32. Hei Matikan Lampunya

349 22 0
                                    


Alisya tak bisa menyembunyikan rasa malunya karena Adith yang mendengar semua perkataan Karin. Ia juga tak menyangka kalau Adith dengan santainya berjalan pergi sambil tersenyum penuh arti meninggalkan mereka tanpa berkomentar apapun.

"Kau.... " Alisya menatap tajam ke arah Karin yang cekikikan melihat wajah merah padam Alisya yang malu.

"Maaf aku tak menyangka dia masih ada disana! " Karin menjawab ditengah cekikannya yang ia tahan.

Pada akhirnya tidak satupun dari mereka yang meninggalkan jam pelajaran malam itu. mereka semakin terpacu untuk belajar dengan lebih serius hingga tak sadar jam sudah menunjukkan jam 10 malam.

"Beberapa malam ini kamu juga pulang dengan berjalan kaki??? " Rinto bertanya dengan tampang takjub.

"Meskipun malam, jalanan tidak terlalu sunyi kok" mereka bertiga melewati koridor yang cahanya tidak terlalu terang.

"Sya, cuma perasaanku saja atau memang tatapan siswa lain padamu sedikit aneh? " Karin berkata setengah berbisik ke telinga Alisya.

"Aku juga merasakannya. mereka seperti menatap Alisya dengan penuh kebencian" Tambah Yogi.

"Entahlah, dari awal tatapan mereka memang sudah seperti itu" Alisya tidak terlalu memperdulikan mereka dan hanya berjalan dengan santainya.

Ketiganya menawarkan tumpangan kepada Alisya namun tetap ditolaknya dengan alasan akan singgah di salah satu swalayan terdekat di jalan pulang dan juga tak ingin merepotkan ketiganya. Karena malam itu adalah malam minggu, jalanan cukup ramai sehingga mereka tidak begitu mengkhawatirkan Alisya.

Setelah mengantarkan Karin menuju jemputannya, Alisya yang masih berada di pintu gerbang sekolah akan beranjak pergi namun mobil sport mewah dengan bagian atap yang terbuka berhenti tepat dihadapan Alisya menyilaukan mata Alisya dengan lampu mobilnya.

"Hei matikan lampunya" Suara Alisya cukup tegas.

"Hai Alisya,,, " suara seorang cowok yang terdengar menggoda.

Setelah mengumpulkan cukup sinar dimatanya, perlahan-lahan Alisya bisa melihat siapa mereka. Ada 3 orang cowok dimobil itu.

"Kau benar-benar berjalan kaki pulang yah??? bagaimana kalau kamu ikut kami saja! " ajak seorang cowok di kursi belakang.

"Tidak terimakasih! " jawabnya ketus dan berlalu pergi.

"Tunggu dulu" cowo yang memegang setir menghentikan Alisya dengan memegang tangan Alisya.

"Malam minggu berbahaya untuk seorang perempuan!" ucapnya berdiri keluar dari mobilnya.

"Tidak lebih berbahaya dari kalian bertiga!" Tegas Alisya.

"hahahahaha,,, hei kami hanya ingin mengantarmu saja Alisya! kami tidak bermaksud jahat padamu" seorang dari kursi depan ikut berbicara.

"Aku tak mempercayai kalian! " Alisya berusaha untuk tetap sopan melepas genggaman cowok itu.

"Kau tidak tau siapa aku?? " tanyanya setelah genggamannya dilepas.

"Laki-laki?" jawab Alisya ketus.

"Aku tidak menanyakan jenis kelaminku! " terang si cowok mulai kesal karena dua orang temannya yang terbahak-bahak mendengar jawabanya nyeleneh Alisya yang memasang wajah yakin.

"Aku tau! cuma memastikan" Kedua cowok itu semakin tak bisa mengendalikan tawa mereka.

"Sepertinya kau terlihat cantik dibanding ganteng" tawa keduanya semakin pecah.

Jenius Yang NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang