Setelah di perhatikan, cowok itu memang terlihat begitu tampan dengan warna kulitnya yang putih bersih, rambutnya sedikit ikal, berbadan tegap, tingginya hampir mencapai 150 cm, sudah cukup tinggi untuk ukuran tinggi badan remaja pada usianya, 17 Tahun dengan berat badan yang normal, cowok itu bernama Doni Prakoso, atau biasa di sebut Doni, Doni merupakan cowok yang amat tampan, hingga semua cewek di sekolah menjadikan Doni sebagi cowok terfavorit, tidak hanya tampan, Doni juga merupakan cowok berprestasi di sekolah, ia selalu mendapat nilai terbaik di setiap ujian dan ia juga selalu aktif di bidang olahraga, seperti sepak bola dan bola voly, idaman banget untuk semua cewek, namun dengan kelebihan yang di milikinya itu, ia selalu menutup pintu hatinya, padahal banyak cewek yang mengharapkan Doni menjadi kekasih mereka, tidak hanya para senior saja, siswi yang baru melihat Doni pun pasti akan mabuk kebayang di buatnya, termasuk Alin. Seketika itu, kerasnya hati Alin mulai mencair,
"beneran, aku tidak sengaja, aku minta maaf," ujar Doni.
"i, i, ia saya maafin," balas Alin, tubuhnya gemetar seperti grogi atau salah tingkah.
"Ya Tuhan tampan sekali," kata Alin di dalam hati.
"Namaku Doni, kamu siapa?" Alin menutup mulut dengan kedua tangannya, berjalan mundur dengan perlahan sembari berkata, " a, a, a, a, a, aku Alina." Lalu berbalik badan segera pergi meninggalkan kantin.
"Aneh," kata Doni di dalam hati, ia menggelengkan kepalanya. Setelah sampai di kelas, Alin langsung duduk di bangkunya, seakan wajah Doni tak mau lepas dari fikiranya, Elin memperhatikan Alin terlihat aneh, apa yang sudah terjadi? tanya Elin di dalam hati.
"Alin," pangil Elin, namun Alin tidak menyahut.
"Alin kamu kenapa?" Tanya Elin, namun ia masih saja diam dan tidak juga menyahut.
"Alin!" kata Elin kembali dengan nada sedikit lebih keras, membuat Alin terkejut dan jatuh dari lamunannya.
"Ia tampan."
"Hah tampan," ujar Elin.
"Maksudnya apa?"
"Tidak kok El, tidak ada apa-apa."
"Tapi setelah dari kantin, kamu terlihat aneh?"
"Tidak kok, aku biasa aja." Di tengah perbincangan yang sedang berlangsung, Bell kembali berbunyi, menandakan waktu istirahat sudah usai, semua siswa masuk kelas masing-masing. Tidak berselang beberapa saat, seorang guru masuk ke ruang kelas 10 A, guru itu bernama pak Bandi, seorang guru bahasa jawa dengan logat bicara jawanya yang medok.
" Selamat pagi anak-anak."
" Selamat siang pak," jawab semua siswa kelas 10 A.
Lalu seorang siswa yang bernama Gani dengan bentuk tubuhnya yang gendut berkulit hitam berdiri, ia berkata, " selamat siang pak." Semua siswa pun langsung tertawa lepas.
"Diam!" Teriak pak Bandi dengan tegas, hingga semua siswa terdiam, "maaf bapak kira masih pagi."
Namun siang itu pak Bandi tidak langsung memberikan materi, melainkan membentuk kepengurusan siswa kelas 10A, Karena pak Bandi adalah wali kelas 10A, lalu pak Bandi menjadikan Gani ketua kelas, Yuda sebagai wakilnya, Anita bendahara dan Alina sebagai sekretaris, kemudian pak Bandi meminta siswa dan siswi yang sudah masuk kepengurusan segera menghadap beliau di kantor setelah kegiatan belajar mengajar di sekolah itu usai, terpaksa Elin harus pulang seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina & Elina
FantasyBalada sederhana tentang kesalahpahaman dan ke egoisan, hinga berujung dengan kematian.