28. Perjanjian Apa?

373 24 0
                                    


"Pagi sya,, "

"Hai sya... "

"Selamat pagi Alisya"

"Pagi Alisya... "

Alisya bingung selama perjalananya menuju ke sekolah mendapat banyak sapaan yang tidak biasanya. Mereka yang menaiki kendaraan akan memelankan laju kendaraanya hanya untuk menyapa Alisya. Ia jadi merasa takut dengan semua perhatian yang cukup mendadak itu. Bahkan ketika ia tiba didepan gerbangpun semua yang sudah mengantri untuk sidik jari terlebih dahulu telah membukakan jalan kepada Alisya untuk kemudian menyidikkan jarinya. Kepalanya cukup sesak dengan semua kejadian pagi itu.

"Kenapa Sya? " Karin bertanya setelah menempatkan tasnya di samping meja.

"Aku tak tau semua orang tiba-tiba bersikap aneh". Alisya memijit pelipisnya. Ia tak terbiasa mendapatakn banyak perhatian dari orang lain.

"Kamu nggat tau? Camping kemarin membuat kamu menjadi sangat populer!!!" Karin menjelaskan dengan semangat.

"Maksudnya?? " Alisya tak paham.

"Kau siswi pertama di sekolah ini yang berani menentang Siska!" Rinto menambahkan begitu ia masuk kelas dan mendengar percakapan Alisya dan Karin.

"Banyak yang mengagumimu karena hal itu! " Yogi menambahkan.

"Oke! tapi aku masih belum paham akar mulanya. " Alisya menyandarkan tubuhnya kebelakang.

"hhhhh,,, kamu itu pinter tapi suka lemot" desah Karin.

"Siska, maksud aku kak siska terkenal sebagai seorang perempuan yang suka membully banyak siswa maupun siswi dikalangan biasa. Dia sangat suka merendahkan bahkan sampai menghancurkan bisnis orang tua mereka yang tidak mengikuti perintahnya atau berani menentangnya. Bukan hanya itu dia bisa dengan mudah merusak kehidupan seseorang dan lolos dari tuduhan karena kekuasaan ayahnya yang seorang pejabat tinggi negara!" Rinto menjelaskan panjang lebar.

"Dan kamu, kamu bukan hanya berani melawan dan menentangnya. tapi kamu bahkan memberi pelajaran kepada kak Siska dan selalu berhasil lolos darinya" tambah Yogi.

"Karena itulah kamu yang seorang siswi biasa yang masih hidup dan baik-baik saja bahkan masih bisa menampakkan diri di sekolah membuat semua siswa dan siswi dari kalangan biasa mengagumimu! " Karin tertawa cekikikan.

"Aku paham,, tapi aku lebih suka jika mereka membenciku. dengan begitu aku takkan didekati oleh mereka dan tidak mendapatkan hal menjijikkan seperti ini"Alisya mengeluarkam tumpukkan hadiah yang tergolong mahal dari laci mejanya.

"Laciku jadi kotor dengan semua sampah sampah ini!!! Refleks Karin mencubit paha Alisya karena kesal.

"Kamu harusnya bersyukur akhirnya sekarang kamu bisa memiliki banyak teman! " Alisya yang sejak kecil selalu tertutup membuat nya hanya memiliki satu orang sahabat saja.

"Dengan kalian bertiga sudah cukup!" perkataan Alisya membuat mata Rinto dan Yogi melototi Alisya. Keduanya terkejut tak menyangka masuk hitungan. mereka sangat senang seperti baru saja mendapatkan pengakuan dari seorang kekasih.

Beberapa saat kemudian datanglah beberapa peralatan dimulai dari bantalan kursi dan meja, Ac, Freezer berisi minuman, Feendingmachine dengan berbagai jenisbmakanan, layar monitor yang cukup besar serta 1 rak buku pelajaran yang cukup untuk seluruh siswa/i di kelas MIA 2.

"Karena kalian menyapu rata semua kegiatan Camping kemarin dan mendapatkan poin tertinggi sehingga kelas kalian bisa memenangkan semua lomba dan quest yang diberikan maka kalian layak mendapatkan hadiah sebagai Fasilitas belajar selama 2 minggu kedepan" Jelas Vernon ketika memasuki kelas MIA 2.

Jenius Yang NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang