PART 1 : Pertemuan Pertama

62.3K 2.7K 139
                                    

Assalamu'alaikum😊
Ini adalah cerita kedua aku. Semoga suka dan bermanfaat:))

INFO

CERITA PINDAH KE DREAME

Judulnya masih sama, Ketika Cinta Bertaubat oleh Almaira

Jangan lupa kasih love-nya ya dan follow Alma juga di Dreame xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa kasih love-nya ya dan follow Alma juga di Dreame xixixi

---Selamat Membaca---

“Umi, masih lama ya?” Tanya Anna berbisik pada uminya yang berada di sebelahnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia menanyakan itu pada uminya sejak ia baru saja masuk ke dalam masjid.

Hari ini ia terpaksa ikut uminya datang ke pengajian rutin ibu-ibu jamaah yasinan di perumahannya dengan alasan karena tidak mau di rumah sendiri. Biasanya ia di rumah dengan abangnya, tetapi abangnya sedang dinas ke luar kota. Kalau tidak begitu, ia jalan bersama dengan sahabatnya.

Anna memekik tertahan lantaran mendapat cubitan kecil oleh uminya di lengannya. Bibirnya mencebik kesal. Ia ingin segera pulang karena sudah tidak tahan dengan rasa kantuknya yang sudah menyerang dari awal pengajian di mulai. Matanya sudah memerah dan semakin memberat. Ia heran mengapa setan selalu berhasil menggodanya di saat-saat seperti ini. Namun tidak berhasil saat ia harus begadang karena menonton drama korea.

“Umi, Anna ngantuk.” Ia terus saja merengek seperti anak kecil. Ia sama sekali tidak mempedulikan bagaimana pandangan orang-orang di dekatnya. Pokoknya ia ingin pulang dan tidur sekarang.

“Ssssttt, didengerin itu pak ustadznya lagi ceramah. Bagus loh, dek, temanya tentang pernikahan. Itung-itung kamu belajar. Ustadznya masih muda dan ganteng loh. Siapa tau bisa jadi mantu Umi.” Ucap uminya dengan suara lirih setengah menggoda.

Pernikahan? Ia tak pernah memikirkan itu sebelumnya. Atau bahkan mungkin kata itu tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Ia seperti takut menjalin sebuah komitmen setelah perceraian kedua orang tuanya.

“Tapi Anna ngantuk umi.” Ucapnya kekeh tidak peduli walaupun ustadznya seganteng jungkook sekalipun. Ia bahkan tak memperhatikan sama sekali siapa ustadz yang sedang berceramah. Dalam pikirannya sejak tadi hanya kapan pulang.

Beginilah sifat Anna. Annasya Syafa Nafeeza, yang selalu membuat uminya menggelengkan kepalanya. Dan akhirnya sang umi selalu menyerah.

“Ya sudah ini kunci rumahnya. Langsung pulang.” Peringat uminya.

Anna tak akan membuang-buang waktu. Ia berjalan jongkok menuju pintu keluar dengan sopan ketika melewati barisan di depan ibu-ibu.

Ketika Cinta Bertaubat✅ [Pindah ke Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang