3. OBSERVASI

154 12 21
                                    

Cyla berjalan gontai menuju ke kelas nya, melewati Arjuna dan Adel begitu saja tanpa melirik nya sedikit pun.

"CYLA!" panggil seseorang di belakang nya.

Cyla membalikkan tubuhnya, "Valen?"

"Pagi, ke kantin dulu, yuk!"

"Pagi. Gak, gue udah sarapan." tolak Cyla dengan raut wajah datar.

"Temenin gue, please. Nanti kan kita observasi, biar lebih semangat kalo makan nya banyak." cicit Valen.

"Hadeh iya-iya terserah apa kata lo aja, Len."

Kedua gadis itu berjalan sambil berbincang-bincang hingga akhirnya sampai di Kantin.

"Astagfirullah, pagi-pagi udah ngeliat setan." sindir Valen saat melewati Arjuna dan Adel yang sedang duduk berhadapan.

Cyla tak menggubris, Ia hanya diam dan mengekor pada Valen. Tangan nya di cekal Arjuna saat hendak melewati nya.

"Cyla." panggil Arjuna dengan lembut.

"Hm?"

"Duduk dulu, gue mau ngomong."

"Gak mau, nanti gue gatel-gatel kalo duduk di samping dia." ucap Cyla dengan penuh penekanan pada kata 'dia'. Adel hanya bisa menahan amarah karena sedang bersama Arjuna. Jaga image, guys. Just pencitraan doang.

"Jangan gitu."

"Ter-"

"HEY WHATS UP GUYS! JOJO COME BACK, ADA YANG KANGEN GAK NIH?" teriak seorang laki-laki saat memasuki Kantin.

"Woi, Asep! Makan bareng gue sama Valen, yuk!" teriak Cyla.

Arjuna hanya diam, pasal nya, selama ini Cyla tak mau dekat dengan laki-laki lain karena Ia sudah memiliki Arjuna.

"Jojo anjir bukan Asep!"

"Ya tetep aja enakan dipanggil Asep!"

"Cyla! Sini! Makanan nya udah dateng!" teriak Valen dari meja yang berada disudut Kantin.

"Sekarang, lo bisa puas ngobrol sama buntelan kresek ini, gue pergi dulu." ucap Cyla dengan sarkastik.

Cyla melepaskan tangan nya dari genganggaman Arjuna dengan kasar. Lalu berjalan menuju ke meja yang berada di sudut Kantin.

"Eh, Cyla. Tumben mau makan bareng sama gue."

"Lagi pengen aja, Sep."

"Please ya, jangan panggil gue Asep. Nama gue udah bagus jangan dipanggil Asep, kampret!"

"Lebih cocok Asep daripada Jojo." ucap Valen disela-sela menikmati roti selai stawberry nya.

Laki-laki itu adalah Joseptiano Alexander. Biasa dipanggil 'Jojo', namun tidak dengan Cyla dan teman-teman dekat nya yang lain. Mereka lebih nyaman dengan nama 'Asep'. Namun Jojo selalu kesal jika Ia dipanggil 'Asep'. Laki-laki itu memiliki tubuh yang tinggi, kulit cukup putih, dengan jambul yang selalu menjadi ciri khas nya. Dia seorang blasteran Amerika-Indonesia. Iris mata nya berwarna coklat terang dan senyum yang menawan. Ditambah lagi, Jojo adalah seorang yang gampang bergaul. Membuat siapa saja senang bersama nya.

"Terserah lo berdua aja deh, girl is always win, right?" ucap Jojo dengan memutar bola mata nya.

Cyla dan Valen hanya bisa menahan tawa saat Jojo mengucapkan kalimat itu.

Kring,,
Kring,,

Suara bel sialan itu terdengar bak ancaman bagi Cyla. Dia harus menyiapkan mental nya bertemu dengan makhluk-makhluk yang beraneka ragam bentuk nya. Karena observasi kali ini diadakan di alam bebas, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Cyla sedikit tertekan dengan adanya observasi ini, namun bagaimana lagi? Acara ini hanya diadakan satu semester sekali.

CYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang