Pak Adin duduk di atas kursi di teras rumahnya, ia terus memandang ke arah timur, arah bulan terbit, tetapi malam itu mendung, ia berharap malam ini bukan malam bulan purnama, ia takut terjadi sesuatu kepada siswa yang sedang mendirikan kemah di hutan, tentu saja itu merupakan tangung jawabnya sebagai kepala Desa, sekonyong-konyong angin berhembus sangat kencang mendung pun hilang, bulan terlihat amat bulat.
"Gawat !" seru pak Adin, tubuhnya tersentak dan segera lari memasuki rumah.
"Ada apak pak?" tanya istrinya.
"ibu pangil pak Har dan pak Yadi, bapak mau bersiap siap, sekarang bulan purnama, sesuatu pasti bisa terjadi dengan anak-anak di hutan.
"iya pak."
Pak Adin, Pak Har dan Pak Yadi segera bergegas menuju hutan dengan cepat,
"mas Doni," pangil pak Adin setelah mereka sampai.
"Iya ada apa pak,"jawab Doni,
"sekarang bulan purnama, agar sesuatu yang tidak di inginkan terjadi, lebih baik kemah di tunda sampai besok malam." Doni memandang ke atas langit, namun ia tidak melihat bulan purnama, hutan sangat lebat, cahaya bulan purnama pun tidak dapat masuk kedalam hutan. sesegera mungkin Doni memerintahkan suluruh siswa berkemas dan kembali ke kampung, karena ia juga sudah mendapatti sesuatu yang ganjal ketika berjalan menuju hutan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina & Elina
FantasyBalada sederhana tentang kesalahpahaman dan ke egoisan, hinga berujung dengan kematian.