"Dis! seriously lo sama kak Keano ada hubungan apa sih? gak biasanya deh kak Keano gitu ke cewek, apalagi lo cuman adik kelasnya doang"
"oh my gosh Dis. Kejadian tadi itu bener-bener bikin gue melting sendiri tau gak?!"
"nyebelin banget, lo yang dibaperin gue yang baper anjir. Sialan bener nasib jombs kayak gue" cerocos Diba namun Adis diam tidak menjawab. Gadis itu terlalu malas meladeni sahabatnya yang kelewat kepo.
"He mulut rombeng! pulang sana lo, nyerocos mulu didepan sanggar orang" sentak Salma yang baru saja datang lalu meletakkan tasnya diatas meja.
"Dih suka-suka mulut gue dong, komen aja lo cici karawang" ucap Diba tak kalah sengit, melangkahkan kaki masuk kedalam sanggar.
"Eitss, selain anak pramuka gak boleh masuk" ucap Adis membuat Diba menatapnya dengan tatapan terluka. Seolah ia baru saja jadi orang yang tersingkirkan.
"Adis... apa yang kamu katakan itu jahat!" ungkap Diba menirukan film AADC
"Lebay! mending lo pulang, sebelum gue bacain ayat kursi pake sandi morse" Ancam Salma mengambil semaphore yang sedang dirapihkan Adis lalu membuat gerakan mengusir.
Diba menghentakkan kakinya kesal, tanpa mengucapkan apa-apa ia meninggalkan sanggar.
Baru lima langkah gadis itu kembali membalikkan badannya "ADIS DON'T FORGET KALO YOU JADIAN, KAKEK AYAM SIAP MENAMPUNG OKE!!" teriak Diba, menyatukan jempol dan telunjuknya jadi lingkaran. Lalu berlari kecil mengejar temannya yang kebetulan lewat.
Adis mengedikkan bahunya acuh, ia tahu jadian dengan siapa yang sahabatnya itu maksud. Keano. Emang sih kakak kelas yang satu itu tuh ganteng gak diragukan lagi tapikan nyebelin, tengil, ngeselin pokoknya banyak jeleknya daripada bagusnya, percaya deh.
"Dis kants yuk, laper gue" ajak Salma membuat Adis menoleh.
"gak nunggu yang lain dulu? Nanda katanya lagi otw kesini"
Salma seperti menimang-nimang "gak usah deh nanti chat aja kumpul dikantin. Ayok" ajak Salma sekali lagi menarik paksa Adis untuk mengikutinya.
Kantin sekolah, tempat yang biasa dijadikan untuk mabal pelajaran. Bilang ijin ke toilet tapi sampai bel pelajaran selesai tidak kembali lagi, dihukum bersihin perpus tapi malah mabal beli tea jus di mbok Ijah. Kantin yang berada jauh dari jangkaun guru membuat mereka bebas melakukan apa saja. Kantin adalah tempat untuk melakukan aksi barbar yang terpendam.
Seperti saat ini suasana kantin masih saja ramai padahal bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Ada yang sekedar nongkrong karena malas pulang kerumah, ada juga yang mengadakan orkes dadakan seperti pasukan pojok kantin.
cendol dawet!
cendol dawet seger. Piro?
limangatusan.
Terus?
Gak pake ketan.
Ji ro lu pat limo enem pitu wolu
tak tingtang tingtang
tak tingtang tingtang
tak tingtang tingtang woyoyoyo hoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADISTRA
Teen FictionAda kalanya keluarga berperan penting dalam mematahkan semangat seorang anak. "Yang jauh memberi dukungan. Yang dekat malah menjatuhkan." Dibuat tgl 13 Januari 2020