh suka" dan gak peduli aturan eyd juga hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Player||Seungwoo
Teen Fiction"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Seungwoo. "Pacaran sama senior playernya hati wanita? Gue sih BIG NO!" -Lee Resyancca X1 Fanfiction