29. Mama

363 24 0
                                    


"Kalian berdua kenapa bodoh sekali, bukankah aku sudah mengingatkan kalian untuk menyembunyikan kejadian itu dari Alisya? " Karin menendang kaki Rinto dan Yogi marah.

"Maaf, aku lupa dan tidak sengaja mengatakannya! " Rinto meringis kesakitan.

"Motor siapa yang digunakannya?" Karin tidak bisa melihat DT motor yang digunakan Alisya karena Ia sudah melesat jauh.

"Jacket itu! Itu milikku! "Yogi memeriksa kunci yang ada di kantongnya sudah tidak ada. "Bagaimana dia mengambilnya?" Yogi ingat betul kalau tidak semudan itu mengambil kunci motor yang berada di saku samping celananya.

"Sepertinya dia mengambilnya sewaktu kamu masih terkejut karena Alisya membanting kursinya!" Karin berbalik masuk kedalam sekolah.

"Alisya, dia akan kemana? " Karin bertanya dengan gagap.

"Tentu saja memberi pelajaran kepada seseorang! " Alisya memegang kepala nya karena sakit.

Rinto mengambil handphonenya dan membuat panggilan namun kemudian langsung dihentikan oleh Karin.

"Kau mencari mati??? mereka akan membunuhmu jika mereka tau Alisya telah mengetahui rencana mereka! Dan sekarang kamu memberitahu Alisya mengenai posisi mereka! padahal aku sudah yakin kalau kemungkinan besar Alisya juga belum mengetahui posisi mereka" Karin terduduk lemas.

"Apa maksudmu Alisya bisa mengetahu posisi mereka?? " Rinto bertanya setengah panik.

"Tadi pagi apakah kalian ingat Alisya berkata kalau kalian bertiga saja sudah cukup untuk jadi temannya? " Rinto dan Yogi saling berpandangan dan mengangguk pelan.

"Itu berarti kalian berdua sudah masuk kedalam daftar orang yang harus di lindungnya" Karin berdiri sambil melanjutkan perkataanya.

"Aku masih belum paham! " Yogi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Alat yang diberika oleh Adith memiliki tekhnologi yang sangat tinggi sehingga Alisya dengan mudah mengembangkannya dan meretasnya. Dengan begitu dia memasukkan pelacak dan penyadap kedalam Handphone kita bertiga!" Rinto membelalak mendengar penjelasan Karin.

"Apakah Alisya sejenius itu? kenapa selama ini dia memakai alat yang diberikan ayahmu?" Yagi merasakan suara Rinto yang bertanya semakin bergetar antara takut sekaligus kagum dengan Alisya.

"Ini semua karena adith! Aku juga masih menyelidiki hubungan keduanya, tapi Adith telah membangkitkan sisi terdalam Alisya! Selain itu kejeniusan Adith telah mempengaruhi Alisya. Alisya akan jauh berkembang sesuai dengan orang yang berada didekatnya! Selama ini Ayahku selalu menahan diri karena potensi yang dimiliki oleh Alisya terlalu berbahaya" Karin mendesah dengan berat mengingat semuanya.

"Dan karena Adith yang jenius ini akhirnya mempengaruhi pola pikir dan membangkitkan jati diri alisya yang sebenarnya? " Rinto bergidik mengingat kejadian malam itu.

"Benar!!! " mereka bertiga sudah kembali kedalam kelas yang kini telah kosong.

"Apa yang akan dilakukan Alisya sekarang??? " Tanya Yogi begitu mereka selesai membereskan barang.

"Aku,, aku juga tak tau" Karin tergagap memikirkan segala kemungkinan yang mungkin bisa terjadi.

*****

Adith yang sedang berada dalam perjalanan pulang dari bandara karena perjalanan bisnis memacu mobilnya menuju kesekolah untuk sekedar melihat Alisya. Adith mulai merasakan kerinduan yang mendalam setiap kali ia tidak melihat Alisya.

Sesaat sebelum masuk ke area sekolah Adith melihat seorang laki-laki mengendarai motor melesat laju melewati mobilnya. Adith merasa pernah melihat tatapan mata yang penuh amarah itu. Ia kemudian mengingat kejadian penembakan lalu dimana laki-laki itu juga muncul tepat dihadapannya dengan tatapan yang sama.

Jenius Yang NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang