(Author saranin kalian bacanya sambil dengar lagi, Lee Hi-My Love)
Paginya»
Y/n terbangun dari tidurnya karna suara alarm handphonenya,membuka matanya membiasakan cahaya yang masuk kedalam matanya. Lalu dia baru ingat kalau ia harus berangkat siang u tuk kuliabnya, Tapi Y/n juga ingin berjalan jalan ditaman sebentar
Menhelas nafasnya melakukan aktifitas kecil agar tubuhnya tidak lemas, "Baru jam segini,tapi aku ingin jalan jalan ditaman. Dan sepertinya seru kalau memakan ice krim" lirihnya kegirangan.
Lalu dia memasuki kamar mandi dan bersiap untuk melakukan misi kecilnya,dengan mood yang hari ini sedang bagus.
30 menit kemudian»
Y/n sudah selesai memakai pakaian nya lalu ia duduk di depan meja riasnya dan mempoles wajahnya dengan sedikit makeup dan turun ke bawah untuk sarapan.
"Pagi semua" Sapanya dengan nada yang begitu senang.
"Pagi juga sayang." Balas eomma appa Y/n
"Eomma hari ini aku ada tambahan jam,Mungkin aku akan pulang terlambat seperti biasanya." Duduk ditempatnya lalu mengambil roti dan memakannya.
"Appa akan menyuruh-" Appa y/n belum menyelesaikan ucapannya,namun sudah di potong terlebih dahulu oleh Y/n.
"Aku tidak apa apa,Appa. Lagian aku sudah besar bisa menjaga diriku sendiri"
"Yasudah kalau begitu,tapi hati hati. Kalau terjadi sesuatu langsung telfon appa" Appa y/n
Y/n hanya membalasnya dengan senyumannya, "Aku harus berangkat sekarang,aku sudah telat."
"Hati hati" Eomma y/n
Y/n langsung keluar rumah dengan berjalan kaki,sesekali dirinya bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa lelahnya. Dan sampainya ditaman Y/n duduk disalah satu bangku taman sambil menatap anak anak kecil yang sedang bermain di sana.
"Aku melupakan ice krimku" lalu mencari cari kedai ice krim, sampai pada akhirnya ketemu Y/n berjalan kecil menuju ledai ice krim itu.
Selesainya memesan ice krimnya Y/n duduk kembali sambil memperhatikan anak anak kecil disana yang sedang bermain,menurutnya anak anak kecil itu sangat lucu.
Karna merasakan bangku sebelah ada yang menduduki Y/n menoleh,Ternyata seorang perempuan yang sedang menatap bayi yang ada distrolernya.
"Hai Aegi? Annyeong Imo." Y/n menyapa terlebih dahulu dengan senyumannya
"Annyeonghaseo,Sendiri atau sedang menemani anaknya bermain?" Tanyanya sambil menatap Y/n
"Aku belum punya anak,Aku sedang duduk saja disini sambil memakan ice krim. Dan menatap beberapa anak kecil disana mereka sangat lucu" Y/n terkekeh sambil menatap anak kecil yang sedang bermain.
"Ingin mengendong anakku?"
"Bolehkah? Tapi aku takut"
Lalu perempuan itu membantu y/n untuk mengendong bayi kecil itu.
"Dia lucu sekali"
•••
Y/n melanjutkan langkah untuk kedepan halte bus disana,namun belum juga menampakkan kaki jauh dirinya menabrak seseorang.
Brukk
"Awh" Y/n lalu mencoba berdiri,lalu didepannya ada tangan yang menjulur yang akan membantunya
"Mianhe,Aku tidak bermaksud—"
Y/n mendongakkan kepalanya,karna merasa familiar dengan suara. Sontak Y/n terkejut melihat kedua mata itu sangat mirip dengan seseorang.
"Park jimin?" Lirihnya,yang tidak terdengar oleh siapapun.
"Y-y/n? Benarkah itu kau?"
"Maafkan saya tuan," membungkukkan badannya "Saya terburu buru,saya permisi" Y/n melangkahkan kakinya untuk menjauh namun tanggannya dicekal terlebih dahulu.
Pria itu membawanya ketempat yang sepi tapi masih didaerah taman,agar tidak ada yang melihat mereka.
Jimin menarik Y/n kedalam pelukkannya,memeluk Y/n dengan erat.
Sontak memberontak mencoba melepaskan pelukkan itu."Lepaskan aku"
J
imin langsung melepaskan maskernya,Y/n hanya menatap jimin dengan perasaan Rindu (?),entahlah.
"Dengarkan penjelasanku dulu" memegang kedua pundak Y/n
"Aku sibuk,jadi berhenti mencariku." Y/n menghempaskan kedua tanggan jimin dari pundaknya.
Y/n melangkah menjauh dari jimin namun,
"Apa kau yakin,kalau kau tidak sedang mengandung?"
Deg.
Y/n langsung menghentikan langkahnya,lalu menatap jimin dengan tatapan yang susah diartikan.
"Jangan berbicara melantur,Kalaupun aku mengandung. Aku akan mengugurkan kandungan ini" menatap sengit kearah jimin
"Jangan pernah menemui ku lagi,karna pertemuan kita ini hanya pertemuan yang tidak diinginkan."
Melangkah menjauh dari jimin, jimin yang menatap punggung Y/n yang mulai menjauh hanya bisa mengeram kesal.
Sampai kapanpun karirku tidak akan hancur,sekalipun karmamu. Batin jimin yang masih mengeram kesal
Tahap Revisi.
Jadi agak beda sama cerita awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband [END] •Tahap Revisi• 21+
Fanfiction[SEDANG TAHAP REVISI BESAR-BESARAN DAN SEMOGA KALIAN SUKA] " 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘨𝘰𝘳𝘦𝘴�...