Alin & Elina

4 5 0
                                    

Bell berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar telah usai, seluruh siswa berbondong-bondong hilir mudik meninggal kan kelas, pulang kerumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bell berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar telah usai, seluruh siswa berbondong-bondong hilir mudik meninggal kan kelas, pulang kerumah masing-masing.
" Lin aku pulang dulu ya."
"Iya kamu hati-hati di jalan."
"Kamu juga, sampai jumpa di rumah."
Elin berjalan sendiri karena ia tidak masuk kepengurusan di kelasnya, jadi ia pulang lebih awal, di tengah perjalanan, sebuah motor metik berwarna putuh berhenti tepat di sampingnya, tentu saja Elin merasa takut, lantas ia mempercepat langkahnya, si pengendara itu kembali melajukan roda duanya dan berhenti tepat di hadapan Elin.
"Yang tadi pagi aku minta maaf." Tubuh Elin tersentak, ia memandang ke arahnya.
"Kamu?"
"Iya aku, tadi pagi aku tidak sengaja."
"Ia tidak mengapa, aku sudah maafin kok,"
"Nama kamu siapa?" Tanya Doni
"Aku Elin," jawab Elin.
"Aku Doni, salam kenal ya."
"Iya," jawab Elin, lalu ia kembali melanjutkan perjalanannya. karena kasihan melihat Elin pulang seorang diri, Doni menghampirinya kembali,
"mau saya antar," ujar Doni
Tidak perlu terimakasih," balas Elin, Bersama dengan itu, rintik hujan mulai turun, karena tidak tega Doni bersikukuh untuk tetap mengantar Elin. Ya tentu karena dengan sangat terpaksa, akhirnya Elin mau di antar olehnya. Setelah sampai di rumah, orang tua Elin tidak mengizinkan Doni untuk pulang dulu, karena hujan masih lebat, hingga setelah hujan reda, ketika hendak berpamitan kepada orang tua Elin, Alin pulang dan ia terkejut setelah melihat Doni di rumahnya yang saat itu tengah duduk di ruang tamu.
"Kamu?"
"Iya tadi hujan jadi aku anterin adik kamu." Selepas itu Doni mengurungkan niatnya untuk pulang, dan memilih melanjutkan kembali berbincang-bincang dengan Alin, Elin dan keluarga mereka, hinga setelah itu hubungan mereka menjadi lebih dekat, tidak berselang beberapa saat, Doni sadar, hari sudah semakin gelap hujan pun sudah reda, akhirnya ia memutuskan untuk segera pulang, pasti keluarga di rumah sudah menunggunya.

Alina & ElinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang