6. SEKOLAH

144 12 15
                                    

Cyla sedang berjalan berdampingan dengan kedua teman nya, yaitu Valen dan Citra. Mereka menuju ke kelas karena pelajaran akan segera di mulai.

"Cyl, nanti pulang sekolah lo free gak sih?" tanya Valen sembari menaruh tas nya.

"Seperti biasa," jawab Cyla.

"Jalan yuk! Ke Cafe kek, gabut gue di rumah."

Cyla mengangguk dan langsung duduk di tempat nya karena Bu Risa sudah memasuki kelas.

***

Sudah terhitung hampir lima menit Cyla dan Valen mengumpat karena Bu Risa mengadakan kuis dadakan. Pasalnya, hampir satu kelas tidak ada yang paham dengan soal yang diberikan oleh guru tersebut membuat Cyla dan Valen naik pitam.

"Udah ah, ngantin yuk! Daripada gue nanti makin nyumpahin Bu Risa yang engga-engga," ajak Valen.

"Yuk lah! Suntuk banget gue abis ngerjain soal bejibun kayak gitu," sahut Cyla yang dibalas anggukan oleh Valen.

Mereka berjalan sambil berbincang-bincang dengan sesekali tertawa, di sepanjang perjalanan juga masih ada saja yang bergosip ria tentang Cyla, namun gadis itu bukan tipe cewe bar-bar yang langsung akan memberi pelajaran bagi siapa saja yang mengusiknya.

Sampai di kantin, dua gadis itu langsung memesan makanan untuk mengisi perut mereka.

Saat Cyla duduk, Ia melihat di sudut kantin ada Arjuna dan teman-teman nya sedang bercanda ria dan tertawa lepas, tanpa sadar Ia ikut tersenyum. Hingga akhirnya ada seseorang yang menepuk pelan bahu nya.

"Ngeliatin apa lo?"

"Juna,"

Valen berdecak, "Ck, gue kira apa."

"Liat deh, Len. Gue belum pernah liat Juna ketawa lepas kayak gitu pas sama gue," lirih Cyla dengan tersenyum tipis.

Valen langsung menggeleng, "Gak, Cyl. Meskipun belum pernah tapi gue yakin dia nyaman sama lo, kalo engga hubungan kalian gak akan bertahan sejauh ini."

"Ah udah lah, gue mau makan aja."

"Sama, udah laper ini."

Valen dan Cyla asik memakan bakso yang ada di depannya, hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit, bakso tersebut sudah bersih dari mangkok.

Saat tengah meminum es teh nya, Cyla dan Valen merasa sedikit aneh karena seisi kantin mendadak diam. Semua pandangan tertuju ke pintu masuk, kedua gadis itu penasaran dan akhirnya mengikuti arah pandang semua orang.

Ternyata, tengah berdiri tiga orang perempuan dengan Adel di bagian depan, baju seragam mereka sedikit di ketat kan dengan sedikit olesan make up pada wajah mereka.

Cyla bergumam, "Kemaren-kemaren mak lampir, eh taunya sekarang udah bertransformasi menjadi ulat nangka, ih jijik gue."

Salah satu perempuan yang berada di belakang Adel mendengar ucapan Cyla, dia langsung menghampiri meja Cyla di ikuti dengan Adel dan salah satu dayang nya.

"Apa lo bilang? Princess Adel kayak ulat nangka? Ngaca dong! Lo tuh yang gak ngerti style zaman sekarang," ucap perempuan yang diketahui namanya adalah Laura.

Cyla menyergitkan alis nya, "Style? That isn't good style buat kalangan anak sekolah."

Adel menepuk bahu Laura, kemudian kini giliran Adel yang maju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang